*Daniel Pov*
Gue duduk di sofa sambil menyalakan televisi. Kejadian i'tikaf kemarin bikin gue masih terbayang bayang sosok Zahra. Yap, Zahra yang masih berpenampilan polos dan nerd, berubah style jadi makin cantik, sekarang pake hijab?
ASTAGAAAAA!!! DIA BIKIN GUE GILA!
Kenapa juga sih gue kepikiran dia?! Tapi da, emang kebayang bayang terus. Ah udah udah! Pikirkan yang lain Dan! Kamu harus mikirin gimana caranya geng Zarro bertahan jadi juara umum di RiderComp!
"Eh Dan!" Azzam menepuk bahu gue
"Oy Zam."
"Nanti, saya mau ke Majlis Ta'lim, mau ikut ga?"
"No thanks!"
"Yowes. Kalo acara ini, aku ga bilang papiku, jadi papiku gaakan bilang ke ayahmu. Terserah kamu mau ikut apa ndak."
"Gue sibuk Zam. Gue harus memikirkan yang lebih penting lagi."
"Walah, kamu ini sok serius banget sih. Pasti hal pentingnya ngurusin soal cewe."
"Yee paansih lo sotau banget!"
Azzam hanya tertawa kecil dan ikut menonton TV. Tapi, denger dia bilang kata 'cewe', gue jadi teringat Zahra.
"Mmm, Zam."
"Opo?"
"Gue mau nanya Zam."
"Tinggal nanya toh."
"Ini.. menurut lo, gimana caranya supaya cewe ga sembarangan dipandang sama cowo lain?"
Azzam menoleh kearah gue dengan tatapan herannya.
"Mmmm maksud kamu gimana Dan?"
"Yaelah gini aja gapaham. Maksud gue, gimana caranya seorang cewe bisa aman dari godaan godaan cowo, pandangan cowo yang penuh nafsu. Gituloh."
"Oohhh gitu. Mmmm, dia emang banyak digodain cowo lain ya? Cewe dari club mana? Dia pasti seksi makanya banyak yang goda."
"Heh sembarangan aja lo ngomong! Dia bukan anak clubbing! Dia baik kok. Cuma karena kecantikannya, dia jadi banyak digodain cowo lain. Bahkan kalo gue liat nih ya, pandangannya tu beragam loh Zam! Banyaknya tu kaya yang penuh nafsu. Kan gue risih liatnya."
"Oohh paham paham. Jadi intinya, kamu ga mau cewe itu digodain terus toh?"
"Iya!"
"Kamu gak mau dia jadi pusat perhatian cowo cowo toh?"
"Yup that's right!"
"Kamu mau kecantikan dia hanya dipandang oleh kamu seorang toh?"
"ABSOLUTELY!"
"Hmmm. Saya rasa, kamu harus nyuruh dia berjilbab Dan."
"Loh? Kenapa berjilbab?"
"Coba kamu liat, apa di club ada yang pake jilbab?"
"Hahhaa what the hell is that? Ya gaada lah! Ngaco kamu Zam!"
"Nah, udah jelas dong kalo gitu."
"Eh, udah jelas apaan nih?" tanya gue
"Kamu kok tolol dipelihara sih." ucap Azzam datar
"Apa lo bilang?!!" Gue menarik kerah Azzam
"Eh eh ampun Dan! Ampun!"
"Hahahaha! Astaga look at your face! Dasar nerd! Makanya jelasin napa!" Gue melepaskan kerah Azzam.
"Heuh ngagetin aja kamu! Hih! Yaudah, gini deh ya, kamu perhatikan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis VS Ketua Geng [ON.GOING] [REVISI]
Подростковая литература"Come on Ra, kalo lo suka sama gue, bilang aja. Meski lo ga suka gue pun ya akui saja lah. Gausah disembunyiin gitu." Ucapan anak baru itu terus mengganggu pikiran Zahra. Setelah dibuat pusing oleh kasus bully ulahnya geng Zarro yang tiada habisnya...