Cowok baik emang terkenal setia, penyayang, dan gak suka yang macem-macem.
Gue punya temen. Temen gue ini juga seorang vocalis dan seorang dokter. Sama kayak gue. Bedanya, dia nyanyi untuk terkenal. Biar masuk tipi katanya. Beliau ngeband juga buat ngejer fashion. Kalau gue nyanyi buat cari duit.
Wajar sih dia ngejer fashion, soalnya duitnya banyak. Lulusan kedokteran dan dokter pula. Sementara gue? Buku pelajaran ajah gue udah lupa bentuknya gimana. Padahal kan bentuknya gitu-gitu ajah ya? Iya, Bunder.
Nama temen gue ini Raja. Tapi tidak bermahkota. Tidak mengenakan jubah, tidak pakek sambel, juga tidak pakek saos. Bukan juga seorang Raja yang ada di cerita-cerita sejarah SMP kita. Raja yang satu ini cowok biasa dengan perut menganga keluar. Perutnya buncit. Buncit bukan karna makan uang rakyat, tapi buncit karena makan nasi. Iya, kebanyakan makan.
Kisah Raja-raja jaman dulu menggambarkan kalau raja punya banyak selir. Dayang-dayang di kanan-kiri ngipas-ngipasin perutnya. Ngasih anggur dengan terpaksa. Si Raja yang satu ini beda, dia cowok setia. Punya satu orang Cewek. Namanya Vicky.
Sebenarnya gue dan raja masih ada ikatan saudara. Soalnya dia satu marga sama gue. Dengan kata lain gue juga punya darah keturunan Raja. Hahaha....
Sanking setianya sama tuh cewek, si Raja gak berani ngapain-ngapain. Disuruh apa aja sama ceweknya mau. Di perintah, di buly, pokoknya diperbudak deh.
Benar, gue sepikiran sama loe semua, dialah Raja yang tertindas. Cowok dibawah ketiak ceweknya. Asem sih, makanya gue heran betah banget tuh anak.
Pernah suatu kali gue ngajarin dia pendidikan yang sesat. Selingkuh. Maksudnya biar otaknya kebuka untuk berbuat jahat.
"Bro. Loe mau gue kenalin sama temen gue gak? Cewek. Mantep deh." Bujuk gue penuh Dosa.
Raja celingak-celinguk. Ngelihat sekeliling. Mungkin dia berfikir ceweknya ada dibelakang dia sambil bawa-bawa pemukul kasti.
"Cantik gak?" Respon Raja. Sepertinya dia akan tergoda.
"Cantiklah. Gak mungkin nenek-nenek bau tanah kuburan gue sodorin ke elo." Gue meyakinkan.
Si Raja yang lagi nyetir mikir bentar, terus ngomong "masih single bro?"
Yes. Akhirnya dia masuk perangkap gue. Perangkap setan nyari temen.
"Single bro! Gimana? Mau ya. Buat selingan ajah." Gue mainin mata.
Hape Raja ngejerit hebat. Ternyata panggilan dari Vicky, bos besar dalam kehidupannya.
Sewaktu gue denger raja ngejawab telfon Vicky, gak banyak kalimat yang bisa di ucapkannya. Cuma: iya, iya, dan iya. Atau: baik aku jemput kamu. Dilanjutkan 'iya' yang memakai echo.
Habis nelfon dia bergumam lemes. Gue ngeliatin heran. Bertanya ke dia kenapa lemes dan lunglai. Rupanya karena dia disuruh jemput ceweknya pulang ngampus. Yahh... itulah susahnya jadi cowok. Setiap hari harus ngelakuin apa yang cewek mau. But, menurut gue. Cewek Raja itu jadi manja karena dia sendiri yang buat. Apa-apa diikutin. Jadinya gitu, merajalela.
"Kenapa bro?" Gue nanya. Pura-pura gak ngerti beban dalam hidupnya.
"Huf. Gapapa. Itu, Vicky minta jemput." Raja ngejawab. "Eh loe temenin gue ya, jemput Vicky." Sambungnya.
"Yaelah... elo. Yodah deh." Gue sewot. Gue lalu melanjutkan "gimana cewek tadi?"
"Gak deh. Gak dulu." Jawabnya.
Rencana gue gagal. Rencana buat ngejerumusin anak orang ke lembah hitam.
"Eh... tapi kalau ada Janda gue mau dong." Raja nyengir-nyengir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Skizofrenia
RomanceRea, adalah seorang cowok yang berprofesi sebagai penyanyi keliling. Iya, kayak topeng monyet memang. Tapi itu adalah nama gue dan pekerjaan gue. Gue manusia, bukan monyet. Secara tampang sih gak jauh beda. Jidat gue adalah salah satu objek yang pal...