Lima

29 3 0
                                    

David's POV.

Gue dan teman teman berada di sekolah meskipun sekarang libur untuk mengambil mobil Bea yang ditinggal di sekolah karena ban bocor.

" Woy kenapa si lo ngelamun senyum-senyum lagi dari tadi? " Andre si anak cunguk ngelempar botol minumam kosong.

" Ganggu aja si lo? " Kesal gue. Mereka tertawa kecil. Sial!

Gue masih kebayang soal kemarin bisa sedekat itu sama Bella meskipun dia dengan keadaan tertidur. Bisa dengan jelaa melihat wajahnya yang sangat cantik, bulu mata lentik, hidung mancung dan bibir yang sangat seksi. Untung saat itu gue masih bisa tahan iman.

To:David
From:Bella

Jemput gue sekarang! Ngambil mobil! Gak pake lama!

To:Bella
From:David

Oke hany..

David pun segera meluncur ke rumah Bea tetapi tidak lagi mengenakan motor melain kan mobil.

Sesampai di depan rumah mewah terdapat tuan putri yang sedang menunggu pangerannya. Gue pun langsung turun menghampirinya.

" Hi hany.. " Sapa David menggoda.

Bella tidak menjawab ucapan gue  melainkan memandang gue dengan wajah penuh amarah. ada apa ini?

" loh ko diem aja ayo berangkat! " saat gue menarik lengan Bella, Bella menahanya.

" Gue tanya sama lo! Ngapain aja lo bawa gue ke kamar kemarin?! " Tanya Bella kesal.

" loh gue gak ngapa-ngapain Bell.. " Jawab gue tertawa kecil.

" ihh jujurrr!! " ucap bella kesal dengan binirnya yang mancun. Sangat lucu!

" Lo itu ya kalo cemberut tambah lucu. Bibir nya tuh mancun kaya ikan lohan " Ucap gue tertawa.

" Kurang ajar David! " Marah Bella menonjok perut gue pelan. 

" Awww! Bel sakitt!! " Ucap gue pura-pura kesakitan.

" Ehh.. ehh maaf Dav! Gak sengaja. " Ucap Bella dengan memegang perut gue yang dia tonjok.

" haha.. lo perduli juga ya.. " Ucap gue tertawa.

" ish! Udah ah buruan cabut! " Kesal Bella dan masuk kemobil. gue pun terawa melihat tingkah Bella yang ternyata lucu. Tidak seperti awal-awal, super galak.

---------

Bella POV.

Sepanjang perjalan gue hanya diam. Dan David pun tak sedikitpun memecahkan keheningan.

Ko gue ngerasa biasa-biasa aja ya kalo sama dia! Biasanya kan gue paling anti banget deket sama cowo. Bahkan baru pertama kalinya gue semobil sama dia berkomunikasi kaya tadi.. ada apa sebenarnya?

" Udah sampe oy! Ngelamun aja! " Ucap David berdiri disebalh gue nembukaan pintu membuat pikiran gue buyar.

Gue dan David pun mengahmpiri Eja , Andre dan Vito.

" Cieee.. akur nih! Tumben " Celetuk Eja. Mereka pun teryawa. Sial!

" Gimana udah selesai blum cunguk? " Tanta David.

Vito hanya menangguk. Gue ikut duduk gabung bersama mereka. Tempat yang tersedia di tempat parkir dengan meja bulat dan 4 kursi. 

" Nanti mobil gue kalian bawa! Gue sama Bella mau ngedate. " Ucap David bikin gue kaget.

" Apaan! Engga! Gue mau langsung pulang! " Nyamber gue.

" Udah deh bawel! " Bentak David.

" Engga! Pokonya ENGGA!!! " bentak lagi gue.

" Yaudah gue bakal bilang sama anak-anak sekolah kalo kemarin gue sama lo dikam-" Ancaman David terpotong karena mulut nya gue dibekap.

" Iya oke.. oke! " Ucap gue kesal.

" Wah ngapain lo Dav! " tanya Vito tertawa.

Ahh mimpi apa gue semalem

David tertawa menang.  Gue bingung gue harus gimana. Gue hanya duduk diam tak mengeluarkan suara pun. Meskipun David yang duduk didepan gue mencoba menggoda.

" Udah dong jangan cemberut terus " Ucap David mencondongkan wajahnya tepat di hadapan gue.

" Jangan deket-deket! " Bentak gue  dengan menjauhan wajah David.

David malah memsengajakan memandangi wajah gue. Gak tau kenapa gue jadi gerogi.

" Udah ah buruan!  Tar keburu sore! " Ucap gue berdiri. David pun ikut berdiri.

" Cuy gue cabut dulu! " Ucap David ke teman-temanya. Mereka hanya mengangguk dan mengangkat tanganya.

Gue dan David pun segera pergi entah kemana David membawa gue.

-----------

Tinggu kelanjutanya;;)

Starting With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang