Tahukah kamu?
Seseorang yang terlihat dalam bahaya, sebenarnya bisa menjadi sangat berbahaya.
"911, apa keadaan darurat anda?" terdengar suara seorang wanita dari sabungan telepon umum.
"Ah, iya, terjadi penembakan. Seorang pria paruh baya, e-entahlah, dia memakai topi dan jaket hitam. Dia membawa pistol. Kumohon, cepatlah datang!" aku memohon dengan suara tinggiku yang kekanakan, sesekali tersandung oleh kata-kataku sendiri.
"Baik, Nona, kami perlu anda untuk tetap tenang. Anda menelepon dari telepon umum, di perempatan jalan East dan Main. Benar?" suara wanita itu mencoba menenangkanku ang bertingkah sebagai gadis kecil histeris.
"Y-ya, kumohon, cepatlah datang. Kumohon. Dia membawa senjata dan aku tak tahu harus apa lagi!"
"Nona, tenanglah. Beritahukan nama anda---"
Sebelum wanita itu sempat menyelesaikan kalimatnya, aku mengembalikan gagang telepon ke tempatnya semula. kuangkat lagi, lalu kujatuhkan gagangnya, membiarkannya menggantung sementara aku keluar dari phone booth itu.
Aku meraih tasku, lalu beranjak ke sebuah perempatan jalan. Seorang pria beruban dengan sebuah gelang merah di pergelangan tangannya terlihat sedang menunggu taksi. Aku berjalan mendekatinya.
"Maaf," aku menggumam padanya.
"Ada yang bisa kubantu?" pria itu mendongak ke arahku. Namun matanya membulat dan dia terlonjak ke belakang begitu melihat sepucuk pistol yang kukeluarkan dari tas.
"Tolong aku," aku menempelkan benda itu ke pelipisku. Air mata segera berlinang di pelupuk mataku. "Seseorang harus mati hari ini. Harus. Kumohon, tolong aku. Aku tak tahu harus bagaimana lagi."
Pria itu menjatuhkan ponsel dari tangannya dan mencoba meraih pistol dari tanganku. "Nak, kau tak perlu melakukan ini."
"Tapi seseorang harus mati!" Aku berteriak histeris. Badanku bergetar hebat.
"Tapi tidak harus kau, bukan? Ayolah, kau masih punya masa depan. Berikan benda itu padaku." Pria itu mengulurkan tangannya padaku, berusaha meyakinkanku untuk memberikan pistol ini padanya.
Aku berhenti bergetar. Pria itu terpaku padaku.
Aku mendongak dan tersenyum manis.
"Kalau begitu, Sir," aku menodongkan pistol itu ke kepalanya, "tolong selamatkan aku."
Terdengar suara tembakan.
"Gantikan posisiku dan tinggalkan dunia ini untukku."
Ini pesan untukmu.
Berhati-hatilah dengan mereka yang tidak berhati-hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Thoughts
HorrorHati itu... Apa? Manusia ingin hidup dengan tenang. Meskipun begitu mereka mencuri, menipu, berbohong, korupsi, menjerumuskan orang lain. Sebagian menyelamatkan yang tertindas, sebagian yang lain justru membantu orang yang menjerumuskan. Apa arti ny...