Part 7.He's (NOT)Angel

28.5K 957 10
                                    

Moshi moshii minna-san :P
Ogenki desuka?
Ahaha yang bs b.Japan pasti taulah :P
Happy reading iah :*

Cuaca hari ini tidaklah mendukung membuat stamina Chamber menjadi buruk,kepala sedikit pusing.
Berulang kali Chamber mengecek hanphone celulernya, belum juga ada pemberitahuan dari perusahan besar itu.
Sial!
Chamber mengumpat setiap kali memandangi handphonenya.
Kini Chamber bersama Ben and Mr.Vodo karena Jean meminta Chamber untuk menggantikan shiftnya, lagi.
Suasana club malam ini ramai, Chamber agak kwalahan mondar mandir mengatarkan nampan ke room dan sering sekali mengumpat kesal setiap kali bertemu dengan pelanggan yang mesum. Jika saja dia tidak membutuhkan uang, jika saja dia tidak terlibat hutang. Tidak akan sekali pun dia mau bekerja seperti ini. Tidak akan !
Chamber memegang dahinya, agak panas dan dia sedikit pusing, hari ini benar-benar melelahkan.
Sepertinya aku demam

Ben datang dan menyerahkan nampan kepadanya,
"Room 23"
Dan langsung saja diantarnya menuju room.
Didpan pintu room , tertulis Room 23 bulu kuduknya langsung berdiri, room pria tampan mesum kemarin tapi tetap memasukin room ragu-ragu. Kan tidak mungkin Pria itu ada di Room lagi. Benar saja setelah dibuka pintu room, Chamber menghela napas lega dan tersenyum lebar karena ternyata di dalam room terdapat dua pria memakai baju kerja, salah satu pria sedang asik mencumbui wanita penghibur, satu nya lagi berbadan padat berisi dia duduk di pojokan dekat table,semburat merah dipipinya menandakan dia mabuk dan tidak ada tanda tanda kehadiran pria mesum kemarin.
Chamber segera meletakkan nampan minuman, entah kapan dan bagaimana tiba-tiba pinggangnya direngkuh dari belakang dan di tarik seseorang hingga dia jatuh terduduk dipangkuan seseorang. Kedua mata Chamber melebar besar, mukanya kaku.
Chamber mendongak untuk melihat, Ternyata pria berisi tadi. Chamber berusaha melepaskan kedua tangan pria yang memeluk paksanya dari belakang, pelukan pria ini benar-benar kuat, tenaga chamber tak sebanding dengan pria berisi ini, pria itu mulai meraba paha Chamber yang putih mengelus-elus ganas, air mata Chamber mengalir, dia meronta dan menjerit tanpa di perdulikan dengan pria dan wanita yang sedang asyik bercumbu.
Krekk
Bunyi rok jeans ripped chamber terkoyak, chamber terus meronta, napasnya tidak beraturan lagi,ini berbahaya,kenapa lagi lagi dia dengan mudahnya dilecehkan oleh laki-laki. Semuanya sama saja, memandang rendah dia, kini pria itu mencium ganas leher jengjang chamber.Chamber semakin meronta mendapatkan ciuman menjijikan itu.
sampai tiba-tiba
Dugg
Sebuah Tinju melayang ke wajah mesum pria berisi itu membuat pria itu terpental ke belakang menghantam sofa dan pelukan dipinggang Chamber pun kendur,Chamber melongo, sebuah tendangan lagi melayang keperut pria mesum itu. Baru saja Chamber ingin mendongak untuk melihat siapa yang menyelamatkannya tiba-tiba dengan sekali hentakkan tubuh Chamber ditarik paksa setengah diseret keluar dari room,
Chamber tidak bisa melihat wajah orang yang menyelamatkannya karena orang tersebut menghadap kedepan dan Chamber dibelakang yang dia tau orang itu adalah seorang pria.
Pria ini memegang pergelangannya dengan erat dan protektif sekali, postur tubuhnya tinggi dan berotot dapat dilihat dari lengan pria itu walau ditutupi dengan kemeja putih yang dikenakannya dan Rambutnya tersisir rapi. Sempurna. Dia seperti malaikat pelindung. Pria ini seakan menghipnotisnya , pegangan tangannya membuat Chamber merasa tenang dan merasa aman.Kedua Pipi Chamber merona merah. Tanpa Chamber sadari dia sudah dibawa keluar dari Club

Dan disinilah dia sekarang berada diarea parkiran dengan tangannya masih dpegang erat oleh malaikat pelindungnya. Chamber terkaget sadar dia memerhatikan sekelilingnnya. Perhatian Chamber terhenti saat tiba-tiba pria yang menyelamatkannya berbalik dengan masih memegang erat pergelangan tangannya dan memperlihatkan wajahnya.
Whatt??
Mata Chamber membesar,kedua bola matanya seakan akan keluar saking kagetnya melihat pria didpannya ini. Chamber menatap pria yang di hadapannya tanpa mengedipkan mata sekalipun, dia berusaha menelan ludahnya, tenggorokannya terasa kering.
Rahang pria itu mengeras menahan emosi, tatapan mata nya berapi yang siap melahapnya.
Dia...
Laki laki itu, iaa dia pria di cafe dan Pria Mesum tampan kemarin! Pria yang mengancamnya,
Chamber bingung ingin mengucapkan terima kasih atau bagaimana. entah mengapa setiap kali bertemu dengan pria ini perasaan aneh timbul dihatinya,
Perasaan yang susah untuk di artikan, selama hidupnya baru sekarang dia merasakan seperti ini, entah kenapa dan bagimana, entah berasal dari mana perasaan ini, perasaan yang membuat napasnya sesak seperti ribuan jarum menusuk nusuk hatinya, benar benar sakit.

Belum saja dia ingin mengucapkan rasa berterima kasihnya runtuh seketika teringat bagiamana pria ini memperlakukannya kemarin malam tapi hari ini Pria ini menyelamatkannya.
Baru saja Chamber ingin mengucapkan kata-kata, tubuh mungilnya di dorong sehingga menabrak ke mobil dengan posisi Pria ini dhadapannya.
Dengan takut-takut Chamber melihat pria yang tadi menjadi malikat perlindungnya yang kini telah berubah menjadi sosok pria menakutkan,
Kilatan mata pria ini menyambarnya membuat tubuh munggil Chamber mengeras kaku dan ketakutan.

Dengan perlahan pria itu mulai mendekatikan ke wajah Chamber mengikis jarak wajah mereka. Chamber menarik napas dan menahan napasnya dalam dalam sambil memejamkan kedua matanya, dia ketakutakan, entah apa yang akan di lakukan pria ddepannya. Terasa hawa panas napas pria itu ditelinganya, membuat desiran panas menjalar diperutnya.

"Apa kau lupa? Dengan perkataan ku?"
Suara bariton pria itu terdengar besamaan dengan bunyi rentetan gigi yang saling menghantam menahan amukan.

"Apa perlu ku ingatkan lagi?"
Sambungnya dengan sangat menekan setiap bait kata perkata.

Tubuh chamber mulai gemetaran, dia tidak mampu mengeluarkan kata-kata, sebenarnya apa mau pria ini? Chamber yakin dia tidak mengenali pria ini, apa maunya? Kesalahan apa yang telah dia buat? Apa pria ini mengenalnya? Tapi Chamber sama sekali tidak mengenalinya. Siapa pria ini?Kepala Chamber pusing memikirkannya.

"Sudah kukatakan untuk tidak menggunakan pakaian ini lagi,sepertinya ancamanku tidak kau dengar" tambahnya sambil menyunggingkan sedikit senyum kecut.

Brekk...

Mata Chamber yang tertutup rapat kini terbuka lebar mendengar bunyi sobekan, Chamber melihat kebawah,tatapnnya nanar melihat roknya sudah terkoyak habis memperlihatkan dalamannya yang berwarna merah terang, meng ekspos kedua paha putihnya.
"Apa seperti ini cukup untuk membuat kamu mendengar ucapanku!!"

Pria ini sudah gila, Chamber memberontak ingin melepas tangan kanannya yang sedari tadi di pegang erat pria ddpannya ini tapi tidak berhasil. Cengkeraman pria itu semakin erat.Chamber ingin menutupi pahanya, dia benar benar takut, entah apa yang akan dilakukan pria ini kepadanya. Dia tidaklah lebih dari pria tadi, sama saja, bahkan lebih menjijikan! Dia menatap benci ke pria ddpannya ini,
Air mata mengalir di pipinya,
Chamber masih terus meronta tenaganya sudah habis, kepalanya pusing,tubuhnya melemah, napasnya tadi memburu sekarang seakan kehabisan napas, sesak.
Pandangan matanya mulai menggelap,
Oh tidak! Jangan sekarang,

Chamber berusaha mengerjapkan kedua mata nya, berusaha membuat dirinya agar tetap sadar. Napasnya makin menjadi tertahan. Tubuhnya oleng, dengan sigap pria mesum ini menangkap tubuh mungil Chamber, menggendongnya dengan hati hati, Chamber mengenggam kerah kemeja pria itu berusaha ingin mendorong pria yang menggendongnya, tercium suatu aroma, entah aroma apa, wanginya seakan menghipnotis chamber membuatnya semakin terkulai lemas,pandangannya menggelap.
Entah apa yang akan terjadi kepadanya nanti.

#Vincent Pov

Vincent menatap dan membelai lembut wajah wanita yang terbaring disampingnya wanita yang selama ini dia cari, harum tubuhnya tercium manis di hidungnya. Hmp, wangi yang selalu dirindukannya, wangi yang hanya bisa dia cium lewat ingatannya kini benar nyata.

kamu sama sekali tidak berubah,wangi tubuhmu, mata mu, hidungmu, bibirmu,Jangan pernah lagi pergi dariku. Aku merindukanmu,mine!.

Dipeluknya hati-hati tubuh mungil Chamber. Memandang langit langit kamarnya yang bernuansa seperti berada di dasar laut didominasikan dengan hiasan ornamen ornamen kerangka kerang vintage disekeliling ruangan bercat kan biru tenang.

"Apakah kau telah melupakanku?"
Terdengar lirih suara hambar baritonnya. Tatapan matanya sayu mengandung kesedihan. Dipejamkan kedua matanya dan dipeluk erat tubuh Chamber. Dihirupnya dalam dalam aroma tubuh gadisnya dan terlelap.

Tak akan pernah lagi aku melepaskanmu.sedikitpun!kau milikku seutuhnya.selamanya,Mine!!

Segini dulu ia reader,
See u in next part.
Muach :*

POSSESSIVE ! (Mermaid)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang