1. Bangkok Hanoi Jakarta

71 3 2
                                    

Dengan hormat, Alamandra: Terompet Emas didedikasikan untuk YrMonnic.


Bangkok, 6 Juli 1960, Mr. Purnama S.

Dengan kerendahan hati.
Untuk wanita yang aku cintai, terimakasih sudah menyayangiku, terimakasih telah menjadi kekasih dan juga sahabatku.

Saat ini aku ada di Bangkok tepatnya Angkor Wat, dan disini banyak alamandra bunga kesayangan kita, saat aku melihatnya, aku teringat diri mu.

Keadaan ekonomi dikota Bagkok sangat bagus, aku senang dengan Bangkok, tapi aku terus memikirkanmu, mungkin kita harus pindah dan menetap ke Bangkok, atau mungkin Sang Hai, Hong Kong, tapi Makau juga bagus.

Seandainya kau ada di Bangkok 6 Juli hari ini bersamaku, aku ingin mengajak mu berfoto di Angkor Wat, Angkor Wat benar-benar hebat, begitu hebat dan cantik, ngomong-ngomong soal cantik, disini bayak pria berwajah cantik, kau suka pria berwajah cantik kan? Hehe.

Hari ini aku terakhir di Bangkok, besok pagi-pagi sekali harus berangkat ke Bandara Internasional Don Muange, jam 9 aku sudah harus berada di Hanoi, jam 13:00 Bangkok 6 Juli, sayang jangan lupa makan, selamat siang.

Hanoi, 7 Juli 1960.

Sayang aku benci dengan pesawat yang mengantarku dari Bangkok ke Hanoi, sudah uzur dan terlalu banyak goyangan, tapi disini pramugarinya catik-cantik, tapi tetap saja sayangku yang paling cantik.

Saat ini jam 14:00, aku sedang makan siang di danau Hoan Kiem, ada beberapa mahasiswa kita disini, mereka rindu Jakarta, Bengkulu, Nusa Tengara dan Biak.

Bila kita bicara tentang Hanoi maka kita bicara tentang Koopen Cwa atau istilah lain Subtropika.

Bila kita bicara tentang Hanoi maka kita bicara tentang Patner Towns, kota sahabat pena Bangkok Hanoi Jakarta.

Sayang aku dan beberapa mahasiswa disini sudah sepakat, besok kami akan ke Jakarta, tapi yang jadi masalah dimana kami bisa mendapatkan tiket ke Jakarta, apa harus trasit dulu ke Sabah atau Penang, tapi disini ada tiket tujuan kenegara Borneo, ada tiket ke Tarakan.

Oh iya beberpa orang kita sudah sampai ke Tokyo, mereka ingin melapor ke pemerintah pusat, semoga Tokyo merespon dengan cepat, Syico korup itu sudah saatnya dilengserkan.

Aku rindu Jakarta, aku rindu Surabaya, aku merindukanmu, seandainya Jepang kalah perang mungkin ceritanya lain, mungkin kita sudah punya negara sendiri seperti Thailand, aku iri dengan mereka.

Oh iya ada kabar dari Kabul Afganistan, katanya disana mereka membuat lapangam terbang lagi, Afganistan benar-benar untung dalam perang beberapa tahun yang lalu, harga minyak mereka melambung tinggi dan laku dipasaran, mereka sangat kaya saat ini, aku jadi ingin tinggal disana.

Aku ingin mencari tiket dulu, sayang aku merindukanmu, kau jangan nakal. Jam 14:00 Hanoi 17 Juli, selamat siang sayang.

Jakarta, 8 Juli 1960.

Dengan kerendahan hati.
Untuk wanita yang aku cintai.

Akhirnya aku bisa pulang setelah naik pesawat langsung menuju Jakarta, ku kira tiket habis kemarin, tapi aku melihat beberapa Kempeitei berseragam coklat, mereka membawa pistol. Sayang, pistol-pistol itu ditembakan dan kami mahasiswa akan mati berjatuhan, maka kematian kami semua itu untuk kebebasan.

Apa itu kebebasan?.
Kebebasan adalah cinta dan kepastian.

Baru saja aku sampai ke Jakarta sore ini, aku bertemu denga para mahasiswa, kami akan turun ke jalan menentang Pemerintahan Milite Ankatan Darat 15-16 untuk provinsi Jawa dan Sumatra, perjabat di tempat ini terlalu menindas. Harga minyak terus naik membuat rakyat menderita, harga minyak membuat krisis ekonomi semakin parah.

Hari ini kami mahasiswa protes, kami tahu para militer itu akan angat marah dan Syico apa lagi, aku sebenarnya benci dengan kaum sosialis, mereka begitu mencintai idealisme dan tidak berbelas kasihan pada rakyat, rakyat lebih penting dari idealisme atau nasionalisme sekalipun, itu yang aku pelajari di Roma.

Sayang para Polisi sudah mengincar kepala kami, rasanya aku ingin naik rollercoster saja sambil berteriak "MERDEKA!, DAN AKU MENCINTAIN MU SAYANG."

"Negara harga mati, sialan kalian! para Syico ingat ini! rakyat lah yang pantas menjadi harga mati, kami kelaparan dan sakit hati di tindas penjabat, kalian akan digantung oleh Fuhrer untuk penderitan dan sakit hati kami, BANGSAT!"

Untuk provinsi negara bagian Sumatra dan Jawa, untuk negara Borneo, untuk negara bagian timur Sulawasi dan Nusa Tengara, untuk Papua dan sekitarnya, ku ucapakan selamat sore dan sampai jumpa lagi, "Hail Hittler!"

Alamandra : Terompet EmasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang