Entah dapet hidayah apaan akhirnya dinext wkwkwk
Enjoy^^****
"Fuck!" Umpat Calum.
Aku sungguh tidak mengerti apa yg akan Calum lakukan padaku."Mr. Cowell?" Ucapku menatap Mr. Cowell dari kejauhan. Kulihat dia berjalan mendekat. Ya, dapat terlihat dari wajahnya. Dia sedang marah.
"Apa yang kalian lakukan?! Ini masih pagi! Dan kalian sudah melakukan kegiatan tidak pantas! Kalian berdua ikut keruangan saya!" Bentak Mr. Cowell dihadapan kami berdua dan itu membuatku tersentak. Mr. Simon Cowell adalah kepala sekolah disini. Selama ini dia sangat baik dan ramah padaku, i mean semua murid disini.****
At Mr. Cowell's room."Jelaskan apa yg akan kalian lakukan tadi." Ucap Mr. Cowell yg kurasa sedikit lebih tenang.
"Uhm.. sebenarnya tadi aku ke kantin untuk mengerjakan tugas dari Mr. Cisco yg belum kuselesaikan. Lalu Calum datang dan dia menawariku bantuan. Tapi aku menolaknya. Lalu dia bertanya kenapa mataku sembab. Dan aku bercerita sedikit tentang... uhm.."
"Tak apa ceritalah." Ujar Mr. Cowell seraya tersenyum manis padaku.
"Ya, aku bercerita sedikit tentang Harry pada Calum. Lalu aku menangis dan Calum memelukku. Tiba tiba saja Calum mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga hidung kami bersentuhan. Aku sudah menanyakan kau akan melakukan apa. Tapi Calum tidak menjawabnya malah semakin mendekatkan wajahnya lagi dengan mengeluarkan senyuman smirk-nya hingga kau datang." Ujarku dengan polosnya. Tanpa kusadari. Sedari tadi Calum menatapku terus menerus dengan tatapan mengerikannya.
"Calum! Apa yg akan kau lakukan pada Kate?"
"Bukan urusanmu." Jawab Calum dingin. Sungguh aku tak pernah melihat Calum sedingin dan se-mengerikan ini."Calum! Cepat jelaskan!"
"Okay. Aku hanya ingin merasakannya. Dia terlihat sangat polos." Ucap Calum dengan santainya.Eh? Apa maksudnya merasakannya? Sungguh aku tidak mengerti apa yg mereka bicarakan-_- tapi terlihat dari raut wajah Mr. Cowell. Dia sedang menahan amarahnya dan mencoba untuk bersikap sabar.
"Baiklah. Apa yg keponakanku lakukan kepadamu sehingga membuat matamu sembab begini?"
Eh? Aku tidak salah dengar? Keponakan? Siapa?
"Eh? Keponakan? Maksudmu H-harry?" Ucapku gugup.
"Oh-! Iya pasti kau belum mengetahui kan? Iya memang Harry adalah keponakanku. Well, apa yg dia lakukan padamu?"
Aku hanya diam menunduk dan melirik Calum dan Mr. Cowell secara bergantian. Mr. Cowell seolah mengerti maksudku langsung menyuruh Calum untuk meninggalkan ruangannya. Calum meninggalkan ruangan Mr. Cowell dengan seringaian mengerikannya dan dengan berjalan gontai menuju daun pintu yg terbuat dari kayu jati itu."Maaf Mr. A-aku menyukai-nya. Dan kemarin saat aku membeli makanan di restoran dekat rumahku. Aku nelihatnya sedang berdua dengan Naomi-sahabatku. Aku tau ini menggelikan, dimana seorang anak yg masih sekolah sudah memikirkan pasangan. Hehe" Jelasku sambil mengeluarkan cengiran kuda ku.
"Astaga Kate. Tak apa aku juga seperti itu dulu. Sama sepertimu. Ya, di highschool juga aku menemukan cinta pertamaku." Ujar Mr. Simon dengan terkekeh.
"Uhm.. kurasa Harry juga menyukaimu Kate. Kulihat Harry semakin protective padamu." Ucap Mr. Cowell yg membuatku terlonjak kaget karena ucapannya baru saja."Ugh eh? T-tidak mungkin Mr. Dia sudah mempunyai Taylor." Ucapku sambil menunduk. Tapi kenapa jadi membahas percintaan,eh?
"Kau tau, Harry tak pernah menyukai Taylor sedikitpun. Tipe Harry bukan seperti Taylor yg genit seperti itu. Itu malah membuat Harry jijik melihatnya. Dia selalu bercerita padaku tentangmu."
Ugh? Mimpi apa aku. Aku masih sibuk mencerna perkataan Mr. Cowell tadi.Teet.. teet..
"Well, kau harus ke kelas Kate. Sampai jumpa!" Ucap Mr. Cowell yg membuyarkan lamunanku.
"Uh? Eh iya aku permisi, sampai jumpa!" Jawabku sambil tersenyum kikuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
16. / H.S
Fanfictiondiscontinued, sorry x. Murid baru. Memang sangat tidak menyenangkan jika menjadi murid baru disekolah yg bisa dibilang besar. Tidak punya teman. Itu yg aku takutkan. Hingga akhirnya aku bertemu dengan seniorku. Tampan? Famous? sangat. Bahkan seluru...