"I heard you groaning," sekali lagi Calum mengucapkan kalimat itu tanpa berhenti tertawa. Ia kembali melemparkan bola football yang baru saja Niall lemparkan.
Michael mengayun-anyunkan kakinya yang tergantung karena duduk terlalu tinggi di atas tumpukan kotak berangkas. Matanya menyipit ke arah Calum, "shut up you fuckin intruder!".
Kami sedang menghabiskan waktu sore di luar belakang arena setelah latihan. Calum, Ashton dan Niall sedang bermain football sedangkan aku, Michael, Luke dan Harry duduk-duduk asyiq di atas tumpukan brangkas sambil menontoni acara lempar-lemparan football ga penting di depan kami.
Kali ini aku tidak dapat menatap Michael seperti biasa. Karena selalu saja, saat aku melihat wajahnya, aku pasti akan tertawa teringat kejadian tadi malam.
"We were not intruding!," batah Calum yang lagi-lagi diikutin tawa ringan dari kami semua, "we just had a little peek".
"What were you doing with that nitwit last night?," Michael bertanya pada ku dengan nada suara yang normal namun matanya masih memburu Calum yang masih seru bermain football bersama Niall dan Ashton.
Aku menggeleng, karena tentu saja, jika hal-hal tertentu adalah yang dimaksudkan Michael, maka aku tak melakukan apapun dengan Calum. "You just so loud and we were curious, so," aku mengedik sambil tertawa geli lagi.
"Shut up I will catch you in this same game one day," Michael melebarkan matanya diikuti dengan senyum dan anggukan super menyebalkan.
"Yeah whatever," aku memutar bola mata, "oh by the way, you haven't given us the answer of your riddle, last night". Aku lalu menoel Luke yang duduk disamping kiri Michael, sepertinya Luke daritadi asyiq nontonin football game sehingga dia tidak mendengar kalimat ku barusan.
Michael lalu terkekeh, "I'm not gonna answer it for people like you," ia meniup bibirnya, "lame people, let you die in curious, no one cares".
"Hey man, I wasn't mocking you, its Calum and her, you gotta tell me, I was thinking about it all night," Luke menyenggol pelan bahu Michael dengan muka serius.
"Ya ya Luke, I will tell you the answer, its going to be the best riddle like ever," kata Michael.
Idih.
Apaan.
Tebak-tebakan doang sok-sok gamau ngasih tau.
"Hey, what riddle did you give?," Harry Styles yang duduk di sebelah Luke kini mencondongkan badannya sehingga ia bisa ikut dalam lingkaran mengobrol tidak penting kami.
Michael lalu terkekeh sok imut, "nope, its just you know, some lame jokes".
"I thought you were saying that yours is going to be the best riddle ever," goda ku.
"Shu-".
"Calm down, guys," Harry mengayunkan tangannya di depan Michael, "speaking of riddle, I have a bunch of incredible riddles, let me tell you one".
Aku, Michael dan Luke lalu menatap Harry, menunggunya menarik napas dan berdeham sebelum berbicara.
"Knock knock," kata Harry sambil mengerutkan dahinya.
"Oh my god its a knock knock joke," gumam Michael.
"Who's there," sahut ku, Luke dan Michael hampir bersamaan.
"Urine," jawab Harry dengan lesung pipit di pipinya.
Luke memiringkan kepala, sehingga ia bisa lebih jelas menatap Harry, "urine who?".
"Oh no Harry," kata Niall yang sedang menghampiri kami untuk mengambil botol minum. Ia lalu tertawa dan kembali melanjutkan permainan footballnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AUSTRALIANS 2 [5SOS]
Fanfiction"Opening act," jawab Michael singkat. "Two years and still opening act?," aku tertawa. "One Direction," Calum menambahkan.