"Mr. Ashton Irwin?".
Aku, Calum, Luke dan Michael langsung berbalik setelah mendengar suara itu.
Michael lalu menghampiri wanita dibalik meja resepsionis itu. "We are the friends of him, actually, what up?".
"Oh, sounds good, so apparently Ms. Jordie just left and board these out, she said she couldn't go with you because she had something else to do," aku melihat wanita resepsionis itu menyerahkan beberapa tiket untuk masuk ke Disneyland, "you can see the crowd is getting there as well if you don't know the location, its less than a mile from here, happy holiday".
Michael mengangguk dan kami berempat pun lalu keluar untuk menuju Disneyland.
Seperti yang dikatakan resepsionis tadi, mungkin karena hotel kami yang berjarak dekat dengan Disneyland, saat kami keluar, kami bisa melihat orang-orang berlalu lalang, sebagian besar berjalan menuju Disneyland. Mereka sangat gembira. Segembira kami, mungkin.
Kecuali Ashton. Ia terpaksa harus beristirahat di kamarnya karena ia mengatakan badannya sakit semua sejak permainan bodohnya tadi malam. Ditambah lagi perbedaan zona waktu Sydney dan Los Angeles membuat otaknya kaget. Setidaknya begitulah yang ia katakan pada kami.
"So close but so far away," gerutu Michael dengan napas yang tak beraturan setelah kami berhenti di lingkaran tengah yang memisahkan Disneyland Park, Disneyland Downtown dan juga Disneyland California Adventure.
Calum menumpukan kedua telapak tangannya pada lutut, "so now how those cards work?".
Michael lalu menggilir kelima kartu yang masing-masingnya bergambar tokoh dari Disney yang berbeda, "Goofy, Sullivan, Andy, Cinderella, Donald Duck," gumam Michael, "which one do you want, Cal?".
"I'm gonna get the-".
"Shut up blondie, I didn't ask you," Michael menggeleng, menatap tajam Luke.
Dan begitu lah Luke, setajam apapun ucapan Michael, ia tidak akan memikirkannya. Dan mungkin juga sama dengan masalah hati.
Omong-omong, apakah Luke sudah tahu tentang apa yang Calum simpan untuk ku? Apakah Michael sudah memberitahukannya kepada Luke? Aku belum tahu tepat bagaimana Michael, namun selama aku mengenalnya, aku tidak yakin ia penjaga rahasia yang baik.
Calum tertawa, "I didn't ask about that either, its how these tickets work? What if we don't get it right and make them dis applicable?".
"We don't, and we won't," Michael tersenyum meyakinkan Calum, seperti ialah pegawai paling senior Disneyland yang mengetahui segalanya, "here's for you the donald duck cause you asking too much a k a talkative," Michael lalu menyerahkannya pada Calum.
Luke menaungi matanya dengan tangan, padahal ia sudah memakai kacamata hitam, namun memang keputusan kami untuk berdiskusi di lingkaran gersang ini adalah ide paling buruk. "You better hurry, its freaking hot out here".
"Okay," gumam Michael sang ketua tur, "I'm gonna slow down even more". Michael terus menggulirkan sisa empat kartu di tangannya, "here's to you, Andy, cause its your dad oh my lord, its so funny".
Pada akhirnya bersisa satu tiket untuk Ashton yang mana bergambar Goofy. Aku sendiri mendapatkan tiket bergambar Cinderella dan Michael bergambar Sullivan karena ia mengatakan dirinya sekuat dan seimut Sullivan.
"What are you doing??," sela ku saat Michael mencoba untuk memasukan tiket Ashton ke saku celananya.
Michael tidak menjawab, hanya menatap ku bingung. Begitu pun dengan dua lainnya.
Aku merebut tiket tersebut, dengan yakin aku menatap mereka satu per satu, "we're selling it for sure".
Calum menggaruk halisnya, "its free and you still have a mind of selling it?".
KAMU SEDANG MEMBACA
AUSTRALIANS 2 [5SOS]
Fiksi Penggemar"Opening act," jawab Michael singkat. "Two years and still opening act?," aku tertawa. "One Direction," Calum menambahkan.