Chapter 7

22.6K 1K 49
                                    


What? Apa maksud Naufal? Ada apa dengan 'mate'?  Aku menatap Naufal heran dan mengerutkan alis tanda dia harus segera melepaskan genggaman tangannya. Tapi dia belum juga menatap kearahku. Dia malah menatap ke arah Steffi.

Ouh lovebirds! Ku kira ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Naufal, tanganmu" aku memperingatkannya sekali lagi. Naufal langsung tersadar dan melepaskan genggamannya. "Sorry"

"Steff? Ada apa? Bukannya tadi kaku bilang gak bakal dateng?" Aku menghampiri Steffi dan bertanya padanya. Perlu diketahui, Steffi mempunyai wajah keturunan Jerman. Sudah pasti dia cantik. Dan ternyata sia ini adalah sepupu dari Farel! Sungguh sempit dunia ini.

"Iya sih, tadinya gak dibolehin keluar sama ortu karena ada si Farel, tapi si Farel udah pulang jadi aku langsung kesini. Siapa tahu kamu masih disini kan, ternyata bener" Steffi ini lucu, dia berbicara sangat polos tapi tidak menunjukkan  dirinya oon. Dia malah pinter sekali.

"Tapi gue eh, aku lagi gak mood ngerjain tugas gara-gara dia" ujarku sambil menoleh ke belakang dan menunjuk Naufal. Naufal yang tersadar langsung menghampiri kami.

"Ehm. Halo cantik, kenalin gue Naufal" ujar Naufal dengan gaya sok kerennya menjabat tangan Steffi dengan paksa. Hem! Persis yang dia lakuin sama aju dulu.

"Ih! Udah ah! Gue sama Steffi mau ke cafe deket sini buat belajar. Lo jangan ikut!" Dengan paksa aku melepaskan gengaman Naufal pada tangan Steffi dan dengan penuh tekanan melarang Naufal untuk ikut.

***

Ugh cafeteria ini benar-benar mengingatkanku pada Dilan. Stop,Stop! Bentar lagi aku lulus. Aku harus terus belajar biar nilai UN nya gede.

Tapi tiba-tiba.....

"AKU MAU KITA PUTUS" teriak seorang cewek. Serentak seluruh pengunjung cafe ini melihat ke arah cewek tersebut. Tak lama kemudian datang seorang cewek dan cowok yang sepertinya aku kenal. Lho! itu kan Komo?! Itu lho yang ada di 'Katakan Putus'

"KAMU TUH MIKIR GAK SIH?! AKU TUH SAYANG TULUS SAMA KAMU! TAPI APA BALESAN YANG AKU DAPET?! APA?! KAMU MALAH HAMILIN ANAK ORANG! BANGSAT!" teriak cewek itu sekali lagi, kali ini ditambah dengan tangisan yang menyedihkan.

Dilan hamilin anaka orang enggak ya?

Aduh! Bego! Kenapa jadi nyangkut ke Dilan sih.

"Han, udah gak usah diliatin. Kasian!" ujar Steffi. Gosh! Sampe lupa kalau aku disini bersama Steffi. Aku berusaha untuk mengabaikan teriakan si cewek yang kayaknya ikutan acara 'Katakan Putus'

"Han, kamu mau kuliah dimana nanti?" tanya Steffi

"Gak tau deh, cuma aku sih pengennya di luar negeri" jawabku santai.

"Wah! Hebat banget Hanna" seru Steffi

"Kalau kamu?" tanyaku balik pada Steffi. Tapi setelah aku bertanya seperti itu, muka Steffi langsung berubah murung.

"Aku disuruh Bunda ngikutin Farel. Kata Bunda cuma Farel yang bisa jaga aku, jadi aku harus satu kampus sama Farel. Padahal aku pengen kuliah di Aussie" jawab Steffi panjang lebar. Kayaknya Steffi ini anak kesayangan banget deh, sampe kuliah aja harus baeeng sepupunya.

"Lho? Kenapa gitu? Kalau aku jadi kamu, aku bakal nolak bahkan kalo perlu, nih ya, aku bakal berontak kabur sekalian" jawabku dengan penuh semangat. Iya, emang aku gak bisa banget lihat perempuan ditundas seperti ini. Lho?!

"Aku kan calon tunangannya Fa........... Fa......za. Iya, Faza!" jawab Steffi dengan ragu. Aku menatap dia curiga.

"Farel maksud lo?" tanyaku dan langsung dijawab dengan anggukan. "Eh, enggak maksudnya iya enggak gitu"

Aduh ngomong sama Steffi jadi bingung deh. Pusing karena terlalu polos. Mungkin ini alasan kenapa orang tua Steffi nyuruh dia buat satu kampus sama Farel.

Aku tak bertanya ataupun mengobrol lagi dengan Steffi. Bisa-bisa aku pingsan lagi.

Drttdrttt

Hp ku bergetar, dengan segera aku melihat layar hpku.

Disana ada LINE dari Dilan

Dilan : Hanna, i thought you enjoy your week without me touching you, walking with you, loving you, chatting with you. You are fine. You are perfect. Hanna, you are not Milea. You are my Hanna.
Hanna, if you enjoy your life without having relationship with me just say it loud. Im hearing, always hear you.
Hanna, it think Dilan really has to separate with Milea.
Hanna, i think my life is better without you.

( Hanna, aku pikir kamu menikmati satu minggu ini tanpa aku menyentuhmu, berjalan denganmu, mencintaimu, berbicara denganmu. Kamu baik-baik saja. Kamu sempurna
Hanna, kamu bukan Milea. Kamu adalah Hannaku.
Hanna, jika kamu menikmati hidupmu tanpa berhubungan serius denganku, bilang itu dengan keras. Aku mendengarnya, selalu mendengar.
Hanna, aku pikir Dilan memang harus berpisah dengan Milea.
Hanna, hidupku lebih baik tanpamu)

***
LIHAT CERITA BARU KU YA JUDULNYA 'HONEYMOON WITH STRANGER'

WOHOOOOO ENJOY GUYS. DONT FORGET TO ADD (@) ggd0769b ON LINE TO GET UPDATES FROM WATPPAD. Thankyou

D I L A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang