"Halo. Oh ya miss Helena, ada apa? Oh iya, bisa bisa. Jam 10 sudah di lokasi kan? Oke, see you.""Halo, Mr.Ahmed, why you call me so earlier? I even still continue my previous project now... No! This project must be finish next month! Oke oke.."
Pagi ini seperti biasa, mama menelfon rekannya untuk membahas soal brand fashionnya yang akan digelar di event Fashion Week. Dan papa sibuk mengurus proyek pembangunan di Dubai. Sementara aku? Hanya melihat kesibukan mereka sambil mengambil barang keperluannya. Kini mereka bersiap untuk sarapan bersamaku
"Ayo kita sarapan." Ucap papa
Aku yang sedari tadi sudah menyantap roti selai coklatku, hanya bisa menatap mereka yang baru saja hendak sarapan karena benar benar sibuk dengan urusan pekerjaanya.
Kriiinngggg... kriiinnnggg. Suara handphone papa berbunyi lagi.
"Astaga, baru aja mau sarapan." Keluh papa.
"Oh Mr.Andrew, i already told Mr.Ahmed for continued our previous project.. Ya, next month must be finish. Oke, thank you."
BIP. Papa mematikan telfonnya dan segera melahap roti gigitan pertamanya.
Kriiinnngg.. Lagi lagi rekannya menelfon. Come on paps, Lupakan saja telfon itu. Papa harus sarapan. Sebentar lagi abi harus berangkat ke Dubai.
"Iya pak. Jadi gimana? Oh baik pak. Pokoknya datang saja langsung ke sekolah. Iya sama-sama."
Papa kembali duduk dihadapan kami.
"Zahra, hari ini, akan ada murid baru disekolah. Bersahabat baik ya sama dia." Ucap papa.
"Oh ya? Kalau boleh tau, siapa anak baru itu?"
"Nanti kamu juga tahu sendiri ya Zahra." Ucap papa sambil terrsenyum
"Tapi, sepertinya kamu harus ekstra sabar dalam membimbing dia sebagai murid baru disekolah" sambungnya.
Aku hanya memasang ekspresi tak paham. Papa hanya menatapku penuh dengan keyakinan bahwa aku pasti bisa. Yah baiklah, apa boleh buat.
"Yaudah kalo gitu, Zahra berangkat dulu, ma, pa." Pamitku sambil mengecup tangan mama dan papa
Aku berjalan menuju gerbang. Disana sudah ada Bi Ani dan Pak Agung. Akupun tak lupa salam pada mereka. Pak Agung pun membukakan gerbang untukku. Kukendarai sepeda fixie pink biru kesayanganku ini. Dan mulai kukayuh kencang menuju sekolah.
Setengah perjalanan sudah kulalui. Diperempatan jalanan tampak sepi.
Tiiinnnnn..
Brakkkk...
Sebuah mobil Lamborghini sukses menyerempet sepedaku. Dan akupun hampir terjatuh. Tapi, lengan kiriku terasa linu. Kuperiksa lenganku, ternyata sedikit berwarna keunguan. Untung saja aku sempat mengingat plat mobil itu.
D 4N13 LL.
Plat mobil yang tidak biasa. Aahh apa sih yang kufikirkan. Aku harus cepat cepat berangkat ke sekolah!
******
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis VS Ketua Geng [ON.GOING] [REVISI]
Teen Fiction"Come on Ra, kalo lo suka sama gue, bilang aja. Meski lo ga suka gue pun ya akui saja lah. Gausah disembunyiin gitu." Ucapan anak baru itu terus mengganggu pikiran Zahra. Setelah dibuat pusing oleh kasus bully ulahnya geng Zarro yang tiada habisnya...