.8 Anti mainstream

304 22 15
                                    

"Dino suka sama lo dari kecil" ucap Fani

Revya kaget, tak percaya dengan apa yang dibicarakan oleh Fani

"Se-serius?"

Revya menatap Dino dengan tatapan tak percaya, yang di tatap malah tersenyum dengan memperlihatkan deretan giginya yang begitu bersih dan rapih

"Bohong"

Ucapan Revya membuat senyuman dibibir Dino menjadi pudar, Dino berjalan pelan ke arah Revya.

"Gue tau ungkapan gue kali ini telat banget, tapi gue emang beneran kok suka sama lo" Dino mengusap puncak kepala Revya

Revya layaknya sebuah batu, tak bergerak dan tak berbicara.

Revya menatap mata milik Dino, "Maaf" ucapnya pelan

"Enggak usah minta maaf, lu enggak salah."

Fani berjalan ke arah dua orang sahabatnya, "Jangan hanya karna hal seperti ini persahabatan kita jadi hancur"

"Sampai kapanpun persahabatan kita enggak bakal hancur kok Fan" ucap Dino

"Gue yakin kok No, ada perempuan yang lebih pantas lo sukai selain gue. Di luar sana begitu banyak perempuan yang ingin sekali menjadi kekasih lo, dan banyak banget yang lebih baik dari guee" ucap Revya panjang lebar

Dino tersenyum manis menjawab ucapan yang keluar dari mulut Revya.

FoL

Pagi ini begitu cerah sampai sampai pukul 5 pagi saja seperti pukul 6 pagi.

"Bangun lo, tumben masih tidur" Fani menggoyang goyangkan tubuh Revya sekuat tenaga

"Ih apa sih masih ngantuk tau" Revya menjawab tanpa membuka matanya sedikit pun

Fani menarik selimut yang digunakan Revya, "Yaudah kak Kevin gue suruh balik aja ya"

Revya membuka matanya saat terdengar olehnya terdapat nama 'Kevin'.

"Hah? Ada kak Kevin?" Revya setengah berteriak

"Iya. Pacar lo tuh ya rajin amat ke sini jam 5 pagi. Sana cepet, guee mau ke kamar lagi" ucap Fani

Revya segera keluar dari kamarnya.

"Kevin!" teriak Revya begitu ia menemukan sosok Kevin sedang meminum air mineral

"Baru bangun?" tanyanya dengan menatap Revya dari atas sampai bawah

Ups!

Revya baru sadar bahwa keadaannya saat ini tak pantas untuk diperlihatkan

Bayangkan saja, wajah yang baru bangun, rambut yang berantakan, dan baju piyama berwarna biru bercorak garis garis

"Enggak usah malu. Aku kan nerima kamu apa adanya kali Rev" jawabnya tanpa mempedulikan kondisi Revya saat ini

"Bentar kak! Eh Kev!"

Revya segera berlari ke kamarnya untuk mengambil baju, lalu setelah itu ia mandi.

"Nah sekarang aku udah wangiii" ujar Revya saat ia telah selesai mengganti bajunya

Kevin tersenyum singkat,

"Udah sholat?" tanya Kevin

"Hng- lagi halangan" Revya menyembunyikan wajahnya di telapak tangannya

"Ohh- eh maaf aku kesini pagi pagi"

"Hmm ga apa apa, emang mau ngapain?"

"Aku cuman mau kasih ini" ia memberikan bunga kertas berwarna biru, pink, merah, hijau, oren dan putih

Flowers of Love [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang