Awkward

92 12 0
                                    

"Saya akan memberikan tugas kelompok. Satu kelompok terdiri dari 2 orang," ucap wanita muda yang cantik itu, namanya Bu Maya, guru geografi.

Daniel -si playboy kelas teri- tiba-tiba berdiri dan berseru, "Buu, saya mau sekelompok sama ibu aja deh! Biar bisa berduaan gitu."

Gumpalan kertas dan botol plastik langsung terbang ke arah lelaki kurus kering itu.

"Dasar playboy cap kampung!"

"Woi, jangan curang donk!"

"Huuu, inget diri!"

"Ngaca woi, ngaca!"

Vella hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat kejadian itu. Vella jadi kasihan melihat Bu Maya yang selalu digodain anak-anak SMA Bintang. Yah, derita guru muda, cantik lagi!

Tidak sengaja, dia melihat Raka yang juga sedang tertawa. Jantungnya langsung berdetak kencang. Ini pertama kalinya dia melihat Raka tertawa lepas dari dekat. Dia langsung memalingkan wajahnya. Bisa kena serangan jantung kalau begini caranya!

Setelah beberapa menit berlalu, kelas akhirnya kembali aman dan tentram. Bu Maya pun kembali melanjutkan penjelasannya. "Saya lanjutkan. Seperti yang saya bilang tadi, silahkan buat kelompok yang terdiri atas dua orang. Masing-masing kelompok akan membuat satu peta dunia."

Vella mencatat segala hal penting yang keluar dari bibir tipis Bu Maya. Setelah selesai menjelaskan segala sesuatu, Bu Maya memperbolehkan kami untuk membentuk kelompok. Vella hanya diam di kursinya sambil mencoret-coret halaman terakhir buku tulis geografinya. Dia itu termasuk anak yang sulit beradaptasi, karena itulah walaupun sudah seminggu berada di SMA Bintang, dia masih belum dapat teman.

Tiba-tiba, sebuah meja menabrak mejanya. Dia langsung menoleh dan tersentak saat melihat Reynaldo sudah duduk tepat di sampingnya.

"K-kenapa?" tanya Vella dengan gugup.

"Yang lain udah punya kelompok, jadi aku sama kamu ya," jawab Reynaldo dengan mudahnya.

Bagaimana bisa? Biasanya Reynaldo selalu selalu bersama Raka! Lehernya langsung berputar dan dengan mudah menangkap sosok Raka. Lelaki itu sedang duduk berhadapan dengan gadis yang rambutnya dikuncir kuda. Siapa ya namanya? I... Ina? Ijah? Eh, itu sih ga mungkin. I... I... Icha! Iya, Icha!

Vella terus memerhatikan kedua orang yang berada cukup jauh darinya. Icha mengatakan sesuatu dan kemudian tertawa, memperlihatkan gigi-giginya yang putih mengkilap, seperti yang ada di iklan pasta gigi di TV.

Sedikit rasa iri timbul di hatinya. Beruntung banget bisa sekelompok sama Raka. Tapi kemudian dia langsung menngeleng keras-keras. Masih ada masalah yang harus dia selesaikan lebih dulu. Ya, Reynaldo.

***

Sudah berapa lama dia tidak datang ke rumah ini? Rumah bercat abu-abu itu merupakan tempat yang paling sering dia kunjungi... dulu.

"Ma, aku pulang." Reynaldo membuka sepatu hitamnya. Vella pun melakukan hal yang sama dan membuntuti Reynaldo yang sudah masuk lebih dulu.

Semuanya masih sama. Letak barang-barangnya masih sama persis seperti yang ada di ingatannya. Saat dia sedang bernostalgia, tiba-tiba sosok yang dia kenal keluar dari dapur.

"Wah, Vella! Ya ampun udah lama banget Tante ga ketemu sama kamu!" Wanita paruh baya itu langsung memeluknya dengan erat.

"Aku juga kangen banget sama Tante Rahma," balas Vella dengan jujur. Dia memang benar-benar rindu pada ibunya Reynaldo.

Saat dia masih bersahabat dengan Reynaldo, hampir setiap hari, setelah pulang sekolah, dia akan 'transit' ke rumah Reynaldo. Tante Rahma juga selalu menerimanya dengan senang hati. Hari-hari itu merupakan hari-hari yang sangat menyenangkan. Yah, tapi sejak kejadian "itu", dia tidak bisa datang lagi ke rumah ini.

Setelah sedikit berbincang-bincang dengan Tante Rahma, akhirnya Vella pun naik ke lantai atas dan melihat Reynaldo sudah mulai menyiapkan alat dan bahan yang mereka perlukan. Pensil warna, spidol, kertas gambar, peta, semuanya tergeletak di atas meja kaca. Vella duduk bersila di depan meja itu dan mulai menggambar sketsa pulau-pulau itu.

30 menit berlalu, tapi yang sejak tadi terdengar hanya suara goresan pensil. Keduanya sama-sama tidak mengeluarkan sepatah kata apapun. Mau membicarakan apa mereka juga bingung. Benar-benar awkward!

---

Ziwa's note:

Selesai deh part ini! Gimana cerita part ini? Silahkan kasih VOTE dan COMMENTnya ya! Ziwa bales kok! ^^

Thank You!

TrilationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang