Walaupun Andrina, Evan dan Dahlia duduk jauh dari ruangan bersalin, mereka masih bisa mendengarkan teriakan Aubrey.
Itu menandakan Aubrey masih berjuang ditemani Aldy didalam sana. Mereka sudah menunggu sekitar 2 jam.
"Aku lapar" Bisik Evan ke Andrina yang duduk disampingnya. Andrina menyikut Evan tapi ia juga tersenyum.
Evan menatap heran Andrina.
"Aku juga" Bisik Andrina.
"Kamu yang izin sama Mama, ya?" Lanjut Andrina masih sambil berbisik. Evan menatap lurus Andrina.
Evan menarik napas lalu menghembuskan dengan perlahan.
"Tante, kami mau sarapan. Tante mau kami belikan sarapan apa?" Ucap Evan.
Andrina menatap Dahlia. Dahlia menatap Evan dan Andrina bergantian lalu tersenyum, "Tante titip bubur ayam saja"
Evan bangkit dari duduknya di ikuti Andrina. Andrina mengecup pipi Dahlia, "Gak lama kok Ma, kalau ada apa-apa pada saat Rina belum kembali, telepon ya"
Dahlia tersenyum dan mengangguk.
Andrina tersenyum lalu mengikuti Evan disampingnya.
Evan dan Andrina menuju kantin rumah sakit. Mereka memesan soto bening yang ada di kantin tersebut, Ibu pemilik jualan soto tersebut memberikan mereka nomor pesanan.
Mereka mencari tempat duduk. Ketika mereka sudah mendapati tempat duduk, Andrina meletakan terlebih dahulu nomor pesanan tersebut di meja lalu ke tempat jualan minum lalu memesan teh hangat untuk mereka berdua lalu kembali ke tempat duduk.
"Mau taruhan tidak sama aku?" Tawar Evan.
Andrina yang baru duduk menatap Evan dengan heran. Lalu Andrina tersenyum.
"Boleh, memang mau bertaruh soal apaan? Pasti taruhan soal anaknya Mba Aubrey perempuan atau laki-laki, kan?"
Evan mengangguk dan menaik turunkan kedua alisnya. Andrina tertawa kecil.
"Aku tebak ia... laki-laki!" Ucap Andrina.
"Aku sih perempuan" Ucap Evan dengan nada sombong dan penuh keyakinan.
"Yang menang dapat apa nih?" Tanya Andrina dengan antusias.
"Uang seratus ribu!" Jawab Evan.
"Euhm― Deal!" Ucap Andrina.
"Deal!" Ucap Evan lalu Evan dan Andrina saling berjabatan tangan.
Selesainya mereka bertaruh, makanan pesanan mereka datang. "Silahkan mas ganteng sama non cantik, wenak tenan kok soto ne bikinan Ibu"
Andrina tersenyum kepada Ibu tersebut, dan Evan tersenyum kecil kepada Ibu tersebut.
"Makasih ya, Bu" Ucap Evan dan Andrina bersamaan.
Ibu tersebut tersenyum lebar lalu kembali ke tempat penjualannya.
Mereka berdoa bersama, lalu mereka makan dalam diam.
Tak lama, ponsel Andrina berdering. Andrina menatap sejenak ponsel, melihat siapa yang menghubunginya dan Ia langsung mengangkatnya dengan cepat.
Evan yang sedang meminum minumannya itu menatap Andrina lurus dalam diam.
"Halo Ma, kenapa?" Andrina meng-loud speaker sambung telepon tersebut sehingga Evan bisa mendengarkan juga.
"Rin! Cepet balik kesini, Aubrey sudah selesai bersalin!"
Keduanya langsung tersedak lalu bangkit dari duduknya.
"Bu, pergi sebentar ya! Tenang aja di bayar kok" Setengah teriak Andrina. Ibunya mengangguk mengerti karena melihat mereka yang sedang terburu-buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Mr. Arrogant
Romantik"Jika memang Tuhan mengizinkan diriku untuk memperbaiki segalanya, maukah kau kembali dan hidup menua bersamaku, lagi?" - Evan Giovanni Demetrio "Jika Tuhan memang mentakdirkan diriku untuk kembali bersamamu, aku akan kembali kepadamu dan hidup menu...