Hari semakin malam. Dan gue terus berjalan menuju rumah.
Tunggu, kok gue jalan kaki? Bukannya gue bawa... oh no. Dirumah si Azzam nih pasti. Gue menelfon Ray,orang yang bisa gue andelin disaat saat sedang genting"Yo, Ray, lo dimana nih?"
"...."
"Ooh, kaga, ini gue butuh bantuan lo. Anter gue ke rumah si Azzam dong."
"...."
"Hah? Apa? Gue abis dari rumah si Zahra nih. Gue, ada di perempatan komplek deket minimarket."
"....."
"Yaelah bro anter gue bentar doang. Udah anter gue lo boleh balik lagi. Cuma mau ambil mobil gue doang ko."
"....."
"Iya deh gue tunggu di minimarket oke."
Gue menutup ponsel gue dan duduk duduk di meja yang ada didepan minimarket.
-5menit berlalu-
Ray datang dengan mengendarai ninja merahnya.
"Woy bro, cepetan naik. Gue ada janji dua menit lagi nih." Ucap Ray
"Iya iya ah bawel lu." Gue segera naik ke motornya.
Ray membawa gue ke rumah Azzam. Hanya tinggal tiga belokan lagi dari minimarket tadi. Ternyata ga begitu jauh.
"Ray, rumahnya Azzam disekitaran sini?"
"Iya bro!"
"Yaelah deket ternyata."
"Ya makanya gue heran lu kenapa minta anter gue segala sih padahal deket."
"Yee kan gue gatau rumah dia Ray!"
"Ooh ngomong dong!"
Tiba tiba Ray berhenti didepan rumah minimalis dan di garasinya ada mobil yang sangat familiar di mata gue.
"Nih rumahnye." Ucap Ray
"Mobil gue bro!"
"Yodah, gue caw ya." Ucap Ray sambil menutup kaca helmnya.
"Yow, thanks bro!" Ucap gue. Ray hanya mengacungkan jempolnya dan pergi meninggalkan gue.
Gue menatap rumah Azzam yang, gede engga tapi kecil juga engga. Elegan gitu. Gue coba pencet bel rumahnya.
Ting tong...
Ting tong...
Azzam masih belum keluar.
Ah elah, udah jam berapa ini, udah jam.. 7 malam? Ah gapapa sih bagi gue mah. Masih siang kok. Gue pencet lagi bel nya.
Tingtongtingtongtingtongtingtong
Cklek
Azzam pun keluar dan membukakan pintu.
"Eeehh kamu kutu kupret?"
"Yeee apa lo bilang! Heh leluhur onta, gue mau bawa mobil gue!"
"Heuh nyusahin aja kamu! Ditunggu dari pulang sekolah kaga ada, giliran saya mau pergi ente datang! Masuk dulu! Mau saya cari dulu kuncinya!"
"Ah elah.."
Gue duduk di sofa ruang tamu dan Azzam mengorek ngorek laci mejanya.
"Zam, rumah lo sepi juga. Bokap nyokap lo pada kemana nih?"
"Papih lagi ada proyek di Dubai. Mamih lagi ada bisnis restoran di Yogya."
Kriiing... kriiingg
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis VS Ketua Geng [ON.GOING] [REVISI]
Novela Juvenil"Come on Ra, kalo lo suka sama gue, bilang aja. Meski lo ga suka gue pun ya akui saja lah. Gausah disembunyiin gitu." Ucapan anak baru itu terus mengganggu pikiran Zahra. Setelah dibuat pusing oleh kasus bully ulahnya geng Zarro yang tiada habisnya...