ENTAH MENGAPA
Entah mengapa....
Pagi ini rasanya gue begitu semangat untuk pergi kesekolah
Entah mengapa....
Raga ini dengan mudahnya beranjak dari jeratan kasur nan empuk
Entah mengapa...
Rasanya kaki ini sangat mudah untuk melangkah,bahkan serasa melayang pergi ke kamar mandiEntah mengapa...
Begitu detilnya gue memperhatikan penampilan gue sendiri.
Betapa tak terawatnya wajah gue yang tampan ini.
Entah mengapa...
Rasanya semangat sekali menyisir rambut yang rancung ini
Entah mengapa...
Dengan sigapnya gue menyemprotkan parfum abang gue yang ia beli di Las Vegas.
Entah mengapa...
Tiba tiba gue menyukai bau parfum ini. Apakah seperti ini baunya Las Vegas?Ah lupakanlah~
Entah mengapa...
Dengan lincahnya gue berlari menuju ruang makan sambil menggendong tas
Entah mengapa...
Nyokap dan bokap memasang wajah keheranan dihadapan gue
Entah mengapa...
Selai morin berasa jadi selai ovomaltineEntah mengapa...
Raga ini begitu semangat menyambut sekolah
Entah mengapa...
Gue jadi senang menyapa orang orang Entah mengapa..
Gue terus tersenyum ketika disekolah
Membayangkan... membayangkan...
Ahh... betapa bodohnya gue...Entah mengapa...
Gue selalu kembali teringat kejadian kemarin, diatap, bersamanya.
Entah mengapa...
Rasanya gue ingin ada perubahan dalam penampilannya.
Entah mengapa...
Ketika gue tarik ikat rambutnya, Wajahnya, matanya, serta ekspresinya, begitu melekat dipikiran gue.
Entah mengapa...
Gue merasa tenang, tentram dan senang melihat sisi yang beda dari dia.Entah mengapa...
Seluruh sekolah ini jadi gaduh
Entah mengapa...
Mereka semua berlarian menuju gerbang sekolah
Entah mengapa...
Mereka semua berkicau memanggil namanya
Entah mengapa...
Diri gue pun tertarik untuk melihatnyaDEG!
Entah mengapa...
Rasanya jantung ini berhenti berdetak
Menatap mata hitam itu lekat lekat
Entah mengapa...
Bibir pinknya yang tipis, hidungnya yang mancung serta mata yang sedikit sipit itu, telah mengunci pandangan gue
Entah mengapa...
Pipi yang merona, poni yang tertata rapi, rambut hitam terurai bebas, jepit kupu kupu berlian biru yang nampaknya gue kenal itu, telah mengunci segalanya sampai ke hati.Entah mengapa...
Hati gue rasanya ingin meledak. Ribuan kupu kupu menggelitik perut
Entah mengapa...
Gue... gue... terpana melihat dia.
Entah mengapa...
Gue senang dia menuruti saran gue
Entah mengapa...
Gue merasa saran gue ini benar
Entah mengapa...
Dia... begitu mempesonaEntah mengapa...
Pandangan gue tak bisa beralih pada siapapun kecuali dia
Entah mengapa...
Diri ini selalu ingin berada didekatnya
Entah mengapa...
Dia benar benar Zahra yang ingin gue lihat kecantikan yang sebenarnyaTapi....
Entah mengapa...
Dua pasang mata gue ini harus menatap mata mata lelaki lain yang juga berlomba menatap dirinya
Entah mengapa...
Dilan, Delon dan Ray juga ikut betah menatap Zahra lama lama
Entah mengapa...
Kemanapun ia pergi, pandangan takjub, heran dan nafsu pun mengikuti gerak geriknya
Entah mengapa...
Diri ini panas melihatnyaDan...
Entah mengapa..
Ia tiba tiba dijemput oleh si tengil Reza
Entah mengapa..
Dia pun mau pula diajak pulang bareng sama dia
Entah mengapa...
Reza pun seolah takjub dan terus melekatkan pandangannya pada Zahra
Entah mengapa..
Reza sudah berani membelai rambutnya
Entah mengapa...
Hati ini rasanya terbakar api cemburu Entah mengapa...
Gue rasanya senang sekaligus sedih.
Entah mengapa..
Gue senang ketika dia berpenampilan berbeda. Menunjukkan kecantikan sebenarnya dan menunjukkan dirinya yang sebenarnya.Tapi....
Entah mengapa...
Gue malah banyak sedih dan khawatir
Ketika sepasang mata kaum adam semuanya menatap Zahra dengan pandangan yang beragam.
Entah mengapa...
Gue makin memanas ketika Reza berhasil menikmati kecantikan Zahra
Entah mengapa...
Gue malah jadi menyesal menyuruhnya berpenampilan beda
Entah mengapa...
Gue hanya ingin kecantikannya dilihat oleh gue seorang
Entah mengapa...
Gue jadi makin cemburu ketika kecantikannya dilihat oleh semua orang
Entah mengapa..
gue ga terima itu
Entah mengapa...
Gue jadi ingin menyuruhnya menutupi kecantikan yang tak seharusnya dilihat banyak orangEntah mengapa..
Gue cape nulis puisi ini
Entah mengapa...
Gue baper nulis puisi ini
Entah mengapa..
Gue marah nulis puisi ini
Entah mengapa...
Gue pengen nangis nulis puisi ini
Entah mengapa..
Gue udah cape nulis puisi ini
Entah mengapa..
Di puisi ini banyaknya 'entah mengapa'
Entah mengapa...
Puisi ini juga sangat absurd
Entah mengapa...
Gue ngantuk pemirsa
Entah mengapa..
Gue juga lapar pemirsa
Entah kenapa..
Gue pengen udahan pemirsa
Akhir kata..
Wassalam~DANIEL ZARRO ARDIANSYAH
10 MARET 2016
![](https://img.wattpad.com/cover/55548045-288-k719730.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis VS Ketua Geng [ON.GOING] [REVISI]
Fiksi Remaja"Come on Ra, kalo lo suka sama gue, bilang aja. Meski lo ga suka gue pun ya akui saja lah. Gausah disembunyiin gitu." Ucapan anak baru itu terus mengganggu pikiran Zahra. Setelah dibuat pusing oleh kasus bully ulahnya geng Zarro yang tiada habisnya...