==================
~'Maaf ... Baek'~
==================
Belum direview, maaf kalau ada typo atau kalimat yg sulit dipahami.
Author's POV
Pagi itu Baekhyun bangun karena silaunya sinar matahari yang masuk ke kamarnya. Dia masih duduk di tempat tidur sambil mengusap matanya, merentang tubuhnya, kemudian berdiri. Sayangnya dia langsung terduduk kembali karena kakinya masih sakit. Dia menggerutu pada dirinya sendiri karena berdiri terlalu cepat. Kali ini dia berdiri pelan-pelan.
Dia mencium aroma sedap dari arah dapur. Pasti Kyungsoo, pikirnya. Ini masih jam setengah enam pagi, tapi matahari sudah bersinar terang sekali. Ya, karena ini musim panas. Dia berjalan ke arah pintu dan membukanya.
"Kyungsoo?" Sapa Baekhyun saat dia memasuki dapur dan melihat namja mungil sedang menggoreng telur mata sapi dan sosis untuk sarapan.
"Ah, Baek kau sudah bangun? Tolong masukkan roti itu ke dalam panggangan." Katanya dan menunjuk roti gandum di atas meja. Baekhyun mengangguk. Kemudian melakukan hal yang disuruh Kyungsoo tadi.
Baekhyun berjalan ke ruang tv, dia melihat para guardian masih tidur pulas. (Posisi: paling ujung dekat tembok adalah Sehun, kemudian Jongin, dan Chanyeol berada di pinggir). Baekhyun mendekati Chanyeol.
"Awww...polos sekali mukanya *poke* *poke*." Kata Baekhyun memencet pipi Chanyeol dengan jari telunjuknya. Wajahnya hanya berjarak bebera inchi dari wajah Chanyeol.
Tiba-tiba Chanyeol membuka matanya dan menarik Baekhyun. Baekhyun yang masih mencerna apa yang baru saja terjadi. Dia berada dalam dekapan Chanyeol sekarang, tidak bisa bergerak, saking kuatnya. (Posisinya: Chanyeol memeluk Baekhyun dari belakang, tapi dalam posisi tidur)
"Yeolie, lepaskan aku." Kata Baekhyun berjuang untuk lepas.
"Don't move babe..mmnnh" -Chanyeol berkata tepat di tengkuk Baekhyun, membuat Baekhyun bergidik. Dia mencoba melepaskan diri lagi dari dekapan Chanyeol tapi tetap tidak bisa.
Pada akhirnya Baekhyun pasrah dan berada dalam posisi itu sampai Chanyeol bangun. Sebenarnya Chanyeol sudah bangun, dia hanya ingin memeluk Baekhyun.
Lima menit berlalu. "Chanyeol, let me go please.."
"No..Jangan mendikteku Baek." Kata Chanyeol dan mengecup tengkuk Baekhyun membuat pembuluh darah di wajahnya dilatasi, semburat kemerahan menghiasi pipinya.
"D-dont tease me Yeolie." Baekhyun berkata dan membalikkan badannya. Sekarang mereka berhadapan.
Pipinya semakin merah saat tahu Chanyeol sudah membuka matanya. "Good morning," Kata Chanyeol dan mengecup dahi Baekhyun. Sekarang pipi Baekhyun benar-benar menjadi tomat.
Tiba-tiba *Bug* kaki kanan Jongin menghantam pinggang Chanyeol. "YA!!!!!" -Chanyeol berteriak melepaskan pelukannya dari Baekhyun secara bersamaan, kemudian dia duduk menghadap ke arah Jongin. Jongin dan Sehun yang masih tertidur harus bangun dengan jantung berdebar cepat.
"Ada apa? Apa yang terjadi?" Tanya Jongin dengan posisi siaga.
Kemudian Chanyeol menjitak kepala Jongin. "Kau menendangku! Dasar bodoh!"
"Oooppsss..mian mian.." Kata Jongin cengengesan.
Sehun yang masih setengah sadar membanting tubuhnya kembali ke kasur dan tidur.
"Hey, hey, ayo bangun. Sarapan sudah siap. Aku tidak mau kalian mati kelaparan." Kata Kyungsoo yang menyeret tangan Sehun.
"Aku tidak akan mati kelaparan karena tidak sarapan Kyung..(-_-)" Sehun berkata dengan muka bantal. Tetapi dia harus bangun karena Kyungsoo menyeretnya sampai ke lantai. Dia tidak mau diseret sampai ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Guardian
FanfictionAda dimensi dimana manusia biasa dan penyihir terpisah. Untuk menjaga keseimbangan kedua dimensi dibentuklah guardian oleh nenek moyang keluarga Park Chanyeol yang kini menjadi klan penguasa di dimensi sihir. Mereka merekrut manusia untuk dijadikan...