Kabar Darimu

509 31 0
                                    

Katanya demi cinta orang akan melakukan apapun. Dari mulai jual diri hingga bunuh diri. Tapi aku bukan orang yang bisa menjual diri atau bunuh diri. Nyawaku masih berharga dan harga diriku masih lebih mahal. Aku telah melakukan sesuatu yang membuat Keiko-chan marah. Terus terang aku bersedih. Aku menggalau selama beberapa hari. Setiap saat, setiap waktu aku pandangi foto Keiko-chan. Ya, cuma itu satu-satunya yang tersisa dari Keiko-chan. Ia benar-benar tidak memaafkanku. Semua kontakku dengan dia diblokir. Kenapa dia tidak mendengarkan penjelasanku? Kenapa? Ah, itulah wanita. Perasaannya bermain lebih dulu daripada logika.

Saat ini aku sudah berada di Haneda Airport. Perjalanan panjang dan melelahkan. Selama kurang lebih 7 jam aku berada di dalam pesawat. Ini one way trip, kebetulan ada promo dari salah satu jawatan penerbangan. Harganya juga cukup terjangkau. Aku harus survive di Jepang ini, karena aku tak tahu negeri yang mempunyai politik dumping ini pastinya akan sangat mahal biaya hidupnya. Aku juga tak tahu harus menginap di mana. Berapa biaya kamar hotelnya? Atau makanannya bagaimana? Aku masih teringat dengan makanan-makanan ekstrem di negeri Sakura ini, gurita hidup, lobster hidup, ikan hidup. Arghh... semoga aku tak memakannya.

Aku merekam video dengan ponselku.

"Hai Keiko-chan, aku sudah sampai di Jepang. Jepang itu ternyata sangat indah ya, aku percaya orang spesial sepertimu terlahir disini, karena Negara ini sangat indah sepertimu."

Aku kemudian menyorot suasana Haneda Airport. Airport yang tersibuk di Jepang. Dulu airport ini hanya melayani penerbangan domestik, kemudian pada tahun 2012 penerbangan internasional dibuka. Sebelumnya untuk penerbangan internasional masyarakat Jepang dan luar negeri menggunakan Narita Airport yang berada di Chiba. Sekarang dengan adanya Haneda Airport kita sudah langsung bisa mendarat di Tokyo. Aku selesai merekamnya kemudian langsung aku posting di youtube. Perjalanan yang melelahkan, penuh perjuangan. Aku bahkan menjual seluruh koleksiku untuk bisa sampai ke sini. Teman-temanku yang menamakan diri mereka geng Pasukan Ginyu cukup berjasa besar.

Aku kemudian melihat peta yang ada di bandara. untuk bisa ke Shinjuku ada banyak cara. Bisa dengan menaiki kereta listrik yang merupakan jalur looping Shinagawa, Tokyo, Ikebukuro, Shinjuku dan Shibuya. Keiko-chan hanya memberitahu kalau dia tinggal di Shinjuku, tapi aku tak pernah tahu letaknya di sebelah mana. Kalau dari peta kira-kira jaraknya sekiar 20 - 30 km dari Haneda Airport. Lumayan jauh.

Bagaimana aku bisa punya uang? Dan yang jelas ayah dan ibuku tidak akan mungkin mengijinkanku pergi ke Jepang. Tapi aku nekat ke sini. Semoga saja mereka berdua tidak marah. Aku bertekad untuk bisa bertemu dengan Keiko-chan dan meminta maaf. Aku tak bisa hidup tanpa dirinya. Apa aku bisa? Ya, aku pasti bisa.

Aku telah merekam diriku sendiri di kamarku, membuat sebuah video perjalanan kisah cintaku dengan Keiko-chan. Video itu aku beri judul Shinkansen o Tsuikyu artinya Mengejar Shinkansen. Aku ceritakan awal mula aku bertemu dengan Keiko-chan, hingga kemudian aku berbuat kesalahan. Aku ingin menebusnya dan kutunjukkan kepada semuanya wajah Keiko. Banyak respon yang mendukungku, ada yang bilang aku kekanakan. Tapi aku tak peduli. Kuharap dengan video ini Keiko-chan bisa mengerti dan aku benar-benar bersungguh-sungguh. Kanon-chan membantuku untuk menyampaikan maksudku kepada Keiko. Semoga Keiko membaca pesanku.

Dua hari yang lalu, mau ke Jepang aku tak ada uang. Jelas, aku tak akan bilang kepada ayah kalau aku butuh uang ke Jepang. Aku sempat bingung untuk mencari uang. Andika katanya akan membantuku tapi dia juga nggak punya uang. Aku hanya punya uang sedikit di tabungan. Itu tak bakal cukup untuk perjalanan pulang pergi ke sana, apalagi sampai bertahan hidup. Di depanku sekarang ada beberapa lembar uang seratus ribu, selembar lima puluh ribu dan beberapa uang receh. Aku punya uang dollar tapi cuma 5 dollar. Dan uang seratus Yen. Kupandangi uang itu. Bertahan hidup dengan uang segini, mana bisa? Harus kerja apa aku agar bisa sampai ke Jepang? Kupandangi koleksi-koleksiku. Saat itu aku tak pernah tahu kalau itu adalah hari terakhir aku akan berpisah dengan mereka.

Mengejar ShinkansenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang