"Bukannya dia gebetan lo?" tanya Dino.
"Ah, udah engga kok. Gue udah move on." ucapku sambil terseyum tipis ke arahnya.
Ya mau gimana lagi readers, aku harus move on, untung saja aku hanya kagum kepada dia, jadi move onnya mudah.
Entah mengapa hal ini selalu terjadi padaku,
Hal apa?
Ya seperti, aku menyukai seseorang sebut saja A pasti Kak Keina juga menyukainya dan mau bagaimanapun juga kalau aku bersikeras tetap menyukai A kak Keina makin tak suka padaku, dan aku makin tak nyaman.
Maka dari itu, aku lebih baik berhenti menyukai.
Bukan hal seperti ini saja, barang juga.
Mungkin beberapa diantara kalian ada yang berpikir 'Rev, lo takut ya sama Kak Keina?' gue bakal jawab, gue enggak takut, tapi pikir aja deh, kalau aku ngelawan karna aku merasa kak Keina tak adil itu malah akan membuat masalah diantara kami, sedangkan aku membenci adanya masalah,
Kak Keina itu pemarah, dia memiliki ego yang tinggi, cepat jadi api bila ada sedikit masalah, jadi lebih baik kita mengalah anggap saja kita adalah air, agar apinya tak membara,
Lah author ngomong apa ya wkwkwkwk, yaudala serah dia aja.
"Ayo Rev, kita cari Fani" ajak Dino padaku.
"Oh ayo."
Kami pun berkeliling sekolah untuk mencari dimana Fani berada
Hingga ada suatu tempat,
Taman dekat lapangan,
Kami melihat Fani sedang berduaan dengan Kak Rey,
"Pacaran aja terus sampe mampoz," sindirku saat melewati mereka
"Eh Revya, Eh ada Dino juga," ucap Kak Rey ramah.
"Udah kak, dua kampret ini," menunjuk aku dan Dino, "Enggak usah denger ucapannya," ucap Fani
"Oh Fani gitu ya sama kita" ucap Dino
"Yaelah No, gue cuma bercanda kali, maaf deh maaf, iya gue salah" ucap Fani
"Kalian juga kok.." ucap kak Rey tiba tiba dengan menggantungkan perkataan terakhirnya
"Juga apa kak?" tanyaku bingung
"Kalian udah resmi kan?" tanya Kak Rey
"Hah resmi apa Kak?" tanya Dino balik nanya
"Resmi pacaran?" tanya kak Rey memastikan
Fani yang mendengar tersebut langsung tertawa terbahak bahak,
"Ah kak apaan sih, enggak kok, kita ga pacaran kak" ucapku.
"Jangan bohong lu Rev, Iya kita resmi pacaran" ucap Dino sambil tertawa lalu ia juga menggenggam tanganku.
"Wah jadi rumor ini bener ya" ucap Kak Rey.
Aku menginjak kaki Dino, "Engga ih!" ucapku sambil setengah teriak lalu melepaskan genggaman tangan tersebut.
"Aw aw" Dino teriak kesakitan akibat injakan kaki.
"Iyaa ga pacaran kok engga, tadi gue cuman bercanda maaf." jelas Dino memberi kebenaran.
"Ohh gitu, padahal kalau kalian pacaran cocok lho!" ucapan Kak Rey berhasil (lagi) membuat Fani tertawa.
"Benarkah kak? Tuh kan Rev denger! Makanya lo jadi pacar gue aja!" ucap Dino dengan percaya diri.
Revya hanya mensiniskan matanya ke arah Dino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers of Love [ Tamat ]
Teen FictionSemuanya berawal dari toko bunga. Jika aku tak bekerja paruh waktu di sana mungkin aku ataupun dia tak akan saling mengenal, dan yang harus di garis bawahi adalah mungkin aku dan dia tak akan memiliki perasaan yang sama. [ Flowers of Love ] Aku yaki...