.13 Pengumuman (2)

13 2 0
                                    

Hari ini merupakan hari dimana pengumuman sbmptn. Lagi-lagi Revya gugup setengah mati. Daritadi ia hanya menggigit kukunya saja sambil bolak balik dalam kamarnya. Sesekali ia melihat ke arah meja dimana ia meletakan ponselnya di sana.

Sebuah notifikasi mendarat pada ponsel tersebut, Revya buru buru membuka ponselnya.

Kevin

sejam lagi gue tunggu di taman ya

oke
read.

Revya bernapas lega. Sepertinya kali ini Kevin benar benar lolos. Revya segera mengganti bajunya. Cukup simple, namun sangat cocok dipakai pada Revya.

Tiga puluh menit kemudian akhirnya ia berangkat, tak lupa membawa dua buah sandwich

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga puluh menit kemudian akhirnya ia berangkat, tak lupa membawa dua buah sandwich. Perjalanan dari apartemen ke taman tidak membutuhkan waktu yang lama. Sehingga, kurang lebih sekitar dua puluh menit kemudian Revya sudah sampai. Tak seperti biasanya, kini ia yang gantian menunggu kedatangan Kevin.

Tak butuh waktu lama. Karena sekitar lima menit kemudian Kevin datang dengan pakaian yang sama simplenya dengan Revya.

 Karena sekitar lima menit kemudian Kevin datang dengan pakaian yang sama simplenya dengan Revya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf, udah nunggu lama?" Tanyanya sambil sedikit berlari ke arah Revya.

"Belum kok. Oiya, mau makan ini dulu?" Revya membuka tempat makan yang berisikan dua sandwich itu.

Kevin mengangguk. Lalu, mengambil satu sandwich disana.

"Enak." Gumamnya namun masih bisa terdengar oleh Revya.

Setelah makan, mereka berdua berjalan jalan santai. Tak ada yang berani membuka suara. Sampai akhirnya keheningan itu berakhir.

"Gimana ujian?" Tanya Kevin sambil merangkul Revya yang membuat jantungnya bergedup sangat kencang.

"Alhamdulillah, lancar. Makasih loh udah mau jadi tutor dadakan."

Kevin tersenyum. Lalu langkah kakinya terhenti dan menatap kedua bola mata Revya.

"Rev, gue—"

Mendadak rasa lega yang tadi dirasakan Revya pudar. Ia merasa ekspektasinya tadi hanya sekadar ekspektasi.

Flowers of Love [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang