Chapter 11

2.8K 251 7
                                    

A/N: Maaf updatenya telat. Ada beberapa masalah. Dan juga ini ceritanya ga jelas (-_-) maaf kalau banyak typo karena masih belum direview.

===============

~Yaban Village~

===============

Author's POV

Villa keluarga Park berada di desa Yaban, 15 menit dengan menggunakan mobil dari Seoul versi dimensi sihir. Suasana desa itu masih asri, kalian bisa membayangkan seperti suasana Dinasti Joseon hanya peralatan yang digunakan penduduknya sangat modern. Pakaian yang mereka kenakan adalah pakaian tradisional Korea dan Jepang. Terdapat beberapa festival di desa itu, salah satunya adalah festival musim panas, dimana ada pasar malam, kembang api dan kostum pakaian tradisional di puncak acara festival.

Rumah penduduk satu dan yang lain berdekatan, sedangkan villa keluarga Park berjarak sekitar 200 meter dari desa. Sehingga agak masuk ke dalam hutan (Ilustrasi villanya ada di media ya). Villa itu dibersihkan oleh penduduk Yaban setiap minggunya untuk menghormati keluarga Park.

Setelah menyiapkan semuanya Chanyeol, Baekhyun, Kyungsoo, Jongin, dan Sehun berangkat sore hari. Rencananya mereka disana selama satu minggu (selama festival musim panas). Luhan menyusul karena harus bekerja, dan hanya bisa cuti selama tiga hari. Villa itu cukup sederhana dan simple, biasanya hanya digunakan jika ayah Chanyeol sedang bertugas di dekat tempat itu. Saat kalian membuka pintu dan masuk ke dalam, di sebelah kanan kalian akan melihat ruang tamu dengan sofa berwarna putih tulang dan meja kayu berwarna coklat tua. Jika kalian melihat ke sebelah kiri, maka akan ada ruang tv dan dapur. Sementara di depan satu lorong menuju kamar tidur.

Di villa itu hanya ada dua kamar tidur, mereka memutuskan untuk tidur di ruang tv supaya tidak terjadi hal-hal yang diinginkan kkkkkkkkk. Mereka meminggirkan meja dan kursi kemudian menggantinya dengan tiga kasur portable ukuran 1,5 x 2 m. Sudah menjelang malam saat mereka selesai berbenah.

"Akhirnya selesai..." -Jongin yang langsung merebahkan tubuhnya di kasur tadi. "Kyungsoo hyung, aku lapar." Jongin berkata dengan ekspresi memelas.

"Eh (O.O)? Tapi kau sudah makan sebelum kesini tadi." -Kyungsoo

"Ayolah hyung, buatkan aku makanan." Rengek Jongin, dia menarik-narik tangan Kyungsoo. Yang lain hanya menghela nafas melihat tingkah Jongin yang seperti anak-anak.

"Ayolah.."

"Ayolah.."

"Buatkan saja, aku tak tahan mendengar rengekannya itu." -Sehun

"Kita beli saja makanan di luar. Adakan? Chanyeol?" -Kyungsoo, dia membalikkan badannya ke arah Chanyeol yang sedang asik mengelus rambut pink (cutton candy) Baekhyun.

"Tentu saja ada. Tapi kita harus ganti baju dulu, peraturan di desa ini mengharuskan untuk mengenakan pakaian tradisional Korea atau Jepang. Apa kalian bawa?" Chanyeol bertanya seraya mengeluarkan kimono pria sederhana dari tasnya.

Sehun, Jongin, dan Kyungsoo mengangguk.

"Semua baju ganti yang ku bawa adalah pakaian tradisional." -Baekhyun

Selang beberapa menit mereka semua sudah berubah menjadi namja ala kerajaan. Biar aku jelaskan pakaian yang mereka kenakan.

Sehun: Kimono pria berwarna biru tua dengan tali berwarna putih di pinggangnya. Dia hanya mengenakan bagian luar kimono, sehingga sebagian dada dan perut bidangnya terlihat (Seperti yang dikenakan Sasuke, tapi warnanya biru tua).

Kyungsoo: Hanbok pria berwarna putih dengan rompi biru tua bergambar ukiran.

Jongin: Hanbook pria berwarna biru tua dengan rompi putih bergambar bulu merak.

The GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang