Hantu Fall In Love

Daud: Pengagum rahasia

Akhir-akhir ini tepatnya Enam bulan terakhir semenjak Ify memutuskan untuk menolakku dan memilih menyukai manusia, melamun menjadi hobiku, aku tak tahu, apakah gila menjadi masa depanku? Oh, tidak, tidak tentu saja itu bukan pilihan, aku harus waras, biar suatu saat jika saja mata hati Ify sudah menemukkan jalan yang benar karena kurasa Ify sekarang sedang tersesat dan kebingungan kemana jalan yang benar itu -mencintai manusia adalah hal yang salah dan bukan termasuk jalan yang benar, karena ia hantu, hantu ya harus dengan hantu saja misalnya Ify denganku yang sesama hantu, dunia mereka kan berbeda, itu versiku, aku akan berdampingan dengan Ify, heemzzz membayangkannya saja sudah membuat aku tersenyum.

Aku akui aku sering sekali menyepi di tempat-tempat bersejarah di dunia hantu ini untuk melamun, merenungi nasib, kenapa Ify menolak cintaku? Apa yang salah dan apa yang kurang? Aku rasa aku tampan, bahkan aku di akui sebagai orang tertampan di dunia hantu ini oleh masyarakat hantu, tapi kenapa Ify tidak mencintaiku? Hal ini membuat aku sangat prustasi sekali. Kemarin aku baru menyepi di sungai Cinta, sebenarnya aku berharap menyepi di sana ada keajaiban yang datang -Tiba-tiba saja tanpa sengaja aku dan Ify bertemu, kan nanti kita akan jodoh, menurut kepercayaan di sini kan seperti itu, tapi, hasilnya NIHIL yang ada aku malah bertemu dengan Malvin, si hantu yang selalu bangga dengan cara meninggalnya yang katanya unik, tapi menurutku sama sekali tidak dan sialnya lagi, dia malah pamer padaku yang jomblo kalau dia sudah punya pacar, hah, itu membuat aku terpojok, mengenai siapa yang jadi pacarnya aku rasa bukan urusanku, TAPI AKU KALAH START DARI ALVIN, masa aku yang dijuluki hantu tertampan kalah sama Malvin Andrean yang ketampanannya sangat jauh di bawahku, TIDAK, INI TIDAK ADIL.

Puk

Tiba-tiba sesuatu terjatuh di hadapanku, sebuah daun lontar, aku mengernyit seperti surat? Ya, karena ini bukan dunia manusia tentu saja di sini tidak ada kertas HVS, bookpaper dan sebagainya, daun Lontar diibaratkan sebagai sarana untuk surat kalau di dunia manusia biasanya menggunakan kertas.

Tunggu, tunggu, kenapa ada surat jatuh ke hadapanku ya? Untukku? Atau si pengirim salah sasaran? Jelas-jelas di sini tidak ada hantu yang lain kecuali aku, sendiri, merana and ALONE (AH! Sama saja tuh!).

Pelan-pelan aku mengambilnya lalu kubaca dengan hati-hati.

HAH! Aku.. Aku... Tercengang membaca isi surat yang kini ku genggam, syok, speechless, tak percaya, kaget dan bingung juga, kok bisa? Ini asli, suaratnya? Membuat aku tersenyum tak menyangka.

Ternyata selama ini, di sana entah di mana keberadaannya terdapat satu jiwa perempuan yang menyukaiku, bolehkah aku berharap?

'Daud, kamu tahu kenapa bintang di langit jumlahnya berkurang satu? Karena ternyata bintangnya jatuh ke bumi, ke hatiku tepatnya dan itu kamu'

Apa, Bintang? Aku seperti Bintang? Benarkah? Aissshhhh siapa sih pengirim surat misterius ini? Isinya benar-benar membuat aku melayang, so sweet. Mungkin saking tampannya aku, dan orang ini –pengirim surat, juga menyadari kalau aku memang tampan, oh my god, benarkah ini? Mimpikah aku? Kalau iya, aku mohon, jangan bangunkan aku dari mimpi indah ini, sungguh hatiku bersorak gembira.

Aku menoleh kekiri kekanan, kosong, tidak ada orang, siapa sih yang ngirim nih surat bikin aku nge fly ke langit ke tujuh.

"Aish, ini surat buat bunga di taman hati gue pada mekar, gue tersanjung, siapa yaa? Gue penasaran ckck." aku mendumel tak jelas, sambil terus ku perhatikkan surat yang ada di genggamanku, sesekali aku cium surat tersebut.

Duh, haruuummm, harumnya harum apa? CINTA DONG!

Seneng banget woy! ternyata ada juga orang yang mengagumiku.

Mulai sekarang aku harus bertekad, aku tak akan murung lagi karena cinta, jika Ify tak bisa menatapku, aku yakin Tuhan sudah menyiapkan yang lebih baik untukku dan itu bukan Ify.

Saatnya MOVE ON, UD, FIGHTING!!! Semangatku dalam hati.