12

1.1K 160 8
                                    

*Anne's POV*

Ini hari Natal!

Aku bangun dengan cepat lalu berlari menuju ruang tengah dimana pohon Natal berdiri. Hadiah sudah berserakan di bawah pohon. Aku mencari-cari hadiah dengan namaku. Mum dan Dad mengirimiku sebuah hadiah dengan kotak yang cukup besar. Sedangkan Max memberiku sesuatu yang berdiri bersandar pada tembok.

"Hei kau curang!"

Max berjalan memakai mantal tidurnya lalu duduk di sebelahku. Dia tersenyum seperti seorang anak kecil yang baru saja mendapat hadiah Natal pertamanya.

"Selamat Natal Maxxie!" ucapku sembari memeluknya.

"Selamat Natal juga Julie!"

Setelah semua orang bangun, aku langsung membuka hadiah Natalku. Hadiah Natal untuk Thomas juga dikirimkan ke alamatku jadi sekarang banyak sekali hadiah bertebaran. Daniel dan Victoire sudah membawa seluruh hadiah mereka ke kamar sedangkan Max sudah berhasil membuka seluruh hadiahnya.

Max memberiku sebuah boneka beruang besar bahkan 2 kali tinggiku. Aku memeluk boneka tersebut dengan sangat senang. Daniel dan Victoire membelikanku sebuah jam tangan yang sangat indah. Mum dan Dad membelikanku sekotak buku Harry Potter dengan ilustrasi terbaru. Hadiah dari Thomas sangat tipis dan juga kecil.

"Apa ini? Kau tidak memberiku lima dollar bukan?" tanyaku pada Thomas yang sedari tadi memperhatikanku.

"Buka sajalah," jawabnya sembari tersenyum.

Aku membukanya dan dua kertas terjatuh. Aku memungut kertas itu lalu berteriak senang ketika membaca kertas tersebut. Aku melompat senang lalu memeluk Thomas dengan erat. Dia kaget tapi langsung tertawa.

"INI TIKET A CELEBRATION OF HARRY POTTER DI UNIVERSAL STUDIO ORLANDO!!! INI BIASANYA HABIS DALAM SEKEJAP!" aku berteriak senang.

"Maka dari itu aku sudah membelinya. Dan lagi tanggalnya sama dengan ulang tahunmu,"

"Terimakasih Thomas!"

Aku memeluk erat Thomas. Thomas hanya tertawa lalu melepaskan pelukanku.

"Saatnya aku membuka kadoku?" tanyanya sembari tersenyum.

Aku membelikan Thomas sebuah jaket kulit dan juga helm yang bisa ia pakai untuk menaiki motornya. Dia duduk disana terkagum-kagum melihat jaket kulit barunya. Aku sengaja memesankan untuknya khusus pada desainer terkenal di Paris.

"Ini bagus sekali Anne, aku-terimakasih banyak!" ucapnya masih tidak percaya.

"Itu jauh dari hadiahmu untukku Thomas,"

Max sudah mengundang seluruh pemeran untuk datang makan malam di rumah kami malam itu. Mereka datang pada pukul 7 malam. Aku dan Thomas menyambut mereka dengan senang lalu mempersilahkan mereka duduk.

"Kaya kau cantik sekali malam ini!" pujiku.

Kaya hanya tersenyum lalu berterimakasih. Dia hari ini memang sangat cantik. Dia memakai sebuah gaun berwarna merah dan hitam. Rambutnya di urai dan jatuh di bawah bahunya. Aku memperhatikan Max menatap Kaya terlalu lama.

"Bagaimana kalau kita makan sekarang?" tanyaku pada Max.

"Apa-oh ya, ya lebih baik kita makan sekarang."

Makan malam hari ini sangatlah enak. Aku menghabiskan seluruh makanan yang disajikan dengan senang hati. Thomas hanya tertawa dan ketika aku bertanya mengapa dia menjawab Dylan dan Ki Hong makan seperti mereka belum pernah makan sebelumnya.

Setelah makan malam, kami duduk di depan perapian sambil bercerita. Kaya duduk di sebelahku lalu menyerahkan sebuah hadiah besar.

"Better late than never." Ucapnya sembari tersenyum.

Aku membuka hadiah tersebut dan melihat sebuah gitar. Aku memekik pelan lalu memeluk erat Kaya.

"Terimakasih, kau tak perlu membelikanku sesuatu sungguh!" ujarku senang.

"Kau memberiku sebuah tas yang sangat indah dan mahal, bagaimana mungkin aku tidak membelikanmu apa-apa? Ini hanyalah sesuatu yang kecil Anne."




Complicated ➡ Thomas Brodie Sangster (Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang