Dua Puluh Dua

3.2K 124 6
                                    

*Zahra POV*

Aku masuk kedalam mobil Reza. Aku sebenernya ga tau kalo umi yang nyuruh. Tapi apa boleh buat ?

"Hey Ra, gimana nih, selama ditinggal pergi sama gue? Pasti udah kangen ya?"

"Oh, jadi kamu ngilang tu ternyata pergi nih?"

"Duuh jangan ngambek honey."

"Don't call me honey!"

"Mmm, istriku?"

"Apalagi itu! Jangan!"

"Apa dong? Gue harus punya panggilan sayang buat lo biar so sweet."

"Gausah. Panggil aku aja Zahra."

"Hmmm oke. Sambil jalan pulang, gue bakal terus mikir nama kesayangan buat lo."

Aku tak membalasnya. Aku sedikit kesal karena ucapannya. Buat apa coba? Lebay banget kan?

Selama diperjalanan, aku terus bermain handphoneku sambil mendengarkan musik. Setibanya dirumahku, aku langsung disambut umi dan abi. Tapi, kenapa ada Om Koji dan Tante Reina?

"Eh, ada om sama tante juga nih?" tanyaku

Mereka berdua hanya tersenyum dan menyuruhku duduk. Dan Reza tiba tiba duduk disampingku. Aku menjauh darinya  tapi dia terus bergerser mendekatiku.

"Jadi gimana Pak Dzaka, rencana pertama kita udah sampe mana persiapannya?" tanya Om Koji

Aku hanya menatap mereka semua dengan pandangan aneh. Persiapan apa?

"Hmmm, sebelumnya saya minta maaf, karena...."

"Mah,pah, semuanya udah Reza yang atur." ucap Reza memotong ucapan Abi. Om Koji dan Tante Reina menatap Reza tak percaya.

"Loh, jadi, kamu yang siapin?" tanya tante Reina.

"Jadi gini, seminggu yang lalu Reza memaksa saya supaya semuanya dia yang mengonsep." ucap Abi

"Iya, Reza juga tau kalo Om Dzaka masih sibuk banget sama proyeknya di Tokyo, jadi Reza ga mau ngerepotin. Lagian persiapan udah beres. Besok tinggal berjalan aja acaranya."

Om Koji dan Tante Reina hanya mengangguk mendengar ucapan Reza. Nampaknya disini aku yang tidak tau apa apa. Dan tiba tiba semuanya menatap kearahku, kecuali Reza yang masih asik bermain iPhonenya.

"Ada apa ini?" tanyaku

"Tapi saya belum lihat dressnya Zahra." ucap Tante Reina tiba tiba

"Saya juga belum liat loh jeng." ucap Umi

"Tenang aja mah, tante Della, Reza udah booking butik dress terbaik di Bandung."

"Ah syukurlah kalo gitu."

"Terus, dressnya mana Za?" tanya Tante Reina

"Belum diambil. Kan Zahranya juga baru pulang." ucap Reza

"Yaudah ambil dulu gih. Besok pagi kita berangkat soalnya. Mama yakin kamu pasti belum packing kan?"

"Belum ma. Yaudah aku kesana dulu ya. Ayo, istriku." Reza menarik tanganku

"Apa sih lebay!" balasku

Reza kembali menyuruhku masuk kedalam mobil. Padahal baru saja sepuluh menit yang lalu kita sampai dirumah. Sekarang harus pergi lagi buat ambil dress? Dress untuk apa coba?

"Kita kemana sih Za?"

"Ke butik lah sayangku."

"Geli aku dengernya."

Ketua Osis VS Ketua Geng [ON.GOING] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang