Kisah Malaikat Kematian (The Letter)

15 2 0
                                    

Justin tersayang,

Maafkan Ibu karena semua harus berakhir seperti ini. Kita telah memiliki banyak kenangan bersama, bukan begitu? Kenyataan memang pedih, namun engkau harus menjalaninya dengan tabah. Menolong orang lain jauh lebih penting daripada menolong hasrat sendiri. Ibu tahu, kehidupanmu akan berubah setelah Ibu pergi, tetapi percayalah, Ibu akan selalu menjagamu. Engkau tahu kebenarannya, itulah yang penting. Harta benda Ibu akan dilimpahkan padamu; tapi bukan itu yang penting, bukan? Hal terpenting adalah bahwa Ibu menyayangimu. Itu adalah kebenaran, dan kau tahu itu. Engkau akan menjadi orang hebat, Justin; Ibu tahu itu.

Untuk Ayah dan Ibu, maafkan aku karena mendahului kalian. Ini bukan salah Justin. Seharusnya aku mendengarkan nasehat kalian untuk tidak menerima undangan ini. Seharusnya aku mempercayai kalian. Karena itu, janganlah membuat kesalahan yang sama dengan tidak mempercayaiku. Aku baik-baik saja, percayalah.

Terima kasih telah menempatkanku dalam dunia ini. Aku mendapat banyak kenangan indah, dan aku takkan menukarnya dengan apapun. Aku bersyukur dengan sepenuh hati. Bimbinglah Justin seperti kalian membimbingku. Aku yakin kalian akan menjadi pengajar yang hebat. Dan kumohon, apapun yang terjadi nantinya, aku ingin kalian tahu bahwa aku menikmatinya.

Selamat tinggal. Semoga kalian bahagia!

Manusia yang sangat beruntung,

Jane Finn.

...

..

.

I don't know how to write a letter, okay? ;-; Oh, and this story should have a happy ending, so you know how this will end. Right?

Psycho ThoughtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang