Street Fighter [Justin Bieber]

Chapter 15 #Final

PLAY: sesuatu yang slow dan nyaman untuk didengarkan.

"Come on." Chase bangkit berdiri, memijakkan kakinya keluar dari dalam mansion mewahnya, dan beranjak masuk ke dalam Porsche Cayman hitamnya yang terlihat begitu elegan. Dia menghidupkan rokoknya sambil menunggu Niall memanggil yang lainnya. Tentu saja Chase tak mungkin datang hanya bertiga. Matanya melirik pada Justin yang sudah duduk dengan nyaman di dalam mobilnya. Tangannya terlihat sibuk menyiapkan senjata. Chase pun mulai berpikir dengan senjata. Dia membuka dashboard mobilnya, lalu mengeluarkan seluruh senjata yang dibawanya. Dia menarik semua slide-nya dan mulai menyembunyikannya satu-satu di balik jasnya.

Tiga mobil van berwarna hitam sudah siap. Chase bisa melihat itu. Dia kemudian mengambil rokok dalam dekapan bibirnya, mengamitnya di antara sela jarinya, lalu mulai memutar kunci mobilnya lantas melajukannya. Di belakangnya, mobil Justin mengikuti. Lalu di belakangnya lagi, ada tiga van hitam. Niall ada di antara salah satu mobil van itu. Miley sudah keluar sebelum Chase keluar tadi. Gadis itu benar-benar bergerak cepat.

Mereka baru saja, kurang lebih sekitar seratus meter keluar dari dalam mansion, dan suara Melissa sudah menginterupsi mereka. "Okay guys, Miley sudah disini. Kalian bisa lewat dari block yang berbeda dari anak buah kalian. Polisi mulai bergerak membelah diri. Masuklah melalui gang B di block sembilan belas. Jangan lewat jalan utama karena dalam beberapa menit polisi akan berada disana. Lagi pula anak buahmu sedang sibuk membersihkan jalan. Chase, biarkan Justin yang memimpin. Kau harus tetap aman."

Justin memindah persnelingnya dan menekan lebih sedikit dalam lagi pedal gasnya, lalu memutar kemudinya hingga posisinya yang tadinya ada di belakang mobil Chase, kini berpindah ada di sebelahnya, sejajar dengan bosnya itu. Kakinya menekan pedal gasnya lagi, hingga mobilnya kini lebih unggul di depan. Dia memutar kemudinya lagi hingga kini ia berada satu baris dengan mobil Chase dengan posisi kebalikan dari yang awal. Dua mobil mewah dan tiga van hitam itu membelah ruas jalan kota Las Vegas dengan santai.

"Justin, di depan kirimu ada sebuah gang. Lewat sana. Itu gang B." Melissa kembali mentitahnya setelah melihat lewat layar-layar komputernya. Layar kompuernya begitu banyak, masing-masing menampilkan hal yang berbeda. Yang satu berisi pelacakan perjalanan mobil Chase, Justin, dan Niall, serta dua van lainnya. Layar yang satunya menampilkan pergerakan para polisi lewat kamera milik pemerintah yang dipasang di penjuru jalan Las Vegas –yang aksesnya sudah disambungkan dengan komputer milik Melissa−. Layar yang lainnya menyajikan pemandangan isi dalam Emerald. CCTV itu aksesnya disambung dengan komputernya saat Melissa menyamar menjadi seorang yang membenahi CCTV Emerald yang beberapa waktu lalu mengalami kerusakan.

Justin membelokkan mobilnya masuk ke dalam sebuah gang yang hanya cukup di lalui satu mobil. Disusul mobil milik Chase dan tiga van di belakangnya. Mereka bergerak di kecepatan pelan, menerobos gang itu, hingga keluar dan akhirnya masuk kembali ke jalan normal di sektor C block dua puluh. Block itu tampak sepi, hanya ada beberapa anak buah Chase yang sibuk menumpuk para korban, memisahkan antara kelompok mereka sendiri dan kelompok musuh. Wajah mereka terlihat kelelehan dengan ceceran darah yang menghias wajah dan pakaian mereka. Chase menatap dari balik kacamatanya. Matanya menelisik ke tepi trotoar. Pemandangan yang sudah tak asing lagi di matanya. Satu mobil sudah berjalan menuju rumah duka untuk menimbun seluruh mayat itu.

Miley, lewat handy talky-nya sibuk menginterupsi para anak buah Chase yang bergerak menuju rumah duka –dari block yang berbeda-beda−. Mata coklatnya mengawasi mereka dari layar monitor lainnya milik Melissa. Miley memberi arahan tentang arah jalan mana yang sebaiknya mereka lewati.