Bagian I: Sneak Us In

21.4K 2.4K 827
                                    

"Look who am I bringing!," Michael berteriak setelah membuka suatu pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Look who am I bringing!," Michael berteriak setelah membuka suatu pintu.

Aku pada akhirnya memutuskan untuk bertemu mereka lagi. Pikiran ku yang sempat berdebat mengatakan aku harus melawan rasa takut ku akan bertemu dengan Luke, mau tidak mau.

"No way!". Ashton yang tadinya sedang berjoget bersama Calum dan Luke pada lagu Smells Like Teenage Spiritnya Nirvana lalu berhenti dan menatap ku tidak percaya. "A fucking Ganis!".

"Yeah we have a fuckin Ganis right here!," Michael membenarkan dengan teriakannya.

Ashton lalu memeluk ku, menanyakan kabar ku dan mengatakan bahwa ia sangat merindukan ku.

Calum berbaris di belakang Ashton untuk akhirnya juga memeluk ku dan bertanya bagaimana aku bisa masuk ke sini.

"I sneaked her in," jawab Michael bangga sementara aku sedang dipeluk oleh Luke.

"How are you?," tanya Luke. Nadanya sangat biasa. Maksud ku, Luke terlihat baik-baik saja pada ku. Tidak ada kecanggungan pada dirinya saat ini.

Aku mengedik, "so so".

"Let's dance with us!," Ashton meraih tangan ku dan mengajak ku menari dengan satu gelas ditangannya yang lain.

Mereka berempat lalu melanjutkan bernyanyi- atau lebih tepatnya berteriak sambil joget-joget gak karuan.

Sepertinya mereka sedang high karena tentu, mereka meminum minuman entah apa yang ada pada jar di meja rias ruangan ini.

Michael baru saja menuangkannya, "have a glass," ia lalu menyodorkannya pada ku yang sedang duduk di sofa sambil tertawa memerhatikan tarian mereka.

Aku menggeleng, "nope".

Tentu saja tidak.

Aku mana pernah menyentuh minuman seperti itu. Dan mungkin tidak akan pernah.

"Why? You said you was thirsty".

"Not into that kind of drink, Mike," jelas ku.

Calum mengerung dan berhenti joget, "I thought you were drinking it a several times when we were here".

"What?". Apa aku tidak salah dengar? Seingat ku, aku tidak pernah meminum minuman keras sebelumnya. Dari lahir.

Luke tertawa melihat ekspresi ku, namun tetap berjoget dan menatap ku dari cermin yang dihadapinya, "that's Teh Botol".

Eh anjir.

Yaallah ternyata mereka masih idiot. 

Tolong.

Mau pulang aja.

"That's a what?," tanya ku sekali lagi. Tuli temporari terdengar sangat masuk akal saat ini karena aku baru saja selesai menonton konser.

AUSTRALIANS 2 [5SOS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang