Taman di sore itu mulai terlihat cukup ramai; Banyak anak kecil yang berlalu-lalang di dalam taman tersebut dengan didampingi oleh orangtua mereka masing-masing.
Ada yang sedang bermain jungkat-jungkit, ayunan, perosotan, dan berbagai macam permainan lainnya.
Para anak kecil itu terlihat bahagia bermain dan bercanda tawa dengan sekumpulannya; Mereka terlihat berseri-seri dengan senyuman mereka.
Seorang perempuan kecil berambut pendek, dengan pakaian dress pink berendanya hanya duduk di bawah pohon sembari memeluk lututnya.
Ia memandang para anak kecil itu yang asyik bermain dengan wajah murung. Kedua matanya sembap, pipinya masih terasa basah karena air matanya, ia mengulum mulutnya untuk menahan isakan.
Tiba-tiba sepasang kaki berhenti di hadapannya, membuat perempuan itu mengangkat kepala dan memandang siapa orang itu takut-takut.
Ia menemukan seorang lelaki dengan kaos hitam dan jeans selututnya, dengan satu tangan ditaruh di sebelah pinggang. Raut wajah lelaki itu terlihat kebingungan memandang sang anak kecil,
"Dek," Panggilnya, kemudian lelaki itu membungkukkan badannya sedikit untuk memandang si anak kecil lebih jelas-
"Emak lu ke mana?"
Karena merasa wajahnya begitu dekat; si anak kecil pikir, lelaki itu begitu menakutkan. Jadi ia segera memundurkan wajahnya, dan tak tahan untuk menangis,
"Hu--"
"Et, et," Sang lelaki segera memundurkan badan juga langkahnya, menoleh kanan-kiri.
"HUWEEEEEEE!"
Si lelaki melotot melihat anak kecil tersebut segera menangis keras karena wajahnya; Ia langsung merasa bersalah,
"Buset, buset,"
Tentu seluruh perhatian pengunjung di sekitar taman besar perumahan itu segera tertarik perhatiannya pada kedua figur tersebut.
Si lelaki hanya menghela napas; Lalu tanpa basa-basi lagi, ia mengangkat anak perempuan itu ke gendongannya,
"Ayo cari sama abang, oke," Ajak lelaki itu santai, ia pun berbalik dan melangkahkan kaki pergi dari sana.
Perempuan tersebut terdiam saat ia diangkat oleh si lelaki; Ia menoleh pada sang lelaki yang masih sibuk mengedarkan pandangannya, mencari seseorang,
"Tadi liat Mama di mana?" Tanyanya,
Anak kecil itu menunjuk ke arah permainan ayunan, tanpa menjawab dengan mulut.
Kemudian si lelaki mengangguk singkat, "Oooh, terus gatau lagi ya ke mana,"
Perhatian anak kecil tersebut dicuri oleh seorang tukang es krim yang baru saja mangkal di pinggir taman; Tengah melayani para pelanggannya,
Si lelaki melirik ke anak kecil yang digendongannya, "Kenapa? Mau itu?"
Lalu si anak kecil menunduk malu; masih tak mau mengatakan apapun.
"Sengdeng, bilang aja mau Dek," Dengus si lelaki.
Mereka pun menghampiri tukang es krim itu, dan dibelikanlah oleh sang lelaki, satu es krim stroberi.
Ia mengulurkan es krim itu pada si anak kecil, "Nih,"
Dan anak kecil itu pun menerimanya di tangan, bukannya dimakan-Malah hanya dipandang datar,
Membuat raut wajah tanda penasaran pada sang lelaki,
"Kenapa? Kaga suka rasa stroberi?" Celetuknya; Membuat si anak kecil menoleh, "Manis lho, gue aja suka-lo cocok ama stroberi, sama-sama merah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dumb Dumb
Teen FictionDevin Kurniawan; Seorang cewek biasa yang punya trauma lekat sama yang namanya cowok. Dia berusaha menghindari apapun itu yang berhubungan dengan 'cowok', sampai-sampai ia punya alergi kalau ia bersentuhan sama lawan jenis. Ardianto Suri; Cowok pre...