.4 Tiba-tiba

217 18 2
                                    

Kevin

Kevin : bagaimana? Kau tak lupa kan dengan janji kita nanti sore?

Revya : ya, ingat

Kevin : tak usah takut kamu yang harus mentraktirku, aku kok yang bakal nraktir kamu

Revya : ok

Revya : kak, kakak tau line aku dari mana?

Kevin : masa line pacar sendiri aja kakak enggak punya

Revya : kakak ga pernah nembak aku. Jadi jangan sebut sebut kalo aku ini pacar kakak!

Kevin : beratus ratus perempuan mengantri loh buat jadi pacar kakak

Revya : trs apa hub sm aku?

Kevin : kau ini ya

Kevin : yasudah, nanti sore aku line lagi apabila aku sudah pergi, aku tak ingin membuatmu menunggu

Revya : ok

Read.

Tanpa kusadari ternyata tanganku gemetaran, dan jantungku berdegup kencang.

Seumur hidupku aku tak pernah mengalami hal seperti ini.

Notifikasi line muncul (lagi) tapi kali ini dari Dino

Wajahku langsung senang, dan aku tak gemetar dan jantungku tak berdegup kencang lagi.

M. Dino

Dino: pagi tkng molor

Revya: pagi jg tkng baper

Dino: lari pagi yuk, sekalian makan bubur

Revya: sini aja jemput gue No

Dino: gue udah di depan hoy, bukain napa

Revya: SERIUS LO?

Dino: elah ngapainsi gue boong

Revya: sebentar

Read.

Aku membuka pintu apartement, dan ternyata benar bahwa Dino sudah ada di depan.

"Apa kau akan lari dengan pakaian-" Dino menatapku dari atas sampai bawah "seperti itu?" ucapnya lagi

Ya aku hanya memakai celana 3/4 dengan baju biasa

"Memangnya kenapa kalau aku pake baju ini?" tanyaku

"Bukankah waktu ulang tahunmu tahun kemarin Fani memberikanmu baju untuk olahraga? Pakailah itu"

Waw ingatan Dino begitu tajam ya, aku saja yang punya bajunya sudah lupa.

Aku segera berganti baju.

"Gue mau pamit dulu ke Fani" ucapku

"Tak usah"

"Kenapa?"

"Tadi dia sudah duluan bersama Kak Rey untuk lari lagi. Kebetulan tadi gue berpapasan dengannya"

"Ohh. Yaudah ayo!"

Aku dan Dino berlari mengelilingi taman di sekitar apartement. Kami berlari sekitar 3 keliling, aku dan Dino begitu kelelahan hingga rasanya tak kuat lagi untuk berlari.

"Beli bubur dimana?" tanya Dino dengan mata kesana kemari untuk mencari gerobak bubur

"Disini ga ada yang jual bubur No, paling deket komplek rumah lo"

"Yaudahlah ayo. Ga kuat laper. Lo mau ngangkat gue kalo gue pingsan?"

Aku hanya mengangguk, "Baiklah. Ayo"

Flowers of Love [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang