*Zahra POV*
Pagi ini seperti biasa kuparkirkan sepeda fixie-ku di parkiran khusus sepeda. Aku berjalan menuju kelasku, disana ternyata baru ada Azriel,Vina dan Caca. Seperti biasa Vina selalu berkutat dengan hp nya. Azriel si Handsome King Nerd juga berkutat dengan buku persiapan UN nya. Caca, yaa dia pagi pagi udah vidcall sama pacarnya yang berada di Amsterdam.
Akupun duduk dibangku ku dan mencolek Vina yang duduk didepanku
"Eh vin.."
"Hmmm?" Vina membalikkan badannya namun tetap terpaku pada smartphonenya.
"Aku.. mau nanya sama kamu dong."
"Iya apa Ra?"
"Apa, ada yang beda dari aku?"
"Mmm, gaada. Cuma tampilan lo masih sama sih. Makin cantik sih kata gue mah. Kenapa?"
"Aku sebel Vin."
"Sebel kenapa?"
"Selama aku berubah tampilan gini, aku malah risih loh jadinya."
"Yaelah risih kenapa? Lah cewe lainmah pada berlomba lomba dalam kecantikan toh."
"Kalo akusih maunya Fastabiqul Qhoirot Vin. Berlomba lomba dalam kebaikan. Haha, Tapi asli loh aku gabiasa Vin. Aku tu nggak cantik."
"Eh gua Kasih tau ya, lu penampilan culun kek dulu aja masih banyak yg naksir Ra. Apalagi sekarang. Jadi, lo tau kesimpulannya kan?"
"Ngga."
"Yaelah kayanya kepala si Kak Rey dulu kelempar Batu, sampe nyuruh lo jadi ketos. Weeyy masa kesimpulan aja kaga tau? Itu artinya, lu mau tampil sederhana atau cantik pun orang bakal tetep suka. Karna apa? Sifat lu yang friendly dan ramah Ra. Itu yang bikin orang suka."
"Well well well. Pagi pagi udah ngomong suka sukaan aja nih. Siapa yang suka sama lu? Zean si ketua Paskib?" Dinda tiba tiba nimbrung sambil duduk disebelah Vina
"Ah itumah elu Din yang naksir Zean!" Vina mencubit lengan Dinda
"Aww biasa aja kali! Abisnya sih pagi pagi bahas beginian." Jawab Dinda
"Biasa lah Din, kita kan anak muda. Ga kaya kamu yang setaun lebih tua dari kita. Ya ngga Vin? Hahaha"
"Eehhh kalian ini. Gaboleh durhaka sama mba ya!"
Kami hanya tertawa melihat tingkah sahabat kami yang satu ini.
06.20
06.40
06.55
KRIIIINGGGG
Bel sekolah berbunyi, semua anak berlarian masuk kelas.
"Woy, si Azzam mana nih? Masa iya KM sekaligus sie.rohani datang telat?" Teriak Dandi.
Aku baru menyadari sesuatu. Azzam belum datang. Biasanya Azzam selalu datang pertama dikelas dan dia yang selalu memimpin doa.
Aku menatap keluar jendela kelas, terlihat Geng Zarro sedang berjalan menuju kelasnya, namun ada yang kurang. Daniel tidak ada diantara mereka.Akhirnya Haydar yang memimpin doa. Setelah berdoa, aku segera keluar kelas untuk memanggil Bu Lina, karena pelajaran pertama adalah pelajaran beliau, yakni Kimia.
Akupun keluar kelas dan berjalan diantara lorong lorong. Disana memang ada beberapa anak kelas 12 yang tidak masuk kelas karena... ya kau tau lah, mabal.
"Hey Zahra cantikk. Sama Bang Dion yuk."
"Ra, dari dulu gue demen ama lu. Sekarang lu makin cantik aja jadi minta dibawa ke penghulu aja."

KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis VS Ketua Geng [ON.GOING] [REVISI]
Genç Kurgu"Come on Ra, kalo lo suka sama gue, bilang aja. Meski lo ga suka gue pun ya akui saja lah. Gausah disembunyiin gitu." Ucapan anak baru itu terus mengganggu pikiran Zahra. Setelah dibuat pusing oleh kasus bully ulahnya geng Zarro yang tiada habisnya...