Otaku is Weird

696 41 1
                                    

Aku adalah Otaku anehkah?


Apabila engkau pernah mendengar orang yang hobi dengan Golf atau suka dengan hobi racing atau mancing atau apapun itu, maka sebenarnya menyukai anime dan manga itu juga adalah hobi yang harus dihormati. Orang seperti aku yang menekuni hobi anime, manga, tokusatsu bahkan pada event-event tertentu aku melakukan cosplay tentulah harus dihormati layaknya mereka yang suka golf, suka mancing, suka hiking, suka racing, suka apapun itu. Ya, tentu saja. Dengan banyaknya event-event yang ada di kota ini, aku terkadang ikut menyemarakkannya dengan cosplay.

Tahu kan apa itu cosplay? Yeah, costum player. Aku pernah menjadi Kamen Rider Kabuto. Aku juga pernah menjadi Uchiha Madara. Mungkin sebagian orang menyangka orang seperti aku ini aneh. Yeah, aneh. Bangga dengan dandanan unik seperti itu, bangga dengan dandanan seperti tokoh anime yang dikagumi, tapi apakah ini bisa disebut aneh?

Menurutku wajar saja seseorang menyukai tokoh tertentu. Menyukai sifat mereka, bahkan terkadang meniru mereka. Aku terkadang juga meniru bagaimana kamer Rider berubah. Menurutku itu sesuatu yang keren, atau bagaimana para ranger berubah keren sekali. Kalau kalian anggap itu konyol, maka bagiku tidak. Apa kalian merasa konyol ketika meniru gaya artis-artis ketika mentas di panggung? Apa kalian merasa konyol ketika meniru tingkah seorang pemain bola yang baru saja menjebol gawan lawannya? Kalau kalian merasa tidak maka aku juga merasa tidak dengan meniru mereka.

Pagi itu kakakku yang paling menyebalkan Kak Nurul menggodaku, "Cieeehhh...yang dapat poin 100"

Dari mana dia tahu?

"Bunda yang ngasih tahu," kata ibuku sambil terkekeh-kekeh, seolah-olah beliau bisa telepati membaca pikiranku.

"Waaah.... bunda jahat!" rutukku.

"Kamu itu banyak ditolak soalnya kamu aneh Mi! Dasar Otaku," katanya.

"Eh, Otaku itu nggak aneh"

"Anehlah, kaya' masa kecil kurang bahagia aja."

"Yang lebih aneh itu mbak Nurul, dari dulu sukanya ama hal-hal yang berbau Korea, dan kalau ketemu bintang film korea suka-suka histeris nggak jelas. Padahal lho, nggak diapa-apain. Siapa yang aneh coba?"

"Justru itulah pesona cowok korea. Mereka itu ganteng, seksi, cakep, aku nggak diapa-apain aja sampai histeris, apalagi kalau dipegang, aaaahhhh...bisa lumer."

"Nah, kan. Siapa sekarang yang aneh."

"Ya kamu dong, masa' segedhe gini masih seneng ama Satria Baja Hitam. Hahahahaha."

"Eh, Kamen Rider itu ada macem-macem ratingnya nggak cuman buat anak kecil. Kalau nggak tahu nggak usah ngehina deh!"

"Huu... dasar Reject. Direject direject direject ajaa!" Kak Nurul nyanyi-nyanyi nggak jelas.

"OK, baiklah. Aku akan keluarkan Clock UP biar aku gelitikin kamu sampe mampus. CLOCK UP!" kataku sambil meniru gerakan Kamen Rider Kabuto.

Kamen Rider Kabuto adalah salah satu serial kamen Rider yang cukup sukses. Armornya berwarna merah dan terlihat tebal dalam mode biasa. Tapi ketika sudah cast off dia akan berubah lagi dan memakai helm Kabuto. Tahu kan apa itu Kabuto? Itu lho seperti kumbang bertanduk satu. Nah, kemampuannya adalah CLOCK UP, yang mana kecepatannya melebihi kecepatan suara. Dan dengan mode Clock Up dia bisa bergerak lebih cepat dan melihat semua yang ada di sekitarnya menjadi lambat. Aku dan kakakku sekarang kejar-kejaran mengitari meja makan. Setelah aku dapat, aku gelitikin dia sampe mampus.

"Aduuuh...hahahaha... Udah Mi, udaaah...dasar Reject! Mi Goreng! Hentikaaan....! Mi kuah hentikaaan!"

"Sudah-sudah, kalian ini pagi udah ribut," ibu menengahiku. "Nih, ibu bawain nasi pecel Tulung Agung."

Mengejar ShinkansenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang