6

311 13 0
                                    

Tak terasa sekarang sudah akhir tahun pelajaran. Oleh karena itu, promnight untuk kelas 12 segera digelar. Parahnya lagi, Sera sudah mengira bahwa malam ini segala sesuatu akan terkuak. Entah kenapa perasaannya tidak enak sedari tadi.

Ia dipaksa datang bersama Jerson, tentu saja orang tuanya sebagai donatur juga ingin memperkenalkan kedua anak pewaris tahta yang dijodohkan ini.

"Mama bakalan ada disana, apa jadinya kalo kamu ama Jerson nggak bareng?" kata Helen.

"Oke-oke, aku bakal bareng Jerson!" ketus Sera.

•••

Benar saja, baru ia memasuki pelataran parkir, mobil Jerson yang memang bagus itu sudah menarik perhatian. Bahkan Nella dan Aren terkejut tentang kebersamaan Sera dan Jerson.

Di panggung sedang ada yang membaca pidato. Sehingga membuat Sera dan Nella terlibat aksi diam. Ia tidak mau mengacaukan malam indah ini. Ia berniat membicarakan ini sehabis acara ini selesai. Ia hanya bicara pada Nella, tidak kepada Aren yang saat ini masih shock tentang kedatangan Osta yang bersama Wina. Namun, kejadian teror yang menimpa Aren, membuat Sera akhirnya membatalkan niat jujurnya.

•••

Lo bisa jelasin kenapa prom night lo dateng ama Jerson?" tanya Nella penuh selidik. Aren belum sadar, namun setan kepo mempengaruhi Nella untuk bertanya pada si tersangka.

Sera diam mematung, ia bingung harus berkata apa. Sebenarnya ia menutupi hal ini karena ia cukup malu, karena dijaman modern seperti ini masih saja ada perjodohan yang menjijikkan itu.

"Eh? Anu... Gimana ya, jadi ginii..." lalu mengalirlah cerita tentang perjodohan sore itu.

"Jadi ceritanya lo dijodohin?" tanya Nella memastikan. Sera mengangguk lemas. Nella pun hanya bisa bersimpati terhadap kejadian yang menimpa Sera sobatnya ini.

•••

Jerson pun sama seperti Sera. Dihadapannya sudah muncul Chillo dengan wajah keponya. Osta juga berada disana, namun wajahnya masih datar setelah tadi mengetahui bahwa Aren terkena musibah.

"Lo kenapa bisa ama Sera?" tanya Chillo penuh selidik.

"Lah, kebetulan lo ama Nella, terus gue kira Osta ama Aren, ya udah ama Sera aja," jawab Jerson santai.

"Tapi kenapa nggak dateng sendiri aja?" tanya Chillo masih belum percaya.

"Lah, kan biar enak, sekalian bawa cewek biar keliatan laku," jawab Jerson.

"Itu bukan yang sebenernya," balas Chillo.

"Ya udah kalo nggak percaya!" ketus Jerson.

•••

Setelah kejadian teror yang menimpa Aren, hubungan Aren-Osta pun merenggang. Sera dan Jerson pun turut membantu dua kubu yang berjauhan supaya dekat kembali.

Mereka saling suka, kenapa ruwet?

Namun tentu saja mereka punya masalah sendiri, dimana mereka harus mendapat banyak tatapan iri, Chillo sendiri sudah berada di barisan depan wartawan bila Jerson mengadakan konferensi pers.

"Lo bener kan,nggak ada apa-apa ama Sera?" tanya Chillo.

"Gue cuman nganterin," jawab Jerson.

"Nganterin kok tiap hari," sindir Chillo.

"Ya kan nanggung kalo cuman sekali dua kali," balas Jerson.

"Masalahnya, rumah lo ama dia agak berlawanan," skakmat, jujur aja deh! batin Jerson.

Destiny.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang