Sesampainya di tempat Camping,semua siswa IS pun turun dari Bus. Termasuk Ale dan Jack. Ale tidak satu bus dengan Clay,Clay bersama pacarnya.
Merekapun memasuki hutan bersama sama. Ale dan Jack berjalan beriringan. Sedangkan Dio dan Abel,berada di barisan belakang Ale dan Jack.
Saat ditengah jalan penurunan,jalan tersebut licin. Jadi,melewatinya harus hati-hati.
Saat Ale sedang berjalan,tiba tiba ia merasakan ada yang menyandung kakinya. Dan Ale pun terjatuh tiba tiba. Jack yang langsung panik,segera memberi tahu pada pembina camping.
Lutut Ale luka,mengeluarkan darah yang cukup banyak. Dan Ale dibawa ke petugas kesehatan untuk diobati. Untungnya,Ale tak apa apa. Dia masih bisa berjalan hingga sampai ditempat mereka akan Camping.
Dibalik semua itu,ada seseorang yang tersenyum penuh kemenangan. Dia Abel. Abel sudah merencanakan sesuatu dibalik ini semua. Tidak ada yang mengetahui rencananya,termasuk Dio.
Siswa siswi IS mendirikan tenda mereka. 1 tenda terdiri dari 4 orang. Ale tergabung dengan Clay,Frida,dan Abel.
Abel akan menjalankan rencananya malam ini. Saat semua siswa dan siswi sudah tertidur,dia membangunkan Ale. Ale yang terusik langsung terbangun dan melihat Abel belum tidur. Apa yang dia lakukan ditengah malam seperti ini dan membangunkanku? Batin Ale. Ale merasakan firasat buruk.
Ale POV
Aku mempunyai firasat buruk. Abel dari tadi hanya menatapku dengan tatapan tajamnya. Dia lalu menarik tanganku kasar. Aku meringis kesakitan. Aku mencoba berteriak. Tapi dia mengancamku. Aku bungkam sambil menahan tangis. Dia menarikku semakin kedalam hutan. Aku takut. Takut.
"aa..-abell.. Ki-kita mau ke..kemanaaa?" tanyaku sambil menahan tangis.
Abel tertawa jahat. "lo liat aja nanti."
Aku semakin takut. Gelap. Aku menahan nafas saat Abel tiba tiba berhenti. Lalu dia mendorongku kebelakang.Brukkk.
Aw. Sakit. Aku langsung terduduk. Aku menangis. Sakit.
"lo udah ngambil semuanya!" ucap Abel. Aku masih tidak mengerti.
"gak usah pura pura bingung deh lo! Lo udah ngambil Dio! Sekarang? Lo ambil Jack!!" tambahnya lagi. Aku semakin tidak mengerti. Sebenarnya,apa yang terjadi? Kenapa aku tidak mengetahuinya.
"Lo tuh di bohongin sama Jack!!!"
Brukk.
Hatiku terasa dihantam beribu ribu ton batu. Dibongin sama Jack? Apa maksudnya?
Dia tertawa. "gue mantan Jack." hati aku semakin sakit. Sakit mendengar ini. Sakit. Sakit.
"ja-jadi Je.."
"iya! Jack bohongin lo! Gue sebenernya dulu itu pindahan dari LA juga. Dan ternyata,Jack juga ikut pindah kesini,heh,kita memang sehati. Tapi lo udah ngerusak semuanya!" aku tak bisa menahan tangis. Tangisku pecah. Aku tak bisa berkata apa apa. Memang sih,waktu itu Abel masuk nya pertengahan semester kelas 1 SMA,tapi aku tak tau dia dari negara mana.Saat aku sedang terisak menangis,tiba tiba.....
"Var!"
"Ale!"Ucap dua orang bersamaan. Dua orang yang suaranya sangat kukenali. Jack dan Dio. Tapi,tunggu. Kenapa mereka tau aku disini?
Abel yang mengetahui kedatangan Jack dan Dio langsung merasa seperti.. Menyesal,mungkin.
Jack dan Dio berlari kearah Aku dan Abel.
"Kamu gak papa?" ucap mereka berdua bersamaan lagi.
"Maaf" ucap Abel lirih,dan dia hendak pergi dari kami sebelum Dio menahannya."kenapa?" tanya Abel bingung.
"oh maaf,Jack,gue udah ceritain semua tentang kita ke Ale." tubuh Jack menegang. Aku tau itu. Tapi dia mencoba menutupinya dengan wajah datarnya."Var,ma-"
"gak papa." potong ku cepat.
"coba,Je ngasih tau Var dari awal,Var gakpapa kali." ucapku sambil menerawang. Raut wajah Jack tampak menyesal.Abel menghela nafas. "Ale,maaf." aku mengerjap beberapa kali. Aku.. Tidak salah dengar,kan?
"maaf? Buat apa?" tanyaku bingung.
"buat semuanya. Sebenernya,gue tuh dulu gak kaya gini. Gue baik. Tapi,waktu di LA,gue terpengaruh geng geng yang gak bener. Sampe akhirnya gue pacaran dengan Jack. Dan Jack bisa ngerubah sifat gue sedikit,demi sedikit. Tapi gue malu. Gue terlalu gengsi. Dan gue memutuskan pindah ke Indo. Di Indo,gue pengen terkenal. Jadi,gue memutuskan untuk jadi ketua pembullyan. Sekarang,gue menyesal. Gue janji,gue gak bakal ngelakuin hal kaya gitu lagi. Gue Janji. Maafin gue ya, Ale,Jack,dan..Dio." ucap Abel panjang lebar. Setetes air mata berhasil jatuh dipipinya. Hingga tetes kedua, Dio langsung memeluknya.Aku gak cemburu sama skali. Karena hati aku udah untuk Jack seutuhnya. Dan aku tersenyum melihat itu. Jack pun langsung memelukku juga.
"eh,balik yuk?" ucap Jack. Aku mengangguk. Saat aku hendak berdiri,aku terduduk lagi. Aku masih merasa sedikit pusing,karena benturan kepalaku dipohon tadi.
"Bisa jalan gak?" tanya Jack
"Ale,ma-"
"udah,gak papa kali bel,yang penting kamu uda menyesali perbuatan kamu selama ini" ucapku sambil tersenyum.Jack tiba tiba memutar badannya.
"naik" ucapnya. Aku kaget. Mukaku memerah. Sedangkan Dio dan Abel? Mereka terkikik geli. Huh,menyebalkan. Aku terpaksa digendong oleh Jack. Karena aku sedang pusing.Aku segera melingkarkan tanganku di Leher Jack. Dan Jack menggendongku sampai ke tenda. Kami pun segera ke tenda kami masing masing,aku berjalan dibantu Abel. Dan kami pun perlahan tertidur,memasuki alam yang disebut mimpi.......
===BS===
Hai haii!! Abel jadi baik! Wahh!!
Makin deket ending lohh..
Thanks yaa^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
BackStreet [Completed]
Teen FictionTolong berhenti berpikir kalau orang yang mencintaimu akan terus bahagia atas kebahagiaan apapun yang kamu dapatkan. Karena dalam beberapa point,mereka tidak merasakannya -Braley Varoline-