EPILOG

433 12 0
                                    

3 tahun kemudian...
"Pappa!" seru bocah kecil dengan suaranya yang menggemaskan.

Jerson yang sedang bekerja pun tersenyum lembut, menatap cowok yang mirip dengannya, hanya saja dalam versi kecil. Lunturlah kepenatan yang sejak tadi mengelilinginya akibat pekerjaan ini.

Arkenio Rion Nelson

Dia merupakan bocah cilik hasil 'itu-itu'nya Jerson dan Sera. Dia juga sebagai moodbooster untuk Jerson yang sering stress karena kerjaan.

Pipi gembilnya membuat banyak orang gemas, terutama Aren yang sedang gemas-gemasnya dengan Kenio. Aren dinyatakan hamil 4minggu kemarin, membuat mereka semua bahagia. Namun, kehamilan kali ini cukup lucu, karena, pada saat kehamilannya mencapai bulan ketiga, Aren jadi lebih senang bertemu Kenio ketimbang bertemu Osta.

"Pappaaa aummm!" katanya, lalu kening putih mulusnya berkerut.

"Kamu mau makan?" tanya Jerson.

Kenio malah menangis, membuat Jerson bingung. Ia menggendong Kenio keluar untuk bertemu Sera. "Ini Kenio kenapa?" tanya Jerson.

Jerson belum tahu, kalau di rumah mereka sedang kedatangan tamu langganan mereka. "Jerr..." panggil Aren.

Jerson baru menyadari bahwa ada Aren, Osta, dan Chillo. Nella sendiri tidak datang karena ada urusan luar negeri. Tak lupa dipangkuan Osta ada Orca.

"Kenio?" katanya dengan nada meminta.

Segera saja ia menurunkan Kenio dan membiarkannya pergi sendiri ke Aren. Sesampainya Kenio di pelukan Aren, Kenio menatap Chillo dengan kening berkerut. Ia pergi ke pangkuan Chillo, lalu menunjuk Jerson, "Pappa... Aummm..." kata Kenio.

Chillo mendengar itu semua, ia tertawa terbahak-bahak. Semuanya heran dengan kejadian ini. Di tambah lagi Orca sekarang berpindah ke pangkuan Chillo pula, jadi Chillo menggendong dua keponakan lucunya.

"Aumm..." kata Orca sambil menunjuk Osta.

Akhirnya Osta berdiri dari sofa, menuju kepada Jerson yang masih terpelongo. "Dia gara-garanya" kata Osta sambil menunjuk Chillo.

"Emang kenapa?" tanya Sera.

"Dia yang ngajarin anak gue, katanya gue ama Aren kalo marah kayak harimau, makanya ngomongnya 'aum-aum'..." kata Osta lalu mendesah kesal.

"Gila lo, Chil!" jutek Aren. Bumil ini menjadi cukup sensitif sekarang.

"Ampun deh, anak lo pada nih yang seneng ama gue!" kata Chillo sambil tetap terbahak. Ia tidak tahu bahwa tawanya memang mengundang harimau, tapi satu harimau yang paling parah sepertinya, harimau hamil.

•••

Jerson POV
Aku begitu bahagia saat ini. Meskipun ada Chillo yang masih suka merusuh di rumahku dan rumah Osta. Kami semua menjadi bertetangga sekarang, di salah satu perumahan elite disini. Tentu kami semua akan saling berkunjung. Hebatnya lagi, kami punya connecting door yang akan tersambung ke satu ruang bawah tanah, semacam bunker yang dirancang olehku sendiri. Tempat ini akan menjadi base camp kami, atau mungkin menjadi tempat perlindungan juga.

Soal kehidupanku setelah menikah, aku banyak berubah. Aku menjadi CEO dari jam 8 sampai jam 5 sore, dan menjadi CEO semi ayah jam 6 sampai jam 7 pagi setiap Senin-Jumat, dan menjadi full ayah saat hari Sabtu-Minggu.

Sera juga menjadi ibu yang baik, terbukti dari tubuh Kenio yang sehat dan terlihat tampan. Ia juga menjadi istri yang baik, ia memasakkan makanan khusus untuk kami, dan ia juga memberikan kepuasan khusus untukku. Rasanya aku ingin cepat pulang, menidurkan Kenio, dan membawa Sera ke surga kenikmatan. Hoho.

Aku sungguh beruntung mengenalnya. Berawal dari perjodohan, berakhir ke yang sekarang.

•••

Sera POV
Kehidupanku yang baru telah berjalan selama 3 tahun, banyak yang terjadi tentu saja. Tapi itu semakin menguatkan kami semua.

Jerson, dulu ia merupakan orang yang begitu dingin yang semakin menambah nilai plus dirinya. Aku malu mengakui ini, tapi aku merasa bahwa setiap hari aku semakin mencintainya.

Dari perjodohan, aku mendapatkan jodohku yang sesungguhnya.

Destiny.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang