*Thomas' POV*
Aku membanting pintu kamarku lalu menjatuhkan diriku sendiri ke atas kasur. Ava memanggilku dengan marah-marah tapi aku mengabaikannya. Aku hanya butuh waktu untuk sendiri kali ini.
Ini semua bukan salahku tapi salah Bella. Dia yang memaksaku untuk membawanya padahal kami baru saja berbaikan dan dia jugalah yang memulai ciuman tersebut. Aku merasa bodoh karena harus melakukannya di kamar Anne. Dan sekarang dia takkan pernah mau bertemu denganku lagi.
Aku berteriak frustasi lalu menjatuhkan kepalaku di atas bantal. Semua rasanya selalu menjadi salahku dan aku bahkan tidak tahu mengapa. Ava sekarang sudah berteriak lalu membuka pintu kamarku."THOMAS! Apa kau sudah gila? Berteriak-teriak lalu membanting pintu! Kau bukan Thomas yang kukenal!" ujar Ava keras.
"Bukan urusanmu!"sahutku.
Ava tampak terluka dengan ucapanku tapi akhirnya dia meninggalkanku juga. Aku membenamkan wajahku lebih dalam ke dalam bantalku tapi ponselku berbunyi. Aku beringsut pelan lalu menjawabnya dengan nada marah.
"Apa yang kau inginkan?" tanyaku marah.
"Datang ke hotelku sekarang juga dan aku tak mau mendengar alasan apapun."
Dylan terdengar sangat serius. Aku berteriak frustasi sekali lagi lalu segera bangkit berdiri.
Aku mengetuk pintu kamar Dylan lalu menunggu. Tiba-tiba pintu terbuka dan seseorang menarikku masuk dengan cukup kasar. Ki Hong terlihat sangat besar dan juga kuat menarik tanganku. Aku mencoba melepaskannya tapi dia malah menarikku makin kuat."Apa-apaan ini?" tanyaku berang ketika melihat Dylan.
Dia hanya tersenyum getir lalu berbalik bertanya dengan nada suara marah.
"Menurutmu apa yang kau lakukan tadi hah? Aku sudah mendengar ceritanya dan aku tak percaya sahabatku seorang pengecut. Aku selama ini beranggapan bahwa kau dan Anne saling suka lebih dari seorang teman dan kau semakin meyakinkanku akan hal itu karena kau sering berbuat seenaknya demi Anne. Tapi sekarang kau membuatnya sakit hati!"
Suara Dylan bergetar karena marah. Aku menatapnya dengan berang.
"KAU TAK BERHAK MENYEBUTKU SEORANG PENGECUT! KAU TAK TAHU BAGAIMANA PERASAANKU PADA-"
"OH YA KAMI TAK TAHU? DEMI TUHAN THOMAS SADARLAH!"
Aku yang semula duduk langsung meloncat berdiri. Aku menghampiri Dylan lalu berbicara dengan amarah yang kutahan.
"Dengar, ini adalah masalahku jadi menjauhlah dari masalahku atau kau akan merasakan akibatnya."
Aku berjalan menuju pintu. Ki Hong hanya berdiri di dekat pintu dengan tatapan kesal. Kenapa semua orang harus merasa kesal padaku?
"Baiklah aku akan menjauhi masalahmu tapi kau perlu ingat Anne sekarang sudah tak mau menemuimu lagi. Aku tak yakin kau akan bertahan tanpa Anne," ucap Dylan pelan tapi mantap.
Aku menghentikkan langkahku lalu berbalik lagi pada Dylan. Sekarang aku terdengar seperti seseorang yang frustasi.
"Dan kau mengharapkanku untuk berbuat apa? Aku tak bisa berbuat apa-apa lagi! Mengapa semua orang menyalahkanku karena ini?"
Ki Hong sekarang berjalan ke arahku lalu menarikku dengan pelan.
"Duduklah Thomas, dan ceritakan seluruh cerita dari sudut pandangmu."
Aku menceritakan seluruhnya. Dylan masih membuang mukanya. Aku tak tahu dia begitu dekat dengan Anne. Sedangkan Ki Hong hanya mendengarkan sembari sesekali mengangguk.
"Apa solusimu?" tanyaku galak pada Dylan.
"Aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Siapa yang lebih kau sayangi, Bella atau Anne? Karena kau tak bisa hidup dengan dua gadis itu sekaligus." Ujar Dylan.
Aku merasakan perutku seperti tertohok. Aku membelalak pada Dylan atas pertanyaannya yang konyol.
"Kau itu ko-"
"Tolong jawab saja."
Aku memikirkan pertanyaan Dylan. Siapakah yang lebih kusayangi, Anne atau Bella? Anne adalah temanku dari kecil tapi aku juga merasakan sesuatu yang berbeda akhir-akhir ini. Setiap kali aku melihatnya tersenyum aku merasakan di dalam perutku ada seratus kupu-kupu yang sedang terbang. Tapi aku mencintai Bella walaupun dia memang sering bertindak berlebihan.
"Itulah masalahmu, man! Kau tak bisa menentukannya! Aku tahu kau mencintai Bella tapi dari caramu menatap Anne, aku tahu kau lebih mencintainya! Bahkan aku yakin Anne pun merasakan yang sama!" ujar Dylan keras.
Aku terdiam mendengar ucapan Dylan.
"Mungkin kau ada benarnya," ucapku akhirnya.
Dylan berdiri dari kursinya lalu berjalan ke arahku. Dia masih terlihat marah tapi dia tersenyum lemah.
"Kalau begitu aku dan Ki Hong akan membantumu untuk kembali berbaikan dengan Anne. Tapi kau harus berbicara terlebih dahulu dengan Bella,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated ➡ Thomas Brodie Sangster (Book 1)
FanfictionSkinny Love - When two people love each other but too shy to admit it but they still show it Book 1: Complicated Book 2: Amore Anne's Story Completed Highest rank : #1 in Newt