Chapter 10 - Another hours with Naufal

20.9K 1K 22
                                    

Hai! Udah liat video snapchat yang aku share? Gimana? Siapa coba ceweknya?? Kalau yang udah liat, gimana komentar kalian?

>40 votes and 10 comments pls

Ikut event Wattpad Indonesia yuk! Berhadiah 100© lho! add (@) ggd0769b di Line.

Enjoy dulu aja deh story ini

----------------------------------------------

Kali ini aku sedang di mall. Sendirian. Tolong ya, SENDIRIAN. Kayak jomblo aja sih. Lho emang iya kan?

Aku gabut banget dirumah makanya aku kesini. Aku sudah mencoba menghubungi teman-temanku untuk menemaniku, tapi tidak ada yang bisa. Ya sudah lah, tak ada teman, sendiri pun jadi.

Aku bingung juga di mall ini aku mau ngapain. Tadi dirumah, aku berpikir aku harus keluar rumah, kemana pun. Dan sekarang aku bingung mau kemana.

Saat aku berjalan - jalan dimall. Ponsel ku bergetar.

From : Naufal

Gue rasa ada yang lagi sendirian di mall 🖕

Fuck! Cowok ini emang nyebelin banget. Dengan penuh dendam aku membalas LINE dari Naufal.

To : Naufal

Demi allah lu sampah. 30 menit gak muncul, lu definitely bakal mati, man.

***

Starbucks. Satu-satunya tempat yang cocok untuk orang sendirian sepertiku. Sambil nunggu Naufal. Cowok itu lambat juga ya. Ponselku bergetar. Dan menunjukkan nama Naufal di layar.

"Hanna bangsat, dimana lo?"  tanya Naufal lewat telpon

"Starbucks in 5 minutes"

Aku langsung memutuskan sambungan telepon. Aku jahat ya? Aku bilang aku gak punya waktu buat sopan sama playboy macam Naufal.

"Kesel banget gua sama lo!" ujar seseorang yang tiba-tiba duduk didepanku.

"Lu mau aja lagi disuruh gua" balasku.

"Tumben sendiri? Dilan kemana?"tanya Naufal.

"Mana gue tahu. Gue gabut banget dirumah anjir. Makanya nekad kesini sendirian. Lo pokoknya temenin gue sampe jam 12 malem!" ujarku ngotot. Aku mau seharian full berada diluar rumah.

"Oke! Gue sanggupin mau lo. Asal ada imbalannya" ujat Naufal. Bangsat! Aku menaikkan alisku tanda bertanya. "Steffi"

***

Aku dan Naufal baru saja selesai nonton bioskop "The 5th Wave"

"Sumpah mati demi mati demi Allah, Alex Walker ganteng banget gila! Hot as fuck!" ujarku saat kami sedang berjalan menuju ke parkiran, ke mobil Naufal.

"Gue lebih hot. Mau bukti?" goda Naufal yang malah membuatku jijik.

"Sorry, tapi gombalan lo gak mempan buat gue" ujarku sarkatis.

Akhirnya kami sampai di mobil Naufal. Setelah masuk, Naufal tak kunjung menyalakan mobilnya.

"Jalanin kenapa, sih?!"

"Emang kita mau kemana, Han?" tanya Naufal dengan polos. Ya ampun, cowok nyebelin ini bisa juga polos ya. Kalian harus liat wajahnya, lucu banget!

"Kita ke Lucy aja!"

Naufal mulai menyalakan mobilnya, dan kami meluncur keluar dari area mall.

"Gue denger sih ya, lo kepergok hampir ena ena sama Dilan?" tanya Naufal memulai pembicaraan.

"Bukan sama Dilan" jawabku sesantai mungkin. Aku malas untuk mengungkit masalah ini.

"HAH?! JADI LO SELINGKUH?!" teriak Naufal dengan ketidaksantaiannya itu. Emang ini cowok langka banget. Untung ganteng. Dan mengalirlah semua cerita yang seharusnya aku tidak ceritakan kepada Naufal. Tapi Naufal ini orangnya mau mendengarkan orang, ngasih advice, ah pokoknya the best. Siapapun yang jadi pacarnya Naufal, pasti beruntung!

"Han, kalo gue gak salah liat nih ya. Tadi di parkiran, gue liat mobilnya Dilan" ujar Naufal. Aku langsung menoleh ke arahnya dengan memasang muka galak plus dia mendapat pukulan maut dariku.

"Kenapa gak bilang, bego?!" ujarku sambil mengeluarkan ponselku dari dalam tas. Saat aku sedang sibuk menulis pesan lewat LINE untuk Dilan, Naufal merebut paksa ponselku dan memasukkannya ke dalam bajunya.

"Gue udah dibooking sama lo sampe jam 12, artinya gue harus lo pake, dan gue gak mau dianggurin. Karena kita udah punya tempat tujuan, yaitu Lucy, jadi kita gak bisa balik ataupun nyusulin Dilan" ujar Naufal.

Yaampun! Sumpah mati demi mati demi Allah, Naufal nyebelin banget taik!

"Gak bisa gitu,domg. Balikin hp gue gak?!"

"Ambil aja sendiri," ujar Naufal sambil membusungkan dadanya, karena ponselku ada didalam bajunya dia. Dimasukin ke dalam, dong. Dasar jelema gelo!

"IHH! LOO COWOK TERNGESELIN TAUU!"

Dan akhirnya, Naufal terus menyetir mobilnya menuju Lucy. Kalian yang suka sama Naufal, mending dari sekarang buat surat pengunduran diri.

***

Guess what?! Next chapter is POV of Alaric Dilanno Gerald.

D I L A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang