Rasa cemburu wajar saja jika mencintai. Tak semua cinta berjalan mulus, kecemburuan hadir ketika melihat kekasih hati bersama orang lain.
---------
Dari kejauhan Clara melihat Famrez yang begitu bahagia. Belum pernah ia melihatnya sebahagia itu, belum.
"Yha.... mereka akrab banget ya Clar." Ucap Fya yang juga mengikuti arah pandangan Clara. Sekarang mereka tengah berada di halaman hotel. Famrez beserta Dito dan Elli masih mengobrol akrab, tak sadar membuat hati Clara bergemuruh melihat betapa dekatnya Famrez dan Elli.
Hiiiiii... jauh-jauh kek! Ngapain dia deket-deket Famrez?.
Eh bentar, kok gue jadi marah-marah sendiri sih! Mulai lapar nih kayaknye. Batin Clara sambil meremas kuat lengan tas dan Clara tak sadar akan hal itu.
"Bukan urusan gue." Balas Clara ketus membuat senyum miring di bibir Fya.
Akhirnya lo kemakan omongan sendiri. Okey, let see. Batin Fya.
"Sekarang, serahkan semua pada Sang Waktu." Gumam Fya.
"Ha?" Tanya Clara yang tidak jelas mendengar apa yang dikatakan Fya.
Fya menggeleng, "nothing, come on!" Ajak Fya seraya menarik Clara yang masih bingung menuju kedalam penginapan yang bisa dibilang luas itu.
-------------------
"Konichiwa." Sapa salah seorang resepsionis.
"Konichiwa." Sapa balik Bu Diana dan menjelaskan tentang kamar yang sudah dipesan itu.
Si resepsionis yang bernama Yuki-dari namet tag nya- mengangguk lalu menunjukkan jalan kepada mereka semua.
Clara pun celingak-celinguk melihat betapa luas dan indahnya penginapan ini. Bisa dibilang lebih luas sedikit dari rumah Clara yang megah itu.
Yaiyalah inikan penginapan. Clara cengar cengir sendiri.
-------
"Fy, ke pemandian air panas yuk. Mumpung di Jepang nih...." ajak Clara pada Fya yang sedang ribet mengurus pakaiannya yang begitu banyak. Padahal, mereka hanya akan menginap 5 hari 4 malam.
"Ntar gue nyusul, Clar." Jawab Fya yang masih fokus pada pakaiannya.
Rempong amat Si Fya.
"Okay, gue duluan." Balas Clara dan keluar ketika menerima anggukan dari Fya.
Ketika ia keluar, Famrez juga tengah keluar sendiri. Keheningan hadir diantara mereka, dan Clara memutuskan kontak mata dan berjalan mengacuhkan Famrez yang melihatnya datar. Entah mengapa ia tak mau bertengkar ataupun berbicara kepada Famrez, hatinya sedang capek untuk bahkan melihat Famrez setelah mengingat kejadian tadi.
Saat di jalan menuju pemandian, tiba-tiba saja......
BRUKK
"What-" tadinya, Clara ingin memprotes siapa yang menabraknya, tapi tak jadi karena itu seorang anak kecil.
Gadis kecil itupun terjatuh setelah menabrak Clara, Clara berusaha membantunya berdiri.
"Gomennasai..." ucap Clara meminta maaf kepada gadis kecil-mungkin umur 5 tahun- itu.
"Ah, im so sorry." Ucap seorang lelaki tampan dan tinggi kepada Clara saat ia menghampiri adiknya itu.
"Ah,thats okay." Jawab Clara seraya melihat ke arah gadis kecil itu.
"Are you okay? Little princess?" Tanya Clara pada gadis itu, *nepok jidat* ah dia lupa, mana ada gadis kecil berumur 5 tahun bisa berbahasa asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST LOVE
RomanceDia kesakitan, dalam tamparan kenyataan Dia meraung sengsara, dalam putus asa Menangis meraung dalam derasnya hujan Pintar, tidak akan ada yang mendengar Sekeras apa pita suara menggelegar Jagat raya tak akan mendengar Mereka seperti air dan api Mer...