15

1K 162 22
                                    


*Anne’s POV*

Aku sudah meminta pada para pelayan untuk menyiapkan pesta tahun baru. Kaya dan yang lainnya akan datang langsung dari New Mexico. Aku mengundang seluruh kru dan pemeran yang terlibat. Ava juga tak lupa aku undang.

Pukul 7 malam terdengar suara mobil berjalan memasuki pekarangan rumahku. Aku langsung meminta pada Mr. Ryle, kepala pelayanku, untuk membukakan pintu. Aku segera berganti baju lalu berjalan ke bawah untuk menyambut mereka.

Dylan dan Ki Hong masih berdiri di depan dengan muka kaget. Aku melihat Kaya melambai padaku lalu segera memeluknya.

“Bagaimana perjalananmu?” tanyaku pada Kaya.

“Menyenangkan jika saja Dylan tidak terus-terusan kagum pada jetmu itu. Rumah yang bagus Anne!” jawab Kaya menggodaku.

Aku mempersilakan semuanya masuk. Mr. Ball dan James Dashner pun ikut datang dan aku langsung menyambut mereka berdua.

“Ya terus terang saja aku tak tahu kau anak dari Sir Nicholas Windsor. Maaf membuatmu terpaksa harus syuting,” ujar Mr. Ball.

“Oh Mr. Ball aku menyenanginya. Sungguh pengalaman yang menyenangkan! Dan sungguh kehormatan bertemu denganmu Mr. Dashner! Aku penggemar buku-bukumu,” ucapku sembari tersenyum.

“Terimakasih telah mengundangku Miss Windsor dan aku senang jika kau menyukai buku-bukuku terutama karena temanmu di buku ketiga akan mati. Dan tolong panggil aku James,”

Aku tertawa mendengar ucapan James lalu mempersilakan mereka berdua masuk. Ruang makan sudah disulap menjadi sebuah ruangan besar yang dapat menampung seluruh orang yang datang. Aku mencari-cari seseorang yang sudah sangat kukenal namun dia tak tampak dimanapun.

“Mencari Tommy?” tanya Dylan mengagetkanku.

“Dylan! Kau membuat jantungku serasa copot!” aku memukul bahu Dylan lumayan keras.

Dia hanya tertawa lalu menepis tanganku. Wajahnya langsung berubah menjadi tampak serius dan merana.

“Maafkan aku Miss, tapi tolong jangan kurung aku di ruang bawah tanahmu yang dingin itu! Kasihanilah aku!”

Aku tertawa mendengar ucapan Dylan. Dia mengatakannya dengan sungguh-sungguh dan aku tak bisa menahan tawaku ketika melihat wajahnya yang seperti anak kecil tersebut.

“Baiklah aku tak akan mengurungmu karena kau masih memiliki banyak pekerjaan! Nah jadi dimana Thomas? Kupikir dia datang bersama kalian?” tanyaku pada Dylan setelah tawaku berhenti.

“Erm sebenarnya Thomas—“

Ucapan Dylan terpotong oleh suara Mr. Ryle yang memanggilku dari pintu depan. Aku menarik diri dari Dylan lalu berjalan menuju pintu depan.

“Ada apa Mr. Ryle? Apakah Max sudah pulang?” tanyaku pada Mr. Ryle.

“Tidak, bukan Mr. Max yang pulang Miss. Tapi kau kedatangan tamu lagi,” jawab Mr. Ryle.

Aku berjalan mendekati Mr. Ryle dan melihat Thomas di depan pintu. Dia memakai jaket kulitnya yang biasa. Tapi kali ini dia tidak datang sendirian.

“Ah ya, Mr. Sangster dan Miss Melling. Baru saja aku akan menanyakan apakah kalian akan datang ke pestaku. Mari, masuk.” Ucapku dengan nada dingin.

Thomas dan Bella masuk lalu menitipkan mantel dan jaket mereka pada Mr. Ryle. Aku sudah berjalan tanpa menunggu mereka menuju ruang makan. Kaya melihatku kembali lalu segera berjalan menghampiriku.

“Anne! Tadi aku dengar kau bertanya tentang Thomas pada Dylan. Thomas tadi meminta izin untuk pulang terlebih dahulu dan – OH!”

Ruangan tiba-tiba menjadi sepi. Aku menolak untuk melihat Thomas dan Bella jadi aku berjalan menuju sebuah kursi besar di sudut ruangan. Kaya tampak sangat canggung. Untung saja Dylan dan Ki Hong berhasil mencairkan suasana.

“Bagaimana kalau kita mulai makan karena aku sudah kelaparan!” ucap Dylan.

Mr. Ryle mengangguk lalu menghilang di balik pintu besar. Dia kembali dengan bernampan-nampan makanan. Ki Hong berteriak senang lalu langsung menyerbu makanan tersebut bersama Dylan. Musik kembali dinyalakan dan suasana kembali meriah.

Aku masih duduk di kursiku. Thomas datang menghampiriku sendirian. Kaya sepertinya menarik Bella untuk menjauh selama Thomas berbicara padaku.

“Anne, mengapa kau bersikap sangat dingin ketika aku datang? Apakah kau tidak merindukanku?” tanya Thomas sembari tersenyum menggodaku.

Aku menatapnya masih dengan mukaku yang dingin. Senyumannya mulai memudar.

“Kau tahu aku tidak menyukai pacar manismu itu dan sekarang kau membawanya kesini tanpa sekalipun menanyakan pendapatku. Menurutmu apakah aku harus tersenyum senang?” tanyaku dingin.

“Oh Julianne, kau ini sudah besar. Dia hanya datang karena aku memaksanya oke? Kau tak perlu merajuk begitu. Kalau kau ingin, aku akan bersenang-senang bersamamu malam ini!” jawab Thomas dengan suara lirih.

Sekarang dia sudah berlutut di depanku. Matanya menatap langsung mataku.

“Jangan panggilku begitu dan aku tidak perlu bersenang-senang denganmu malam ini. Teman-temanku ada disini, jadi tolong minggirlah.”

Aku bangkit berdiri, meninggalkan Thomas yang masih berlutut. Aku berjalan menuju Ki Hong dan Dexter yang sedang mengobrol sambil tertawa. Ketika melihat aku datang, mereka berhenti tertawa lalu bertanya padaku dengan nada khawatir.

“Kau tak apa-apa?” tanya Ki Hong.

“Aku baik-baik saja. Ayo kita nikmati pesta malam ini!”

Complicated ➡ Thomas Brodie Sangster (Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang