"Claraaaa!!!" Fya menghampiri Clara yang tengah dipeluk oleh Famrez atas kejadian yang baru menimpanya. Siswa lain belum melangkah tapi Fya sudah masuk sambil jerit-jeritan.
"Eh astaga, jomblowati yang cantik bin unyu ini gak liat. Lanjutin aja, lanjutin. Gue udah tahu kok dengan melihatnya, lo sudah mendingan. Sorry ganggu." Ucap Fya seraya mengedipkan matanya pada Clara dengan senyuman yang menggoda.
Clara pun tersadar dimana ia berada. Ia didekapan Famrez.
Sekali lagi, di dekapannya!
Seketika Clara blushing dan segera melepasnya karena gugup dan malu. Ia mendorong pelan dada bidang Famrez untuk menjauh darinya, ia tak mempunyai tenaga yang cukup untuk mendorongnya dengan kuat.
Too close! Batin Clara.
Famrez yang menyadarinya pun segera beranjak dari tempatnya menuju tempat duduknya.
"Sial lo!" Clara melempar tempat pensil kearah Fya yang masih menaik turunkan alisnya. Fya hanya tekekeh dengan tingkah laku Clara.
Sementara Famrez,
Mampus! Gue meluk anak orang dan bikin jantung gue mau copot! Gila lo! Famrez membatin dan memegang dada kirinya, terasa detakan jantung yang cepat. Untungnya, Clara dan Fya tidak melihatnya karena ia sudah membelakangi mereka menuju ke bangkunya sendiri.
---------------
"Anak-anak, kali ini ibu akan memberi tahukan acara sekolah di hari minggu nanti. Sekolah akan mengadakan study tour ke Jepang. Bagi yang ingin ikut silahkan mendaftar kepada ketua kelas kalian." Bu Diana melihat kearah Dito, ketua kelas di kelas Clara. "Saya serahkan pada kamu ya, Dito. Kabar lebih lanjutnya akan saya kabari besok sehabis rapat."
Bu Diana keluar kelas. Saat pintu tertutup, siswa/i di kelas menjadi ribut membicarakan dengan study tour.
Sementara Clara, ia melirik kearah Famrez yang tengah berbicara dengan temannya. Sesekali Famrez tersenyum ke teman-temannya. Senyum itu mungkin hanya bagi sahabat-sahabat lelaki Famrez. Melihat bagaimana Famrez tak tersenyum dengan yang lain.
"Mba? Mba? Ngapain mba? Ngestalker calon suami yak?" Fya menggerak-gerakkan tangannya didepan mukanya.
"Ha? Apa sih! Siapa juga yang ngeliat Famrez senyum." Jawab Clara sambil memalingkan wajahnya yang merona membuat Fya semakin menggodanya.
"Ha? Gue kan gak bilang kalo Famrez lagi senyum-senyum. Berarti lo liat yaaa?" Fya menaik turunkan alisnya.
Blush!
Wajah Clara memerah lagi karena ucapannya yang keceplosan itu.
"E-eng-enggak!" Bentak Clara membuat seisi kelas melihatnya. Termasuk Famrez yang melihatnya dengan datar.
Clara langsung cengar-cengir gaje ke teman-temannya dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu. Kemudian, Clara duduk dan mengkerucutkan bibirnya.
"Lo sih!" Runtuk Clara pada Fya yang tertawa.
"Hahahaha..............hah" jeda Fya sambil menyeka air matanya yang keluar akibat Clara itu, "Btw, lo ikut study tour, kan?" Tanya Fya selesai cekikikkan.
"Ya jelaslah. Gue mau poto-poto pemandangan di Jepang." Ucap Clara seraya menepuk-nepuk dadanya bangga.
"Yaudah, yok. Kita daftar ke Dito. Sekalian nanya Famrez ikut apa enggak." Ucap Fya seraya menarik tangan Clara dan berjalan menuju kearah Dito yang diserbu banyak siswa disekitarnya yang ingin mendaftar.
Ancur! Penampilan Dito sekarang ancur! Rambutnya sudah berantakan karena mencatat ini itu dan muka tampannya sudah terlihat menahan emosi.
"B-A-R-I-S!!!" Ucap Dito seraya mengeja setiap huruf dengan suara menahan emosi. Penampilannya sekarang? Persisi kayak zombie yang lagi lari marathon. Terus, kayak ada sinar warna merah dimatanya gitu, kayak ada leser, hiii ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST LOVE
RomanceDia kesakitan, dalam tamparan kenyataan Dia meraung sengsara, dalam putus asa Menangis meraung dalam derasnya hujan Pintar, tidak akan ada yang mendengar Sekeras apa pita suara menggelegar Jagat raya tak akan mendengar Mereka seperti air dan api Mer...