Chapter 13

96 13 12
                                    

"Berhenti memaksanya, bung."

"H-harry?"

Harry? Bagaimana bisa ia disini? Sedangkan aku tidak memberitahu tujuan Brooklyn akan membawaku kemana. Setidaknya aku berterimakasih padanya karena ia datang di waktu yg tepat.

Tubuh besar Brooklyn perlahan mundur dan menambah jarak dariku. Perlahan ia menolehkan wajahnya pada Harry. Terlihat kemarahan yg semakin memuncak di wajahnya.

"Oh hey, bagaimana kabarmu Harry?" Sapa Brooklyn dengan senyum liciknya.

Author's POV

Tanpa membalas sapaan Brooklyn, Harry melayangkan sebuah pukulan ke arah pipi kiri Brooklyn dengan cepat. Dan Harry kembali meninju bagian hidung dan bibir Brooklyn, sehingga Brooklyn banyak meneteskan darah.

"Jangan pernah dekati Kate lagi kau brengsek!"

Pergerakan Harry semakin menjadi jadi. Emosi yg selama ini terpendam di lubuk hatinya sudah terluapkan pada Brooklyn yg kini sedang meringis kasakitan akibat pukulan Harry yg sangat keras. Dengan gontai, Brooklyn mencoba berdiri dengan sisa tenaga nya.

"Tidak sebelum aku mendapatkannya."

Darah mengalir dari bibir Harry setelah Brooklyn melayangkan pukulan kerasnya diperut dan wajah tampan Harry.

"Harry! Brooklyn! Enough! Kumohon hentikan ini!" Teriak Kate dengan sedikit terisak dan menutup mulut dengan kedua tangannya.

Dengan langkah gontai, Harry merangkul bahu Kate dan berjalan pergi menjauh dari Brooklyn yg sedang menatap kepergian mereka dengan tatapan yg tidak bisa diartikan.

"Lihat saja, Styles."

Harry's POV

"Harry, ka--kau tidak perlu melakukan semua ini untukku..."

"Tidak Kate. Kau argh! Sudah kubilang apa?! Jangan bepergian dengannya! Tapi kau.. argh sudahlah!"

Kau bodoh Kate kau bodoh bodoh! Bisa bisa nya ia mengatakan itu sedangkan jika aku tidak menghajarnya pasti kalian tahu apa yg akan terjadi selanjutnya.

"Maafkan aku Harry.." ucapnya lirih dan menunduk.

"Atas dasar apa kau meminta maaf?! Sudah kukatakan sebelumnya jangan dekati dia! Tapi apa yg kau lakukan?! Kau tidak mendengarkanku!"

Ucapku dengan meremas kedua bahunya dan menghadapkannya ke arahku. Aku membuatnya menangis sedangkan aku tidak tahu cara mendiamkannya astaga.

"Hey Kate.. maafkan aku. Kumohon berhentilah menangis astaga maafkan aku.."

Suara tangisan Kate semakin keras dan bisa kurasakan bahunya bergetar. Astaga bagaimana ini?
Dan aku pun memutuskan untuk memeluknya seerat mungkin dan mengusap punggungnya secara teratur. Mencoba mengontrol emosiku sebaik-baiknya. Mungkin saja ini berhasil.

"Maafkan aku jika aku membuatmu menangis Kate. Tapi menangislah jika itu akan membuatmu tenang. Aku tetap disini."

Tak lama aku merasakan ia membalas pelukanku dan ia mendongakkan kepalanya untuk menatapku.

"Terimakasih H-harry.. a-aku.. maafkan aku yg membuatmu seperti ini. Maafkan aku karena aku tidak mendengarkan perkataanmu.. maafkan aku.." ucapnya dengan menunjuk luka di bibirku. Air mata kembali mengalir dari mata indahnya.

"Tidak apa Kate. Aku rela melakukan ini semua untuk orang yg sangat kusayangi.."

"A-apa orang yg kau maksud itu aku?"

"Bukan kau. Taylor."

Ia mulai merenggangkan pelukannya terhadapku dan sedikit menunduk. Tetapi aku tetap mendekapnya dalam pelukanku. Terlihat wajah sedih dan kecewanya sangat lucu astaga.

"Tentu saja kau Kate. Kau bodoh sekali, tidak mungkin aku menyayangi nenek sihir itu."

Terdengar suara tawa lepasnya yg khas itu. Dan ia tertawa sambil memukul pelan dadaku dengan kedua tangan mungilnya dan tak lupa masih dengan berlinang air mata.

"Ahahah! Kau.. kau mengerjaiku hahah! Astaga nenek sihir haha."

"Hey hey sudah berhentilah tertawa. Kau tahu, aku disini sudah seperti menemani orang kesurupan."

Matanya langsung tertuju tajam padaku selama beberapa saat. Dan seketika tawanya pecah kembali. Uh ada apa dengan bocah ini? Atau memang benar ia kesurupan?

"Kenapa kau tertawa lagi? Bukannya marah tapi kau malah tertawa."

"A-aku sedang membayangkan saja. Bagaimana jika kau benar benar menemaniku saat aku kesurupan. Wajahmu pasti terlihat seperti orang idiot yang kebingungan Harry! Haha.."

"Hmm.. Idiot begini aku tetap tampan kan?" ucapku menggodanya dengan menaik turunkan alisku. Dan kalian tahu apa yg terjadi? Pipinya memerah!

"Haha katakan saja aku tampan Kenapa susah sekali astaga. Kau tahu? Pipi mu sudah seperti tomat segar yang ada di supermarket Kate!" kini berganti tawaku yg pecah karena reaksinya dan mencubit kecil kedua pipi chubby nya.

"Hey sudah ayo kita pulang dan segera obati lukamu itu." katanya dengan menangkup pipinya menggunakan kedua tangannya.

"Berusaha mengalihkan, eh?" ucapku menggodanya lagi.

"Harry berhentilah menggodaku!" katanya sambil memukuli lengan kananku dan kembali kami tertawa setelah sebelumnya.

***

"Aww!!"

"Tahan sedikit Harry. Pasti kau bisa."

"Kate.. sudah henti--Aw!"

Setelah beberapa saat yg lalu kami sampai di rumah Kate yg kebetulan sedang kosong. Mom dan dad Kate sedang menghadiri pesta makan malam dengan teman lama dad nya. Kate dengan telaten mengobati luka luka yg terlihat di sekitar wajahku. Aku terus menatap wajah cantiknya yg tampaknya sedang kesal menanganiku. Kesempatan untuk menggodanya!

"Aw Kate pelan pelan, duh. Itu saki--Aw!"

"Kate, hentikan.."

"Diam atau kurobek mulutmu."

Baiklah baiklah aku akan berhenti menggodanya kali ini. Ia benar benar kesal padaku.

"Kejam sekali." Gumamku

"Aw! hey kenapa kau menekannya?!"

"Kalau aku orang yang kejam aku tak akan mengobatimu seperti ini bodoh! Lakukan sendiri!"

Lalu ia meninggalkanku.

Gawat! Aku harus mengejarnya.

Bersambung..
******************

PIBESDE BEBEP HARRY KU CHAYANK!!! MOGA MAKIN CURLY CUTIE SEXY :V *tbtbmunculdiotak*
RAMBUT LO MAKIN PANJANG MAKIN SEKSEH LO ANJENG. BIBIR LO MERAH BANGET PEN GUA APAIN AJA ITU BIBIR.

Longlast w/ Kendall babe.</3 *hiks*

OKEH SAPA YG UDAH NONTON MV HISTORY?! SAPA YG UDAH NONTON PILLOW TALK?! IH ANJER SEDIH GUA.

btw pillow talk hot ugha pideonya :'v

Tweet barunya Zayn ke Gigi, anjeng itu nyindir Perrie apa gimana yak?:3

Btw HAPPY BORN FREDDIE TOMMO! AAA IMOET BANGET :v

Udah ah bacodh :')

All the love. S xx

16. / H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang