Chapter 3

31.1K 1.3K 49
                                    


"Lho?! Gak boleh gitu deh, Rel?! Gue duluan kali" ujar Naufal. Aku masih terkejut saat Farel dengan yakinnya ngomong seperti itu didepan pacarku sendiri! Ya, meskipun dia gak tahu.

"Farel! Sini, sayang" panggil seseorang dengan gaun panjang hitam yang sangat elegan dan pas, membuat wanita tersebut terlihat lebih muda di umurnya yang sudah mencapai setengah abad. Itu Tante Wulan!

Tiba-tiba Farel menarik tanganku dan menghanpiri Tante Wulan.

"Mam! Masih inget Hanna gak?"

"Hanna? Anaknya Sarah?" tanya Tante Wulan kepadaku.

"Iya, Tante. Tante apa kabar?" tanyaku dengan sesopan mungkin dan menyalami Tante Wulan.

"Baik, sayang. Kamu makin cantik aja, Han. Bunda apakabar?" tanya Tante Wulan lagi. Tapi belum sempat aku menjawab Tante Wulan, EO dari birthday party Farel menghampiri Tante Wulan dan berkata 'Ini udah waktunya,Bu' pada Tante Wulan sambil menunjuk-nunjuk jam tangannya. " Oh iya-iya. Farel, ayo nak. Hanna, Tante kesana dulu ya nanti kalau sudah selesai jangan pulang dulu, Tante ingin ngobrol-ngobrol sama kamu"

Setelah berkata seperti itu Tante Wulan menuju entah kemana. Lalu, aku kembali lagi ke kerumunan temannya Dilan. Tapi, aku kok tidak melihat Dilan ya?

"Ehm Naufal," panggilku

"Iya, sayang?" jawab Naufal. Eh? Mungkin Naufal memanggil semua cewe dengan sebutan 'sayang'. Dasar playboy.

"Hm Dilan dimana ya?"

"Wah gue gak tahu tuh. Tadi sih dia pergi sama Della" jawab Naufal sambil dengan sibuk memakan kentang goreng yang disediakan. Untung ganteng.

"Ehm Emangnya Della itu siapanya Dilan?" tanyaku dengan hati-hati agar Naufal tidak curiga.

"Mereka dulu pacaran, terus putus tapi kayaknya sekarang otw balikan deh!" ucapan Naufal bagi petir yang mengaggetkan. Otw balikan? Dilan itu kan pacar aku!

Selama 1 jam berada di birthday party Farel, aku hanya bersama Naufal dan sama sekali tidak melihat keberadaan Dilan dan Della. Apa yang mereka lakuin sampa menghilang 1 jam?! Apa Dilan lupa kalau dia bawa pacarnya kesini? Dia kan tahu kalau aku gak kenal siapa-siapa disini. Aku mencoba menelepon Dilan  tidak diangkat!

"Hanna"  aku menoleh kearah suara yang memanggilku.

"Tante"  ternyata itu Tante Wulan

"Kamu kesini sendiri?" tanya Tante Wulan

"Enggak Tante aku sama ........ ehm sama sepupu aku" aku bingung harus jawab apa, karena kalo aku ngaku pacarnya Dilan ntar salah paham sama Farel. Tapi kalau ngaku sepupu Dilan?

"Oh begitu, Ih sayang kamu makin cantik aja sekarang. Tante tadi sebenernya udah liat kamu tapi gak nyangka kalau itu kamu" jelas Tante Wulan.

"Ah Tante bisa aja" ujarku, aku masih tidak terlalu fokus dengan percakapan ku bersama Tante Wulan karena aku sibuk mencari keberadaan Dilan.

Tak lama, aku melihat Dilan datang bersama Della.

"Tante, Hanna kesana dulu ya"

"Oiya, sayang" setelah pamit sama Tante Wulan, aku menghampiri Dilan.

"Dilan, ayo kita pulang?" ajakku pada Dilan karena memang ini sudah malam.

Dilan terlihat menoleh kearah Della, dan menganggkat alisnya seolah olah dia sedang bertanya atau miminta izin pada Della.

"Gue sih masih mau disini, Dil" ujar Della sambil mengangkat bahunya. Aku tau kalau dia tidak tahu bahwa aku pacarnya Dilan, tapi setidaknya tolong hargai SEPUPU Dilan ini yang ingin pulang.

Aku sudah tidak tahan.

Aku memutuskan untuk pulang sendiri.

***

Apa yang aku rasakan saat ini?
Kecewa
Marah
Sedih
Capek
Lengkap sudah.

Ini sudah tengah malam tapi aku masih berada dijalan, entah jalan apa yang pasti ini gelap walaupun masih adakendaraan yang lalu lalang.

Daritadi banyak orang yang menatapku heran, mungkin mereka bingung melihat cewe malem gini jalan sendiri. Bukannya aku tidak takut jalan sendiri, tapi mau gimana lagi? Balik ke party udah jauh.

Hp pun mati gara-gara habis battery. Fuckedup.

TINTIN

Aku langsung menoleh ke arah mobil dibelakang ku yang sedari tadi mengklakson. Aku mengernyit karena tidak mengenali mobil ini. Platnya pun baru sekali ini lihat.

Jangan-jangan.... Om-om tua yang mau nyewa cewe dijalanan buat dibawa ke hotel. ASTAGA!

"Hanna?!"

------------------------------------
Gue sih gak dpt feel nya di chapter ini. Bingung juga harus gimana.

READ THIS GUYS

AKU PENGEN READERS KOMEN GIMANA AKHIR DARI CERITA INI. BIAR AKU BISA PERTINBANGKAN^^

D I L A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang