Bagian XVI: Do It Again

20.4K 2.3K 1.5K
                                    

Hall utama Staples Center kini sudah dipenuhi ribuan orang untuk menyaksikan konser pembuka tur One Direction.

Untuk seorang seperti ku, tidak ada perlakuan spesial dari mereka seperti aku boleh duduk di front seat atau bahkan aku boleh nonton langsung diatas panggung sambil meluk-meluk Harry. Tidak seperti itu walaupun aku masih berharap.

Aku bahkan hanya dikenai tiga pilihan, walaupun mereka tak benar-benar mengatakannya, yaitu menonton dari belakang panggung, menonton dari sisi panggung atau menonton dari depan panggung namun pada bagian paling jauh.

Dan aku memilih yang terakhir. Menonton dari depan panggung namun pada bagian paling jauh.

Orang-orang bilang, terkadang kau harus menjaga jarak untuk melihat apapun lebih jelas.

Cie.

Keren ga?

Tapi ternyata quote itu salah besar untuk saat ini karena tentu saja, keempat orang yang ku tunggu-tunggu di atas panggung sebagai band pembuka konser ini ternyata hanya terlihat sebesar upil. Bikin pusing mata.

Tadinya aku menyesali keputusan ku ini, namun setelah dipikir-pikir akan sama saja saat aku harus menonton mereka dari belakang ataupun samping panggung. Aku sama-sama tidak bisa melihat mereka melainkan hanya dari layar besar di sisi-sisinya.

Tak jauh berbeda saat mereka menjadi band pembuka untuk Hot Chilli Rae, malam ini mereka membawakan lagu yang hampir sama dari album Somewhere New. Mungkin kali ini ditambahkan lagu Heartbreak Girl, Teenage Dream dan beberapa lagu cover lainnya.

Mereka membawakannya dengan sangat baik, bisa ku bilang, karena tentu saja, tadi Ashton bercerita kepada ku bagaimana ia mengobrol dengan menejemen One Direction untuk penawaran kontrak. Jika saja 5 Seconds Of Summer bisa menarik perhatian menejemen dalam lima pertunjukan pertama, maka mereka akan mendapatkan kontrak kerja dan rekaman album. Mengcengangkan memang, mengetahui mereka sudah mulai menapaki level yang lebih tinggi lagi hari ini.

Lampu sorot akhirnya mati. Ashton, Luke, Calum dan Michael sepertinya langsung meninggalkan panggung dan semua gadis di arena ini langsung berteriak histeris karena itu berarti idola utama mereka akan segera memasuki panggung.

Tapi mereka semua, termasuk aku, ternyata salah. Semua lampu sorot tiba-tiba menyala mengerubungi satu titik tengah panggung dengan tak terlalu terang. Namun tentu saja, aku bisa melihat Luke dengan gitar akustiknya di layar besar, mulai memainkannya dengan tenang dan bernyanyi. Iya, hanya Luke tanpa ditemani teman bandnya yang lain.

Lagu itu lagi.

Mengapa ia harus membawakan lagu itu lagi.

"Impressive, right?," Calum tiba-tiba berada di sebelah ku dan bertanya. Aku bahkan tidak tahu kapan ia datang. Dan mungkin jika saja aku menyadari kehadirannya sebelum ia berbicara, aku akan mengira dirinya adalah copet konser karena ya, dia menggunakan hoodie hitamnya untuk menutupi kepala.

Beberapa hal memang sudah terasa rumit sekarang.

Calum mungkin bisa saja tidak perlu menggunakan benda itu untuk menutupi identitasnya, namun melihat bagaimana tadi para gadis bernyanyi pada lagu-lagu mereka dan juga meneriaki nama mereka, aku tidak yakin Calum akan selamat sampai disini tanpa benda itu.

AUSTRALIANS 2 [5SOS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang