Book.19. Perjuangan

4.8K 220 3
                                    

Clara POV!

Ting tong....

Siapa sih? Berisik banget. Lagi bobo cantik dihari minggu nih...

Ting tong.. ting tong ting tong ting tong!!!!! Ting tong ting tong!

Beuh gile! Berisik amat sih. Ganggu tidur aja "iya tunggu!" Terpaksa deh aku bangun dihari yang indah ini.

"Si-" aku terbelalak melihat seseorang yang kini berdiri tepat didepanku "apa." Lanjutku dari potongan kata tadi.

"Gue masuk." Ucapnya begitu saja dan langsung masuk.

Eh eh bentar... aku kan cuma sendiri di rumah!!!

"Eh bentar, lo mau ngapain?" Tanyaku pada Famrez yang sudah duduk disofa.

"Maen." Jawabnya singkat, tidak padat dan jelas. Kebiasaan emang ye...

"Kalo disuruh ortu gue mending lo pergi. Gue lagi pengen sendiri." Kataku, aduh aku baru sadar kalau kata-kata tadi seperti aku berharap dia datang dengan keinginannya sendiri.

"Gue yang mau maen."

Deg

Aduh... jantungku lari marathon nih. Famrez ngapain juga gitu, udah punya Elli malah ke sini.

"Emang lo gak ada janji?" Tanyaku cuek. Dia berpaling dari tv dan memandanhku mengerinyit bingung.

"Yaaa... sama cewek lo mungkin.." kenapa suaraku terdengar lesu nih. Ih!

------Clara POV End.

"Yaa... sama cewek lo mungkin.." ucap Clara dengan lesunya.

"Lha? Lo kan cewek gue." Ucap Famrez dengan santainya. Tapi, mendengar itu jantung Clara berdetak lebih kencang dari biasanya, lagi.

Clara masih diam mematung didekat Famrez tanpa ada pergerakkan duduk atau lainnya. Semua menjadi indah dimata Clar, sampai ia teringat oleh Elli dan semua berubah jadi gelap dan hancur.

"Oh." Respon singkat dari Clara itu membuat Famrez mengerinyit bingung. Famrez kira Clara akan tersipu malu tapi, Clara memang berubah.

"Clar, dengerin penjelasan gue dulu." Ucap Famrez berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Jelasin apa? Oh tentang cewek lo itu? Gak perlu, gak papa kok. Pertunangan ini bakal gue usahain buat batal. Gue gak mau nikah sama orang yang cinta sama orang lain." Ucap Clara membuat Famrez terdiam lalu bangkit dan menarik tangan Clara.

Lagi-lagi tingkah Famrez membuat jantung Clara berolahraga. "L-lo ngapain? L-lepas!" Clara meronta dalam pelukan Famrez. Famrez pun melepaskannya.

"yah kok dilepas-" Clara langsung membekap mulutnya yang kelewatan itu. Sementara Famrez menaikkan satu alisnya dan tersenyum miring yang membuat Clara menatapnya horor.

"Apa lo! Gue mau mandi! Bye!" Clara buru-buru langsung naik ke kamarnya dan membanting pintu dengan keras.

Aduh! Aku ngomong apa sih! Ih! Mulut juga gak pake lampu merah! Batinnya. Jantung Clara serasa ingin copot dan pipinya sudah memerah semerah tomat matang.

----------------

"Yuk." Ucap Famrez tiba-tiba.

"Apa?" Tanya Clara ketus.

"Gue gak akan maen ke rumah lo kalo gak ngajak lo jalan." Jawab Famrez.

"please stop! Lo mau apa sih sebenernya!? Gue udah nyerah sama lo Rez! Cukup! G-" mulut Clara langsung ditutup oleh telapak tangan Famrez lalu setelah Clara diam, Famrez melepasnya.

LAST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang