.10 Perkelahian

28 1 0
                                    

Revya POV

Aku memilih untuk menelepon Dino.

"Iya Rev? Ini gue udah nemu bukunya, yuk balik."

"Maaf banget sumpah No, gue tiba-tiba ada perlu jadi gue balik duluan ini."

"Ada perlu atau ada Kevin?"

Aku mendadak terdiam, karna bagaimana dia bisa menebak seperti itu?

"Lo kaga bisa bohong sama gue. Lo dijemput sama Kevin? Yauda gapapa kok."

"Iya maaf ya Kevin tiba-tiba ada di sini,"

"Bilangin ke Kevin dasar bucin. Dah ya gue balik kalo gitu. Hati-hati."

Lalu telepon pun di putuskan oleh Dino.

"Udah kelar?" tanya kak Kevin.

Aku hanya mengangguk meng-iya kan.

FoL

Setelah sampai apartement sebenarnya aku masih kepikiran dengan Dino, apakah dia sebenarnya marah atau tidak?

"Lamunin apaandah cuci tu piring elah." ucap Fani membuyarkan lamunanku.

"Banyak pikiran? mikirin apa?"

"Kayaknya gue udah berdosa banget ya sama Dino."

"Iya jelas, lo udah nyakitin perasaannya!" bentak Fani.

Suara notifikasi line muncul di layar handphoneku.

"Fan, tolong buka dong siapa." Kataku

"Kevin noh."

Buru-buru aku membereskan cucian piring.

Kevin

Pulang sekolah jalan yuk? ada yang ingin aku bicarakan.

Iya boleh, apaan kak?

Ya besok aja ya.
Read.

FoL

Aku menunggu di taman sekolah, tempat tersejuk yang ada di sekolah ini.

"Maaf, lama ya?" ucap seseorang sambil menyentuh pundakku.

"Eh engga Vin, ada apa?"

"Pertama, gue mau minta maaf gue bukan tipikal cowok romantis yang selalu bisa 24 jam nge-chat lo dengan perkataan manis."

"Yaila gapapa kali Vin, ini ada apaan sih?" Jujur saja mendengar ucapan kak Kevin aku merasa akan ada sesuatu yang terjadi.

"Gue mau ngajak lo jalan soalnya ada yang mau gue omongin. Pulang sekolah ada waktu ?" tawarnya.

"Ada. Kemana?" tanyaku.

"Tempat gue nembak lo."

"Vin, lo ga ada rencana buat—" Kevin lebih dulu memotong perkataanku.

"Takut di putusin?" tanyanya spontan membuatku mengangguk.

"Susah-susah dapetin kamu, ngapain ngelepas?"

Aku hanya tersenyum.

Sebelum ke taman, kami menyempatkan diri untuk ke rumah Kevin terlebih dahulu. Katanya, ada barang yang tertinggal. Setelah ini dia akan langsung pergi ke pusay bimbingan belajar, mengingat Kevin sudah kelas 12 ia harus masuk sebuah universitas ternama.

Percaya tidak? di halaman depan rumahnya ini banyak sekali bunga. Mamahnya memang penyuka bunga sejati ya sepertinya? Apalagi dalam rumahnya? Dan rasanya Kevin juga jadi menyukai bunga.

Flowers of Love [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang