.11 Pengumuman (1)

14 1 0
                                    

Revya terbangun dan mendapati dirinya berada di rumah sakit. Ia menatap sekelilingnya dan melihat kak Keina, paman Gafrin menangis tersedu sedu.

"Revya gapapa kok."

Empat pasang mata tersebut segera menghapus air matanya dan paman Gafrin segera memanggil dokter.

Kak Keina menatap ke arah tangan Revya seraya memegang tangannya, "Hey, makasih."

Revya hanya tersenyum.

Tak lama kemudian Fani dan Dino datang. Fani terlihat sangat khawatir, wajahnya kusut sekali. Kedatangan Fani dan Dino membuat kak Keina pergi keluar.

"Parah loo!!! Gue panik banget pas dapet telfon dari kak Keina sambil nangis."

"Untung waktu masih kecil kita bertiga ikut latihan bela diri, tapi gue akuin lo keren sih!"

"Dino, sekarang bukan waktu yang tepat buat muji! Lo ga liat lebam di wajah Revya?!"

"Cuman lebam dikit doang kok, gausah khawatir gitu."

"See? Gausah khawatir banget! Gue tau Revya anaknya kuat!"

"Udah sampai?" Paman Gafrin menyapa kedua anak tersebut.

Fani dan Dino hanya mengangguk.

"Dino, lain kali gausah sampai teriak teriak ya. Kuping paman sakit."

"Hah teriak?" Revya kebingungan.

"Tadi, waktu paman bilang keadaan kamu. Dino panik bukan main sampai teriak teriak."

Ternyata dibalik wajah Dino yang kini terlihat tenang melihat Revya terluka, rupanya Dino sangat khawatir dengan keadaan Revya.

"Udah hubungin orangtua lo?"

"Tadi paman udah hubungin, mungkin orangtua kamu bakal langsung ke Indonesia."

"Jangan paman. Mereka sangat sibuk."

"Iya paman udah bilang, gausah khawatir disini ada paman. Jadi mereka mengurungkan niat mereka. Tadi juga paman udah bilang ke mereka kalau kamu sekarang udah sadar, dan katanya kalau kamu udah cukup membaik kalian bisa telfonan. Paman ke luar dulu ya."

Revya hanya mengangguk.

"Kak Kevin? Lo bakal bilang?"

"Jangan. Gue mau gue dia khawatir, dua hari lagi dia ada Ujian Nasional."

FoL

Revya harus dirawat dirumah sakit selama kurang lebih tiga hari. Kemarin, dia ditemani oleh istri paman Gafrin atau bibinya.

Namun, hari ini ia ditemani oleh Fani dan Dino. Karena paman Gafrin dan istrinya harus ke kantor polisi mengenai masalah kemarin, dan kak Keina ditunjuk sebagai saksi.

Lalu, soal kak Ghea. Kemarin kak Ghea datang lalu menangis terisak isak di hadapan paman dan Revya. Ia merasa bersalah. Seharusnya ia tidak usah bekerja di sana. Kak Ghea memang memiliki hutang sebanyak 10juta rupiah yang ia pinjam dari seorang rentenir. Lalu, pada akhirnya paman Gafrin memberikan pinjaman pada Ghea untuk melunasi hutang tersebut. Paman berkata, lebih baik berhutang pada paman daripada harus berurusan dengan rentenir seperti itu.

"Kak Rey sama sekali ga ngehubungin gue."

"Makanya jangan bucin. Beberapa hari gaada kabar aja kalang kabut kan lo."

"Eh No! Gue tuh ga bucin ya! Pacar mana yang bisa adem aja kalau si pacarnya ini gaada kabar lebih dari 3 hari?"

Revya mengacungkan tangannya, "Ada lah."

Flowers of Love [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang