Book.28. Happy Family (END)

9.5K 253 10
                                    

"Mamaaaaaaaaaaa" teriak gadis kecil dari kamarnya.

"Anak gue bangun." Gumam mamanya . "Iya nak iyaaa.." lalu mamanya itu datang berlari kecil menuju kamar gadis kecilnya.

"Huaaaa mamama..." kebiasaan anak kecil, mereka menangis kalau tidak akan memanngil ayah atau ibunya.

"Cup cup cup.. anak mama udah bangun yah?" Sang mama menenangkan anaknya yang baru berusia 5 tahun itu.

"Clar, kenapa?" Tanya seorang pria tampan yang memakai kemeja kantoran, sepertinya ia baru pulang kerja.

"Ini, Bianca baru bangun." Kata Clara sambil mengelus-elus punggung putrinya itu.

Clara Arsteen, gadis yang dijodohkan dengan Famrez Dextrigo kini sudah memiliki keluarga kecilnya. Famrez dan Clara memiliki dua orang anak. Anak pertamanya, Erlangga Dextrigo, lelaki tampan seperti ayahnya yang berusia 12 tahun memiliki sifat seperti ibunya. Periang dan juga ceria, tapi terkadang ia akan menjadi cuek seperti ayahnya jika seseorang tidak berkerja dengan baik.

Bianca Amanda Dextrigo, gadis cilik berparas imut dan cantik ini adalah anak kedua dari Famrez dan Clara, dia baru berusia 5 tahun. Tapi, di usiannya yang baru menginjak 5 tahun, ia bisa berbicara dengan lancar dan dapat menghafal bahasa Inggris sedikit demi sedikit. Bianca memiliki kecantikan dari mamanya dan sifat tegas dari papanya. Bianca gadis periang tapi tidak seperiang kakaknya. Dia juga gadis cuek, tapi tak secuek kakaknya.

"Oh ya, baru pulang yah? Maaf aku gak bisa nyambut kamu. Soalnya tadi aku lagi masak terus Bianca bangun--"

"ASTAGA! aku kan masak. Duh, nitip dulu ya Rez." Clara langsung berlari menuju dapur dan bernafas lega karena masakannya tak gosong. Terlambat sedikit maka mereka akan memakan makanan gosong.

"Mama kebiasaan banget teriak-teriak." Erlangga keluar dari kamarnya.

Oh ya, Famrez baru saja pulang dari luar kota, dan sekarang hari minggu pukul 7 pagi.

"Yaelah mas broo... wajarlah kan kalo mama teriak-teriak, emang kamu mau makan masakan gosong?" Ucap Clara dengan santainya.

"Eh papa dah pulang." Erlangga mengabaikan mamanya dan berjalan mendekat ke papanya.

"E-R-L-A-N-G-G-A!!" Clara memegang erat spatulanya dan Erlangga yang berbalik langsung nyengir.

"Nggak ma, aku gak mau kok makan masakan gosong." Ucapnya dengan cengiran lebar yang membuat Clara menghembuskan nafas pasrahnya. Anak pertamanya ini memang memiliki kebiasaan mengabaikan mamanya jika ditanya yang tidak penting.

"Papa.. oleh-oleh?" Tanya Bianca yang sudah tenang dengan wajah imutnya itu.

"Ada dong sayang..." Famrez memperlihatkan belanjaan yang ia bawa dari luar kota itu. Bianca dan Erlangga langsung menyengir girang. Bianca turun dari gendongan papa nya dan berjalan mendekat kearah kakaknya untuk membuka oleh-oleh bersama.

Clara tersenyum melihatnya dan tersadar saat sebuah tangan kokoh merangkul pingganya. "Our happy family, honey." Bisik Famrez dan Clara tersenyum.

Ya, our happy Family. Together and Forever.

---------------------

Hei sweetie,

Hari-hari kita lewati bersama.
Susah maupun senang.
Maafkan aku yang pernah membuatmu kecewa.
Aku berterimakasih padamu karena masih mau menerimaku.

Walaupun aku sudah mengecewakanmu.

Aku mencintaimu, segalanya padamu aku cinta. Sifatmu yang unik membuatku jatuh cinta. Hati mu yang rapuh dapat membuatku jatuh cinta.

Jatuh cinta tanpa alasan. Cinta yang datang dengan sendirinya.
Cinta yang hadir temani hari-hariku.
Cinta secerah matahari di pagi hari yang menghangatkan.
Cinta seterang rembulan dan bintang yang bertebaran hiasi malam.
Cinta sesempurna senyum manismu.

Cintaku adalah kamu.

Cinta terakhirku adalah kamu. Seterusnya dan selamanya akan begitu.

My Last Love.

--------------

Hei My Prince,

Sanggupkah kau bertahan denganku yang bertingkah seperti anak kecil ini?

Ya, karena kau masih bersamaku hingga kita menjadi keluarga bahagia seperti sekarang.

Terimakasih karena telah bersabar padaku, terimakasih sudah mau menjadikanku yang pertama dan terakhir. Terimakasih karena sudah mau menjadi milikku. Walaupun kutahu kau bukanlah cinta pertamaku, tapi kuyakinkan satu.

Satu hal yang sangat amat ku pegang. Janjiku padamu selamanya.

Kau akan jadi yang terakhir.

My Last Love.

--------------------------

Hallooo... pendek? Iya.

Oke cerita ini SELESAI. End. Oke?
Dan aku gak janji bakal buatin Cerita si Bianca sama Erlangga yah.. GAK JANJI.

TERIMAKASIH UNTUK SEMUA YANG MASIH SETIA MEMBACA CERITA AKU SI PEMULA INI. TERIMAKASIH ATAS COMMENT DAN VOTE NYA. MAKASIH ATAS KRITIK ATAU SARAN ATAU TANGGAPAN YANG SUDAH KALIAN BERIKAN.

Oh ya, aku gak tau nih mau ada cerita baru pa ngga. Soalnya lagi sibuk-sibuknya. Makannya aku jarang update.

Kalo gak Mager mungkin aku buat cerita lagi. KALO GAK MAGER yahhh..(^^)v

Terimakasih dan Sampai Jumpa~~~~

C16

LAST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang