12. TEROR AKUT

280 11 0
                                    

"Jersonn!" seru Sera. Jerson yang sedang berjalan menuruni tangga pun berhenti.

"Kenapa?" tanyanya datar.

"Lo darimana aja?" tanya Sera, tergambar jelas kekhawatiran dalam wajahnya.

"Gue..." kata Jerson berpikir.

"Lo kenapa?" tuntut Sera. Ia sungguh merealisasikan ucapannya, ia akan menunjukkan kalau ia suka dengan Jerson.

"Gue agak nggak enak badan, makanya gue tidur," jawab Jerson. "Lo udah dianter Pak Yunus kan?" tanya Jerson memastikan. Memang sesudah Promnight kemarin, orang tua mereka berdua memutuskan liburan sebulan, dan mereka disuruh tinggal bersama di rumah Jerson.

"Udah," jawab Sera. "Lo udah makan?" tanya Sera balik.

"Belum" jawab Jerson menampakkan cengiran khasnya.

"Udah deh, ayo makan, gue masak hari ini, kebetulan bibik pergi masihan," balas Sera.

"O-oke" jawab Jerson sedikit ragu. Entahlah, ia hanya merasa ragu kalau masakan Sera 'akan bisa' dimakan atau tidak.

•••

"Nih!" kata Sera sambil menyodorkan makanan. "Sorry ya kalo nggak enak," kata Sera ragu sambil menggaruk tengkuknya. Masakan Sera memang terlihat meyakinkan, hanya omelet tapi entah kenapa terlihat indah.

"Oke, gue coba," jawab Jerson. Ia mengambil garpu, memotong sedikit omelet dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

Enak. Satu kata itu yang terlintas di pikiran Jerson. "Gue nggak tau kalo lo bisa masak gini," puji Jerson.

"Ah, lo mah banyak nggak taunya!" seru Sera.

"Emang," jawab Jerson memaklumi dirinya sendiri.


•••

Jerson : Ser, dateng ke jl.soka123 skr!

Tumben-tumbenan nih bocah bbm nggak jelas gini! batin Sera, namun ia tetap datang, barangkali sesuatu yang asik akan terjadi.

Ia mengenakan celana jeans panjang, kaos lengan panjang serta converse favoritnya. Btw, Sera masih berada di rumah Jerson, namun Jerson sering meninggalkannya sendirian.

"Bik, aku pergi dulu," pamit Sera.

"Mau kemana non?" tanya Bik Ratih.

"Ini, Jerson minta saya pergi ke alamat" jawab Sera sambil menyerahkan HPnya kepada Bik Ratih.

"Oh, ya udah, ati-ati deh non!" seru Bik Ratih.

•••

"Bik, mana Sera?" tanya Jerson.

"Lho lho, bukannya tadi mas yang BBM katanya suruh ke alamat apa gitu," jawab Bik Ratih bingung.

"Kemana dia pergi?" tanya Jerson to the point.

"Waduh, saya lupa, kayaknya sih ke apartemen gitu, daerah apartemen mewah!" tanya Bik Ratih.

"Oke, saya pergi dulu," balas Jerson.

•••

From : Pak Banyu
To : Jerson
Hei nak, coba kamu ke jalan Soka123, dia yg kamu cari ada disana.

Begitulah pesan dari Pak Banyu, nama aslinya bukan Banyu melainkan Segara. Pak Segara merupakan pengasuh papanya, ia dulu pernah mengajari papanya ilmu hack semacam itu, namun ternyata, bakat hacker lebih muncul di anaknya. Namun, Arez sendiri mungkin belum mengetahui bahwa anaknya berbakat di bidang hacker. Hanya selama ini, ia mengetahui Pak Segara yang bekerja sebagai teknisi ahli bersama 'master' yang dielu-elukan Nelson Corp.

Jerson segera mengambil kunci mobilnya, ia masuk ke mobil dengan tergesa dan menuju jalan Soka123. Disana ia tidak menemukan apa-apa. Namun, sesosok tubuh manusia yang tergelepar kaku di pinggir sebuah toko yang tidak terpakai lagi. Jalan Soka ini memang cukup terbengkalai, hanya sebagai jalan lain menuju apartemen, ataupun menjadi pasar malam.

Ia mendatangi sosok tersebut, badannya? kemudian ia turut kaku sendiri, "Pak Banyu..." lirih Jerson.

Ada yang aneh disini! Batin Jerson.

Ia meneliti tubuh Pak Segara, lalu ia menemukan dua tangan Pak Segara yang sama-sama memegan kertas.

Ia mengambil perlahan kertas tersebut, lalu membukanya, kertas itu hanya berisi tulisan, namun tulisannya ditulis dengan darah.

Lakukan semuanya sendiri, jgn lagi darah tak bersalah tercecer
Selamatkan putri hati si tuan es
Bunga lily permata gustav telah beracun
Bukan I Bukan V

Jerson mengerutkan keningnya setelah membaca itu semua,

"Siapa Lili permata Gustav? Siapa juga putri hati? Apa pula maksudnya?" gumam Jerson bingung.

•••

"Si-siapa lo!?" tanya Sera bingung.

Di depannya ada sosok wanita, karena rambutnya panjang, namun memakai sebuah topeng.

"Haha! Siapapun gue, lo nggak perlu tau, setidaknya sekarang!" ketus cewek itu.

"Sialan! Maunya apa sih lo ini!?!" desis Sera.

"Mau gue? Haha! Ini!" seru cewek itu.

ARGHH... seketika itu juga, Sera merasakan darah mengalir di pergelangan tangannya. Ya, Cewek itu baru saja mengiris lengan atasnya seenak jidat.

"Haha! Penderitaanmu adalah tawaku!" seru cewek itu kelihatan sekali bahagia.

•••

Dilain tempat, Jerson masih termenung memikirkan jawaban-jawaban yang memungkinkan. Ia tersenyum miris, bahkan ini baru beberapa jam setelah Aren pergi, tapi mereka sudah dapat musibah saja.

Ia ingin meminta tolong, namun apa daya, tidak bisa. Chillo tidak bisa, Osta apalagi. Mau minta tolong Nella? Bisa-bisa ketahuan dan nanti panjang urusannya. Lagipula di note horor yang ia dapat, ia harus sendirian.

Kembali ia meneliti seluruh bagian itu, perbaris, dan menyambungkannya dengan yang ada pada kejadian saat ini. Seolah sebuah bohlam yang menyala terang di atas kepalanya, ia pun mengetahui kunci ini semua.

Ia ingat bahwa Pak Segara sangat menyukai teka-teki pengganti kata. Dulu ia pernah diajak bermain, cukup susah untuk dimengerti. Mungkin bagi Pak Segara, ini merupakan clue selanjutnya.

Lakukan semuanya sendiri, jgn lagi darah tak bersalah tercecer
Selamatkan putri hati si tuan es
Bunga lily permata gustav telah beracun
Bukan I Bukan V

"SHIT!" seru Jerson geram. Ia mengerti sekarang.

'Selamatkan putri hati si tuan es' adalah menyelamatkan Sera.
'Bunga Lily permata Gustav telah beracun, bukan I bukan V' maksudnya Lely Viane Gusta. Sekelebat kenangan kecil mampir di otaknya.

Lely Viane Gusta, merupakan cewek cantik dengan tubuh bak model dan kecantikannya bak dewi yunani. Dulunya, ia merupakan teman sepermainan Jerson dalam hal hacker. Namanya di dunia hacker adalah Aphrodusa, mungkin bagi yang mengenal mitologi yunani akan tahu bahwa itu adalah singkatan dari Aphrodite dan Medusa. Namun, Jerson baru mengetahuinya sekarang, karena ia baru datang kembali setelah vakum sekian lama.

Ia kini mencoba menelepon Sera, namun tidak diangkat-angkat. Ia mencoba melacak GPS Sera, yang kebetulan Jerson aktifkan diam-diam setelah mengetahui rencana bos besarnya.

Gotcha! I'll find you, Sera!

•••

Sorry kalo feelnya ga ada :D

Destiny.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang