*Anne's POV*
Aku menunggu di dekat pintu keluar karena tak diizinkan masuk. Para penjaga itu tidak mau percaya padaku jadi aku harus menunggu di luar. Seharusnya pesawatnya sudah datang 20 menit yang lalu, tapi tidak ada tanda-tanda kedatangannya. Aku mengecek lagi jam tanganku ketika beberapa gadis berbisik-bisik dengan volume suara yang bisa membangunkan seluruh kota.
"Apa kau yakin itu Thomas?" tanya gadis berambut pirang.
"Ya aku sangat yakin! Dia tadi beberapa kali berfoto dengan fansnya!" jawab gadis satunya.
Mereka berlalu melewatiku sembari terkikik senang. Aku mengeluh pelan lalu berjalan kembali menuju penjaga keamanan yang tadi tidak mengizinkanku masuk.
"Dengar Mr. Security, aku adalah Julianne Windsor, anak dari Sir Nicholas Windsor dan hari ini aku ingin menjemput temanku di dalam sebelum dia dimakan oleh gadis-gadis remaja. Kau tak mau tentunya jika ayahku harus terlibat bukan?" tanyaku dengan nada menggertak.
"Oh yang benar saja! Aku sudah bilang kau tidak boleh masuk karena kau tidak memiliki tiket. Jadi sekarang aku memintamu untuk duduk kembali di tempatmu tadi dan menunggu temanmu itu!"
Dengan kesal aku kembali duduk di tempat semula. Aku mengeluarkan iPhoneku lalu menelepon Thomas, memintanya untuk sekali saja tidak terlalu baik terhadap para fans.
"Hei Anne! Apa kau– "
Suara Thomas terdengar namun aku segera memotongnya.
"Dengarkan Tuan Seribu Fans! Aku sudah berada di luar selama satu jam dan kau tak kunjung keluar. Para penjaga tak mengizinkanku masuk karena ya Tuhan aku ini sahabatmu! Jadi cepatlah atau aku akan pulang."
"Baiklah Princess, aku datang."
Aku menunggu lagi selama 5 menit ketika rambut pirang Thomas terlihat berjalan mendekatiku. Dia tersenyum ketika melihatku. Aku berlari ke arahnya lalu memeluknya. Thomas balas memelukku.
"Well, kau tidak bertambah tinggi dan masih seperti anak kecil." ucap Thomas sembari tertawa.
"Kau hanya tidak bertemu denganku selama 3 bulan Thomas, apa yang kau harapkan akan berubah?" tanyaku dengan nada kesal.
"Oh ayolah, aku tak mau bertengkar denganmu. Aku kelaparan dan jika kita tetap disini, aku bisa mati karena lapar."
Aku tertawa mendengar ucapan Thomas. Kami berjalan menuju mobilku setelah sebelumnya berpamitan dengan manajer Thomas. Mr. Brad menunggu kami dengan sabar di depan mobilku.
"Hai Mr. Brad!" sapa Thomas.
"Halo Thomas, senang bertemu denganmu lagi. Shall we?"
Mr. Brad membukakan pintu untukku dan Thomas lalu memasukkan seluruh barang-barang Thomas ke bagasi. Sepanjang perjalanan Thomas tertidur. Aku hanya bisa mendengarkan musik dari iPodku. Mr. Brad mengantarkan kami menuju rumah Thomas di kota London sebelum akhirnya mengantarkanku pulang.
"Bangun sleepyhead, kita sudah sampai di rumahmu dan Ava sangat ingin memelukmu." ucapku sembari menggoyangkan badan Thomas.
Thomas terbangun lalu mengerang pelan. Rambutnya sekarang berantakan dan wajahnya masih terlihat sangat mengantuk.
"Terimakasih telah membangunkanku di tengah mimpi indahku Anne."
Aku tertawa lalu berjalan keluar untuk menemui Ava, adik Thomas. Ava memelukku dengan sangat erat.
"Kemana saja kau Anne? Aku sudah lama tidak melihatmu mampir!" ujar Ava setelah melepaskan pelukannya.
"Max memaksaku untuk ikut dengannya padahal aku sudah menolaknya. Bagaimana kabarmu?"
"Aku baik-baik saja Anne. Lain kali jika tidak bisa berkunjung tolong beritahu. Mum dan Dad sudah khawatir kau tidak mau makan malam bersama mereka lagi."
Aku tertawa mendengar ucapan Ava. Dia terkadang cemas berlebihan.
"Aku janji aku akan memberi kabar. Nah aku kesini untuk menyerahkan tukang tidur yang selalu lapar."
Thomas membawa kopernya masuk lalu kembali keluar, menemuiku dan Ava yang masih berdiri di depan pintu rumah mereka. Ava tertawa mendengar ucapanku sedangkan Thomas hanya heran.
"Apa yang kalian bicaarakan?" tanyanya heran.
"Bukan apa-apa. Nah aku dengan senang hati mengundang kalian untuk makan malam di rumahku besok. Bagaimana? Sebelum Tuan Sibuk ini kembali sibuk dengan apapun itu di dunianya." tanyaku pada mereka berdua.
"Aku ingin sekali datang namun besok malam aku sudah memiliki janji. Aku yakin Thomas akan dengan senang hati datang," jawab Ava.
"Aku akan datang karena Anne akan membunuhku jika aku tak datang."
"Bagus sekali! Aku akan menjemputmu kalau begitu?" tanyaku pada Thomas.
"Aku ini laki-laki dan sudah besar Anne, aku akan mengendarai motorku."
Aku tersenyum pada Thomas, memberitahunya bahwa aku hanya bercanda karena wajahnya nampak gusar. Setelah berpamitan, aku pulang diantar oleh Mr. Brad. Aku senang karena akhirnya sahabatku bisa kembali dari rutinitasnya yang sangat padat.
*****************************************************************************************************
Hai! Jadi di cerita ini Thomas tetaplah seorang aktor dan bermain di The Maze Runner. Hope you like it guys xxx
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated ➡ Thomas Brodie Sangster (Book 1)
ФанфикSkinny Love - When two people love each other but too shy to admit it but they still show it Book 1: Complicated Book 2: Amore Anne's Story Completed Highest rank : #1 in Newt