*****
Tara memasuki sebuah bangunan yang persis seperti rumah yang ia tinggali bersama Calum.
Tapi,....
Tunggu,.....
Tara mendengar suara pecahan kaca dari lantai atas,tepatnya di kamar yang ia dulu sangka gudang.
Tara menaiki tangga perlahan, takut ada yang mengetahui keberadaan.
"Aku tidak selingkuh, Rose !!"Bentak seorang pria yang Tara dengar samar-samar.
Tara semakin mendekat kearah suara.
Tara tidak percaya apa yang ia lihat.
Ia menutup mulutnya,tanda ia terkejut.
"Wanita itu,"
Tara mengenali seorang wanita yang sedang terduduk di depan meja rias dengan darah yang terus bercucuran di wajahnya.
"Kau tidak bisa berbohong padaku,Ben,".Kini wanita itu mencoba meraih tubuh seorang pria yang ia panggil Ben itu.
*Dor*Dor*Dor*
Tiga peluru lepas,mengenai kepala Rose.
"Oh no!!".Tara histeris.
Rose mulai runtuh.
"Aku bersumpah ! Tidak akan ada pasangan suami istri di rumah ini yang hidup bahagia.TIDAK AKAN ADA!"
*DOR!!
Suara tembakan kembali terdengar.
Tara menangis.
"Jadi,wanita yang selama ini meneror ku ialah pemilik terdahulu rumah ini?"
Ben menggeret mayat istrinya itu hingga ke kamar mandi.
Ia meletakkan tubuh istrinya di lubang besar yang telah ia buat sebelumnya.Lalu,menutupunya kembali dengan semen dan kaca.
Tepatnya di belakang kaca besar kamar mandi.
Ben berjalan menabrak tubuh Tara.
Tapi mereka tak merasakan tabrakan itu.
Tara mendekat ke arah kaca.
Sedikit demi sedikit mucul wajah wanita tersebut dengan keadaan yang sangat mengerikan.
"HELP ME !!!!"Teriak wanita itu.