Famrez POV!
Ini udah lima hari semenjak cewek manja gue koma, selama itu juga gue berusaha nyari siapa yang nabrak Clara dengan dibantu Kak Ev sama papanya Clara.
Gue udah sering ngajak dia ngobrol walaupun gue tau dia nggak akan ngerespon itu. Gue sadar, cinta gue ke dia bisa merubah gue yang cuek jadi cerewet. Hanya dia, gue pengen dia cepet sadar, gue pengen bertengkar, ketawa, cemburu, main, belajar sama dia lagi. Intinya,
Gue kangen Clara.
"Hey bro!" Gue tau, itu Dito dan pasti ada Fya juga.
Sekarang gue ada di rumah sakit dan setiap pulang sekolah gue akan langsung menuju rumah sakit. Dan terkadang Fya sama Dito datang juga. Oh ya, mereka juga ikut nyari siapa dalangnya itu.
"Hm." Gue tau jawaban gue cuma singkat gitu, habisnya muka Clara lebih enak untuk diperhatiin daripada ngobrol.
"Mana bokap nyokapnya Clara sama kak Ev?" Tanya Fya yang tak melihat siapapun diruangan ini kecuali gue dan mereka berdua-Dito dan Fya- serta Clara.
"Ortunya kerja terus Si Ev mesti kuliah." Jawabku sekenanya.
"Oh gitu. Eh, nih, Lo pasti belum makan tadi ya? Soalnya kan lo langsung ke sini." Fya nyerahin sekotak makanan ke gue.
"Makasih."
Drrrttt.... drttttt....
"Hallo?" Gue langsung nanya begitu gue ngangkat telpon HP gue.
"Hallo? Rez, ini David. Keadaan Clara gimana?" Oh, David.
"Masih sama aja." Ya, Fya udah ngasih tau ke David soal Clara dan semenjak itu dia sering nelpon gue nanya soal keadaan Clara dan pernah juga dia sekali dateng jenguk Clara. Cemburu? Dikit sih, ya tapi gue gak boleh egois kan?
"Kalo gitu aku mau ngomong, langsung. Kamu bisa kan ke cafe------ sekarang?"
"Oke. Tapi gue gak mau lama-lama." Setelah denger jawaban oke dari David gue nutup telpon.
"Siapa?" Tanya Dito.
"David. Oh ya, gue nitip Clara bentar bisa kan? Gue ada urusan." Fya dan Dito mengangguk dan gue langsung pergi setelah nyium kening Clara.
Gue pergi dulu ya..
"Aaaa cocwiit.." gue masih bisa denger Fya ngomong gitu pas gue jalan ke pintu.
"Ssttt.. malu-malu in lo." Hahaha, emang mereka serasi ya.
Kapan kita gitu Clar?
-------------- Famrez POV End.
Famrez berjalan memasuki sebuah cafe santai tak jauh dari Rumah Sakit. Setelah mengedarkan pandangan, ia melihat David tengah duduk dimeja bernomor 11 dan Famrez berjalan menghampirinya.
"Hay." Sapa David kepada Famrez.
"Hm." Bukannya dingin, hanya saja seperti itulah Famrez. Famrez duduk di kursi depan David.
"Oke, aku bakalan to the point aja." David menarik napas lalu menghembuskannya "aku punya clue tentang si penabrak." Ucapan David membuat Famrez menyatukan alis, rasa kesal dan benci mengumpul jadi satu ketika mengingat si penabrak Clara. Tapi, Famrez meredakan emosinya yang memuncak.
"Begini, ingat kalau si penabrak itu menggunakan mobil? Aku sempat mencari informasi dari saksi di dekat Clara pada waktu itu. Dan saksi yang kutemui itu bilang kalau mobilnya berwarna Hitam dan didalamnya ada dua orang, laki-laki sama perempuan. Yang laki-laki menyetir. Mukanya gak begitu jelas karena waktu itu malam. Maaf, cuma itu info yang aku punya." Kata David.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST LOVE
RomantizmDia kesakitan, dalam tamparan kenyataan Dia meraung sengsara, dalam putus asa Menangis meraung dalam derasnya hujan Pintar, tidak akan ada yang mendengar Sekeras apa pita suara menggelegar Jagat raya tak akan mendengar Mereka seperti air dan api Mer...